"Bisa kalian ceritakan kejadiannya?" tanya Reyhan pada sahabat Aira.
"Bisa kak"
Flashback On
Aira dan kedua sahabatnya sedang belajar di rumah Aira.
"Assalamu'alaikum" sapa Aira dan kedua sahabatnya.
"Wa'alaikumsalam, kalian?" jawab Ibu Aira.
"Iya bu. kami mau belajar bersama boleh kan bu?" tanya Aira kepada ibunya.
"Boleh, Kalian belajar di kamar ya. Ibu buatkan minum dulu"
"Tidak usah repot-repot tante" Tolak Lisa tidak enak.
"Tidak merepotkan. Sudah sana masuk belajar yang rajin , ujian belum selesai kan?"
"Belum tante. Kalau begitu kami permisi tante"
"Silahkan" ucap Ibu Aira sambil tersenyum.
Di kamar Ketiga sahabat itu sedang belajar karena ujian belum usai.
"Oh iya Ra, Kakak kamu kemana? Aku tidak melihatnya dari tadi." tanya Lisa
"Iya Ra biasanya kalo ada kita kesini selalu cari masalah dan cari perhatian ayahmu" Mita ikut menimpali
Ya, Aira mempunyai kakak perempuan bernama Sisil. Sisil tidak pernah suka dengan Aira, karena selalu mendapat kasih sayang dari Ibunya.
Sisil bukan kakak kandung Aira, Karena Aira bukan anak dari Ayah Ibunya. Namun, diantara Aira dan Sisil tidak ada yang tahu akan hal itu.
Sisil selalu mencari kesalahan Aira dan mengatakan kepada Ayahnya, agar Aira di marahi oleh sang Ayah.
"Sudahlah ,tidak usah di bahas"
Tok
Tok
Tok
"Masuk aja bu, tidak di kunci"
"Ini minuman sama cemilan supaya kalian semangat belajarnya" ucap Ibu Aira sambil meletakkan cemilan dan minuman yang di bawa.
"Terimakasih bu." ucap Aira sambil tersenyum.
"Ibu tinggal ya"Aira hanya menjawab dengan menganggukkan kepala.
"Ibu kamu sayang sekali sama kamu Ra. Tapi tidak dengan ayah kamu." ucap Lisa setelah Ibu Aira pergi.
"Hus. kamu tidak boleh bicara sembarangan. Bagaimanapun sikapnya tapi beliau tetap Ayahku." ucap Aira, ia selalu membela Ayahnya.
30 menit berlalu, Aira dan sahabatnya sedang fokus belajar terganggu dengan suara ribut-ribut dari sang Ayah.
"Dimana anak itu?! "tanya Ayah Aira kepada ibu .
"Ada di kamar, ada apa ? kenapa marah-marah?"
"Anak kurang ajar itu telah mempermalukan kita!"
"Mempermalukan bagimana?" tanya ibu Aira.
"Kau tanyakan saja padanya. Cepat panggilkan dia kemari" suruh ayah Aira kepada istrinya.
Ibu Aira ke kamar untuk memanggil Aira.
"Ra, kamu di panggil Ayah." ucap ibu Aira.
"Iya bu. Kalian tunggu disini"
Setelah Aira pergi dari kamar, kedua sahabatnya mengikuti dan mengintip.
"Sini kamu! Dasar anak kurang ajar! " bentak Ayah Aira.
"Kamu tau apa kesalahan kamu?!" tanyanya pada Aira.
"Tidak ayah. Aku tidak melakukan kesalahan apapun." jawab Aira.
"Pertama, kenapa kamu mempermalukan Sisil karena kamu tidak mau memberikan tugasmu pada sisil. Akhirnya Sisil yang mendapat hukuman."
"Kedua, Kenapa kamu mencuri uang guru kamu dan kamu menuduh Sisil?!" bentak Ayah sisil.
"Tapi itukan tugas sekolah Aira yah. Kenapa harus di berikan kepada Kak Sisil?"
"Seharusnya kamu berikan tugas itu untuk Sisil. karena dia anak kesayangan Ayah. Dan kenapa kamu mencuri? membuat malu!"
"Aira tidak mencuri dan Aira tidak menuduh kak Sisil. Karena memang kakak yang mencurinya" elak Aira.
Plakk..
Aira di tampar oleh ayahnya. Sehingga mengeluarkan darah d ujung bibirnya.
"Kamu seharusnya tau diri sudah saya besarkan dan saya sekolahkan. Bukannya jadi anak pembangkang. Kamu tau? kamu itu bukan anak kami! " ucap ayah Aira
"Apa maksud ayah? "tanya Aira pada Ayahnya.
"Kau bukan Anakku dan Istriku! " ucapnya dan pergi meninggalkan Aira.
Aira terus menangis , tidak percaya dengan apa yang di katakan Ayahnya.
Flashback Off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Alinda
macam ada yg kurang..??sebenernya ceritanya bagus tapi saya merasa seperti membaca koran bukan novel..?!
2022-02-11
0
Ju Khiang
episode45
2022-02-06
0