Bab Dua
Stella menyuruh para pelayan untuk membantunya memindahkan barang-barang pribadi mereka dari dalam kamarnya ke kamar tamu.
Ia juga menyuruh para pelayan untuk membersihkan setiap sudut kamarnya, lalu mengganti sprei dan tirai yang lama dengan yang baru.
Ia juga berinisiatif memetik bunga mawar dan lily yang ditanam dihalaman samping untuk menghias keindahan kamar tamunya. Ia tidak mau mempermalukan Pak Bram didepan relasi bisnisnya, bagaimanapun Pak Bram adalah orang yang telah berjasa dan membuka jalan baginya untuk bisa menjalankan bisnisnya hingga bisa berkembang seperti sekarang ini.
Setelah memastikan semuanya sempurna, baik dalam segi kebersihan dan keindahan, ia baru bisa merasa lega. Ia langsung mengunci pintu kamar utama yang sudah disiapkan karena ia tidak mau Samuel, putranya mengacak-acak kamar yang sudah ia siapkan untuk menjamu tamu Pak Bram yang akan tinggal bersama mereka.
Ia juga memastikan semua pelayan sudah membersihkan setiap ruangan termasuk ruang perpustakaan yang berfungsi ganda sebagai ruang kerja. Setelah menimbang, akhirnya ia memutuskan untuk menambah bahan makanan untuk menjamu tamu titipannya itu.
Ia harus mulai memikirkan, apa saja yang harus ia siapkan, untuk menjamu tamunya itu!
Meskipun belum tahu dengan selera tamunya, Stella memutuskan memasak dua hingga tiga menu masakan untuk sarapan pagi. Untuk selanjutnya, ia akan menanyakan langsung kepada tamunya, makanan apa saja yang perlu ia siapkan.
Ia memutuskan untuk mengajak Samuel ikut serta ke supermarket, karenanya ia menjemput Samuel disekolah.
Ada enaknya juga memiliki beberapa asisten untuk membantu menjalankan usahanya.
Usahanya masih bisa tetap berjalan tanpa kehadirannya kecuali pada hari H tentu saja. Saat itu ia harus mengerahkan segenap kemampuannya untuk merias pengantinnya agar bisa tampil memukau dan pangling pada hari pernikahannya! Dia merasa bahagia, ketika melihat tatapan puas dari pengantinnya ketika membuka kelopak matanya, saat ia selesai merias mereka.
Stella sangat mencintai dunia usahanya ini!
Salon Make Up dan Butik Gaun Pengantin Stella Atmanegara, terukir jelas dipintu masuk mansion Green Woods. Hal pertama yang akan dilakukannya jika berhasil membeli mansion ini adalah mengubah namanya!
Samuel senang Mami mengajaknya ikut berbelanja. Itu tandanya, ia juga bisa ikut membeli barang-barang yang dia inginkan. Mami biasanya tidak pernah melarangnya untuk mengambil barang apapun dan memasukkannya kedalam kereta dorong tapi kalau dirasanya makanan itu tidak baik untuk kesehatannya, pasti Mami-nya akan menyuruh menaruh kembali makanan atau minuman itu, tanpa mau dibantah. Samuel sudah jelas sekali mengenal tabiat Mami-nya.
Lain lagi, kalau Papi-nya ikut bersama mereka! Samuel tersenyum senang. Jika mereka berbelanja bersama, Samuel bisa selalu merajuk benda-benda yang diinginkannya tapi tidak diperbolehkan oleh Mami-nya dan biasanya setelah dibujuk Papi-nya, akhirnya Mami-nya bersedia menuruti keinginannya dengan catatan! 'Kalau sampai batuk, Papi yang akan dimarahi bukan dia.' Dan biasanya Papi-nya menyanggupi hal itu asalkan bisa melihat senyuman menghiasi wajahnya!
Setelah selesai berbelanja, Stella menyuruh supirnya untuk memasukkan barang-barang belanjaan kedalam mobil, lalu ia mengajak Samuel ke pusat permainan anak dan bersenang-senang disana bersama anaknya.
Enaknya punya bisnis sendiri ini begini, kita bisa bebas meluangkan waktu kosong untuk menemani anak kita. Kita tidak akan kehilangan waktu untuk melihat tumbuh kembang mereka. Itulah salah satu alasan Stella membuka bisnisnya sendiri. Selain dapat menghasilkan uang sendiri, dia juga bisa menjaga dan merawat anaknya sendiri meski harus tetap didampingi pengasuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Tri Sulistyowati
jenis pekerjaannya lain dari yg lain
2021-07-09
0