"Jadi Aira bukan anak kandung mereka?" tanya Reyhan pada sahabat Aira.
"Iya kak. Makanya saat kakak menolong perusahaan keluarga Aira, ayahnya menukar dengan Aira"
"Baiklah, saya akan selidiki ini semua."
"Kalau begitu kami permisi kak" pamit sahabat Aira.
"Baiklah"
Setelah sahabat Aira pulang, Reyhan menuju kamar untuk melihat keadaan Aira.
"Kak" panggil Aira
"Sudah bangun?"
"Hmm" ucap Aira mengangguk.
"Bersihkan badanmu, setelah itu kita makan."
"Iya kak"
Aira segera ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Setelah 15 menit Aira sudah selesai mandi dan segera mengganti pakaian. Selesai mengganti pakaian Aira menuju ruang makan, disana Reyhan sudah menunggu.
"Sudah selesai? ayo makan"
"Iya kak."
Suasana di meja makan sangat hening. Hanya suara sendok dan piring yang terdengar.
"Apa Adit masih menyukaimu?" tanya Reyhan tiba-tiba membuat Aira tersedak.
"Uhukk.. Uhukk" Reyhan segera memberikan air minum untuk Aira.
"Pelan-pelan" Ucap Reyhan.
"Terimakasih"
"Kamu belum menjawab. Apa Adit masih menyukaimu? tanya Reyhan lagi.
"Kakak tau darimana?" tanya balik Aira.
"Tidak penting. Tapi saya bersyukur kamu jujur jika sudah menikah."
"Memang seharusnya begitu. Walaupun aku menikah dengan terpaksa, tapi aku tetap istri disini. "
"Maksudmu?"
"Begini, walaupun kita menikah bukan karena cinta tapi saya sudah berstatus istri. Ada laki-laki lain yang ingin saya menjadi kekasihnya, jadi sudah seharusnya saya menolak karena saya sudah menikah."
"Ya, saya paham"
Kamu memang gadis yang baik Aira. Kamu istri idaman. batin Reyhan.
"Setelah lulus kau mau kuliah dimana? tanya Reyhan
"Kalau di ijinkan untuk kuliah oleh suami saya, ingin sekali kuliah kedokteran. Bagaimana suamiku? apakah mengijinkan?" tanya balik Aira.
Apa? jadi dia menganggapku suami?
"Jadi kau menganggapku suami?"
"Memang kakak suamiku. Lalu harus ku Anggap apa?"
"Apa kau menyukaiku?"
"Belum tau, lagipula kakak tidak menyukaiku. Kakak menikahiku karena menolong perusahaan Ayah." jelas Aira
"Jika aku menyukaimu?"
"Jika kakak menyukaiku, maka aku akan belajar menyukai kakak. Aku sudah selesai, aku permisi ke kamar."
Setelah Aira meninggalkan Reyhan di ruang makan, Reyhan selalu memikirkan ucapan Aira.
Jadi, dia belum menyukaiku? dan akan menyukaiku jika aku menyukainya?
Sedangkan sampai di kamar, Aira masih menenangkan diri.
Ya Tuhan, kenapa Jantungku berdetak kencang saat kak Reyhan bertanya tentang perasaanku. Apa kak Reyhan menyukaiku? Tapi bukannya kak Reyhan punya kekasih?
Begitulah kira-kira yang di pikirkan Aira, sehingga tidak menyadari Reyhan sudah masuk ke kamar.
"Apa yang kau pikirkan? "tanya Reyhan
"Ah, kakak mengagetkanku"
"Kau melamun?"
"Tidak. Aku tidur dulu" ucap Aira, ia tak mau jantungnya terus berdetak kencang jika menatap Reyhan terus.
Melihat Aira sudah tertidur, Reyhan menuju ke ruang ganti untuk mengganti baju.
Setelah mengganti pakaian, Reyhan mendekati Aira.
"Aku akan selidiki semuanya untukmu" ucap Reyhan sambil mengelus kepala Aira.
"Tunggu aku, untuk mencintaimu"
Setelah mengucapkan semuanya, Reyhan membaringkan tubuhnya di atas kasur. Tak butuh waktu lama Reyhan sudah pulas.
Aira membuka matanya, ya sedari tadi Aira hanya pura-pura tidur untuk menghindari Reyhan.
"Tadi aku tidak salah dengarkan? Kak Reyhan bilang aku suruh menunggunya mencintaiku? Apa kak Reyhan tidak tau kalau aku sudah mencintainya? "
Pusing memikirkannya, Aira memutuskan untuk tidur. Besok masih harus ke sekolah untuk classmeeting. Ia juga ingin menyelesaikan masalahnya dengan Adit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments