Di ruangannya Reyhan masih memikirkan bagaimana caranya dia mencari informasi tentang ayah kandung Aira.
Siapa dan dimana sekarang dia tinggal. Dan apa masalah yang ada di balik ini semua.
Tok Tok Tok
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya.
"Masuk." ucapnya mempersilahkan.
"Maaf pak mengganggu, saya membawa laporan keuangan 1 tahun belakangan." ucap Aldo
"Letakkan di meja. Kau boleh istirahat sudah jam makan siang"
"Baik pak. Saya permisi" pamit Aldo, ia segera keluar dari ruangan Reyhan.
Setelah Aldo meninggalkan ruangannya,Reyhan segera pergi menjemput Aira di sekolah.
Reyhan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena masih jam makan siang jadi banyak kendaraan berlalu lalang.
25 menit akhirnya Reyhan sampai di sekolah Aira, ia menunggu Aira di dekat gerbang.
"Halo kak" sapa seseorang di sebrang telfon.
Siapa lagi kalau bukan Aira.
"Dimana? Saya sudah di depan sekolah"
"Lagi di kantin, sebentar aku kesana"
Tut.. "Dasar, berani sekali dia mematikan telfonku"
Tak lama Aira datang bersama kedua temannya.
Toktok..
Suara ketukan di dengar oleh Reyhan. Ia segera membukakan kaca.
"Ayo masuk."
"Teman-temanku boleh ke apartemen tidak? aku bosan jika sendiri" Aira mengucapkan dengn jurus imutnya.
Bagaimana aku bisa menolak jika dia menggemaskan begini.Batin Reyhan
"Yasudah ayo"
"Yeyyy... Terimakasih kak" ucapnya dengan senyum mengembang.
"Lisa, Mita, Ayo" ajaknya.
mereka sudah masuk ke mobil, Reyhan segera melajukan mobilnya menuju apartement.
"Ra, kamu nggak mau beli cemilan buat teman-temanmu? " tanya Reyhan pada istrinya.
"Bagaimana mau beli, kakak aja nggak pernah kasih uang jajan selama seminggu ini aku sekolah" jawab Aira jujur. Memang selama ini Reyhan belum memberikan uang jajan atau nafkah kepada Aira.
"Ah aku lupa. Kenapa tidak meminta?"
"Aku takut" jawabnya dengan wajah cemberut.
"Tidak perlu takut, sudah hakku menafkahi kamu. Sekarang kita ke supermarket ya"
Aira hanya mengangguk tanda setuju. Tak lama mobil yang di tumpangi sudah terparkir di halaman supermarket terdekat.
Reyhan membawa troli dan mengikuti tiga anak gadis di depannya. Setelah selesai membeli beberapa snack dan minuman Reyhan menuju kasir untuk membayar.
"Biar aku bantu kak" tawar Aira.
"Tidak usah. Masuk saja ke mobil, temanmu sudah menunggu" tolak Reyhan.
Setelah membayar, Reyhan menyusul Aira dan teman-temannya di mobil. Reyhan segera melajukan mobilnya menuju apartemen.
Setelah sampai Apartemen, mereka segera makan makanan yang Reyhan pesan melalui ojek Online.
"Ra aku balik ke kantor." Pamit Reyhan
"Iya, hati-hati ya kak" jawab Aira
"Iya, kalian anggaplah rumah sendiri" ucapnya kepada dua sahabat Aira.
"Siap kak" jawab mita dan Lisa bersamaan.
Setelah Reyhan pergi, mereka bertiga asik dengan obrolannya dan sesekali tertawa.
"Ra kamu itu beruntung banget bisa nikah sama kak Reyhan." kata Mita.
"Sudah jalannya Mit, tau sendiri kan aku menikah karena apa?"
"Iya aku tau. aku gak menyangka ayah kamu seperti itu Ra" kata Mita di angguki Lisa.
"Bagaimanapun dia Ayahku. Dan aku tidak percaya kalau aku bukan anak mereka sebelum aku tau pasti kebenarannya." jawab Aira teguh dan ucapannya. Walaupun di dalam hatinya sedikit sakit mengingat sang ayah mengatakan bahwa dirinya bukan anak Ayah dan Ibunya.
"Aku tidak boleh percaya tanpa adanya bukti. "
Ucapnya lagi dengan mantap dan yakin bahwa dia memang anak orangtuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Ni Made Mahatma Dewi Dewi
lanjut thor,,,
2024-09-29
0
Supira
kasihan
2022-01-11
2