Tiga
Sedari pagi, Stella sudah sibuk menyiapkan sarapan pagi.
Pagi ini dia menyiapkan omelet dengan irisan daging sapi dan sayuran. Sebagai pelengkapnya, ia menaburkan keju diatasnya dan memanggangnya dioven untuk memperoleh warna yang menggiurkan.
Sayur Kailan cah udang dan sup asparagus menjadi menu berikutnya dalam catatannya. Bagaimanapun sarapan pagi mesti sehat, ‘kan!?
Setelah selesai menyiapkan semua masakan, ia mengatur meja makan lalu memanggil suami dan anaknya sambil menunggu reaksi keluarga kecilnya.
“Busyet! Sarapan pagi apa masakan pesta nih, cantik bener penampilannya?!“ goda David sambil merangkul istrinya dan menciuminya.
“Deh!“ erang Samuel sambil memutar kedua matanya dengan jenaka saat melihat kedua orang tuanya berciuman.
Stella dan David tertawa melihat reaksi anaknya.
“Misternya sudah dipanggil?“ Tanya David tanpa mengalihkan pandangannya dari masakan Stella.
“Masih cape kali, Pi. Enak tidak yah, dibangunin sekarang?“ tanya Stella ragu.
“Yah enak tidak enak sayang, tapi tidak mungkin juga, kita kasih dia makanan sisa kita 'kan Mi?“
“Iya juga sih. Yah sudah, kalau begitu Papi tolong panggillin yah?!“ kata Stella sambil merapikan pakaian Samuel.
"Papi tunggu disini aja sama Muel, bagaimana?“
“Kebiasaan deh ih, mau enaknya aja! Yah udah, Mami panggil dulu. Ngomong-ngomong, namanya siapa,Pi? “
“Gary Machunn.“
“Oke,“ sahut Stella sambil mengangguk.
Tadi malam Stella dan suaminya tidak sempat menyambut kedatangan tamunya karena tamunya baru sampai jam tiga pagi. Tidak sesuai dengan jadwal yang telah diberikan bos suaminya. Wajar saja rasanya, meskipun waktu sudah menunjukkan pukul tujuh, belum ada tanda-tanda kehidupan dari balik kamar.
Stella mengetuk pintu dengan ragu dan menunggu lagi. Masih belum juga ada jawaban.
Dalam hatinya ia merasa ragu, masih perlu mengetuk pintu lagi ataukah membiarkan Mr. Machunn tetap beristirahat dikamarnya. Setelah menimbang, akhirnya ia memutuskan untuk mengetuk sekali lagi, sebelum memutuskan meninggalkan kamar tamunya kalau belum ada jawaban, ia akan menunggu sampai Mr. Machunn bangun dan mencarinya sendiri.
“Apa!?“ bentak Gary sambil membuka pintu.
Stella kaget melihat wajah pria asing yang tampak sangat berantakan menurutnya, muncul tiba-tiba dari balik pintu. “Maaf karena telah membangunkan anda Mr. Machunn tapi saya ingin memberitahu kalau sarapan pagi sudah siap,“ kata Stella berusaha bersikap seramah mungkin.
Gary tampak tertegun saat melihat wanita didepannya lalu tersenyum kikuk kepadanya. Ia merasa bersalah karena telah membentak wanita ini, “Kau bisa berbahasa asing?!“ Tanya Gary dengan heran.
“Yah, sedikit,“ jawab Stella merendah.
“Apa semua pelayan bisa berbahasa asing sepertimu?“
“Pelayan?!“ Tanya Stella memastikan pendengarannya karena ia tidak mengerti pernyataan Mr. Machunn tapi setelah melihat celemek yang masih melekat ditubuhnya, akhirnya ia mengerti, mengapa Mr. Machunn mengiranya pelayan. Ia tersenyum lagi mencoba menyembunyikan tawa gelinya. “Oh, tidak semua bisa tapi ada beberapa yang bisa,“ jawab Stella tanpa meralat pemikiran Mr. Machunn.
Dalam hati, Stella tersenyum sekaligus merasa sedikit sedih, cantik-cantik begini disangkain pelayan!? Sedihnya, desahnya dalam hati.
“Bisakah saya minta kopi?“
“Yah tentu, tapi apakah perjalanan anda nyaman, Mr. Machunn?“
“Banyak delay dan sangat melelahkan.“
“Apakah siang ini anda sudah harus bertemu dengan orang-orang? Maksud saya, apa ada meeting penting yang sudah terjadwal yang harus anda hadiri?“ Tanya Stella lagi.
“Tidak, kenapa kau tanyakan itu?“ tanya Gary bertambah heran. Ia menyukai kehadiran pelayan cantik didepannya itu tapi ia tidak senang dengan denyutan yang ia rasakan saat ini.
“Kalau boleh saya sarankan, lebih baik saya membuatkan teh hijau untuk anda agar anda bisa lebih tenang dan bisa melanjutkan istirahat setelah sarapan, bagaimana?“
Gary memandangi Stella dengan heran sebelum menjawab. “Teh, boleh juga tapi saya tidak akan sarapan pagi ini. Saya mau langsung tidur lagi tanpa adanya gangguan. “
Stella meringgis. Yah, termasuk gangguan darinya, tambahnya dalam hati. “Baiklah kalau begitu. Kalau boleh saya tahu, jam berapa anda biasa makan sore dan malam?“
“Jam 4 dan jam 7 malam.“
“Baiklah, siang ini akan ada cemilan yang diantar ke depan pintu anda. Atau kalau ada yang diperlukan lagi anda bisa mengangkat airphone dan menekan angka 0 untuk ruang pelayan dan anda bisa meminta segala keperluan anda disana. Saya minta maaf sudah mengganggu istirahat anda tapi saya harap nanti Mister jangan mengunci pintu, agar kami bisa masuk tanpa harus membangunkan anda,“ kata Stella sambil permisi keluar dan menutup pintu.
Meskipun agak sebal dikira pelayan tapi ia tidak tega kalau sampai tamunya masuk angin karena kurang tidur dan perubahan cuaca selama di perjalanan, itulah sebabnya, selain membuatkan secangkir teh hijau dan seteko teh manis aroma melati. Dia juga membuatkan roti panggang dengan taburan gula manis dan mentega diatasnya. Setelah selesai, ia berniat untuk mengantarkannya langsung tapi mengingat kesibukannya yang sudah menunggunya dibawah akhirnya ia menyuruh pelayan dan asistennya untuk mengantar nampan berisi makanan dan teh kedalam kamar Mr. Machunn, tentu saja dengan pesan tidak usah mengetuk dan langsung masuk tanpa berbasa basi bila menemukan Mr. Machunn masih berbaring diranjangnya.
Suaminya tertawa keras saat ia menceritakan tentang salah paham yang telah ia alami.
Stella merasa kesal karena suaminya menertawakan kesalahpahaman itu. “Apa iya, tampangku ini seperti pelayan?!“
"Dia mungkin masih ngantuk, sayang jadi belum melihat jelas siapa dirimu sesungguhnya," kata David menghibur istrinya, sambil menciumi tengkuk istrinya dengan lembut.
“Sudah, geli tahu! Hus, hus cepetan pergi sana, 'ntar aku kepengen baru tahu kamu.“
“'ntar malam, bersambung!“ kata David sambil mengerling jahil.
Stella tersenyum senang mendengar janji suaminya lalu mengantarkannya sampai kedepan mansion.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Tri Sulistyowati
konfliknya kira2 apa ya....
2021-07-09
2
Marsha Putri Aulia
masih menyimakk mudah2n bagusss ya cerita nya n ga panjang2
2021-07-01
1