Bab Tujuh
Stella merasa, mereka seperti tamu penting ketika Gary memperkenalkan mereka kepada para pemegang saham dan pejabat penting lainnya. Ia juga menyukai sikap Gary yang selalu membanggakan Samuel kepada setiap orang yang ia temui, seolah-olah Samuel adalah anaknya sendiri. Stella hanya bisa tersenyum dan berterima kasih lewat tatapan matanya.
Dan yah, mereka berada dalam satu meja dengan pemegang saham lainnya, bayangkan! Dan yang lebih hebat lagi, Samuel mendapatkan kursinya sendiri dan duduk diantara mereka! Stella menggigit pelan bibirnya sambil tersenyum lega karenanya.
Sementara Gary berbincang seru dengan para pemegang saham lainnya, para pelayan mulai menghidangkan satu persatu hidangan dihadapan mereka masing-masing. Musik mengalun lembut mengiringi suasana makan malam penyambutan Gary.
Stella merasa tidak senang, melihat para undangan yang hadir, berusaha tampak enggan mencicipi hidangan dihadapan mereka.
Benar-benar tidak menghargai hasil karya para koki yang sudah sepenuh hati membuatkan sajian demi sajian dipesta ini!
Mereka berbincang dengan senyuman aneh menghias dibibir mereka, sangat jelas mereka sangat tidak menikmati pembicaraan yang sedang mereka bincangkan!
Beberapa pasang mata pria dan wanita secara bergantian menatapnya dan keluarganya, seolah-olah ingin menuntut penjelasan, mengapa mereka bisa duduk satu meja dengan Gary!
Stella benar-benar kesal melihatnya!
Ia selalu mengucapkan terima kasih dan tersenyum manis kepada para pelayan yang membawakan setiap hidangan kepada mereka. Ia melotot saat memperhatikan David melakukan hal yang sama seperti yang tamu lain. Bertingkah sombong dan seolah enggan menyantap hidangan yang ada?!
Ia menyepak pelan kaki David di balik meja sambil melotot dan memberikan isyarat agar dia menghargai apa yang telah dilakukan para koki untuk menjamu kedatangan mereka.
Itulah sebabnya tanpa ragu Stella benar-benar menikmati setiap hidangan yang disajikan dan Samuel mengikutinya dengan ceria.
David mulai menyadari maksud dari tatapan istrinya itu dan mulai menikmati setiap hidangan yang tersedia tanpa memperdulikan pandangan orang lain kepada mereka.
Malahan Stella sengaja membiarkan dirinya, mengungkapkan setiap rasa yang mengalir melalui lidahnya dengan mendesah dan menggumam puas saat setiap gigitan makanan yang masuk kedalam mulutnya.
Tapi memang jujur kenyataannya karena hidangan yang disajikan saat ini benar-benar enak dan lezat, membuatnya sangat mudah untuk mengekspresikan pujian demi pujian lewat gumaman dan desahan suaranya.
Samuel terkekeh menikmati aksi yang dilakukan maminya. Ia tahu benar maminya selalu mengajarkannya untuk menghargai hasil karya orang lain. Itulah sebabnya, ia bingung saat melihat hampir setiap orang, tidak menyentuh makanannya kecuali mereka tapi ia tahu, dia dan orang tuanya harus menghargai hasil karya yang dihasilkan koki dengan memakannya.
David terkekeh ketika melihat wajah jengah istrinya yang muak melihat tingkah laku, orang-orang kelas atas dengan hidangan yang disediakan bagi mereka, ia menyadari hal itu dan mendukung aksi istrinya dengan menghabiskan setiap hidangan yang disajikan tanpa lupa mengucapkan terima kasih kepada pelayan yang membawakan makanan mereka.
Untuk sesaat Gary bingung ketika melihat tatapan mata yang tidak lagi sepenuhnya fokus dengan apa yang ia sampaikan dan perhatiannya teralih ketika mendengar Samuel terkekeh geli. Saat ia menoleh, ia melihat Stella tampak sangat menikmati masakan yang masuk ke dalam mulutnya. Tampak sangat menggiurkan dan memukau sehingga Gary juga tidak bisa mengalihkan tatapannya dari Stella.
Saat Stella membuka matanya, ia terkejut saat menyadari Gary tengah memperhatikannya! Lalu, dia cepat-cepat tersenyum sambil memberi isyarat padanya untuk menikmati hal yang sama dengan dirinya, tanpa malu-malu.
Gary mencoba mengerti maksud Stella dan akhirnya, ia menyadari maksud dari tatapan Stella kepadanya. Ia baru sadar dan memperhatikan, wujud indah hidangan yang tersaji dihadapannya. Kemudian ia mulai mengambil pisau dan garpunya dan mulai mengiris daging lobster yang terbaring dengan posisi yang memudahkan setiap tamu untuk menikmati daging olahan yang telah diracik sempurna dan mulai menikmati setiap hidangan yang disajikan sambil menjawab pertanyaan demi pertanyaan.
Saat ini pelayan menyajikan steak BBQ lengkap dengan irisan sayuran disampingnya.
Dengan cepat, Stella memotong steaknya dan memberikannya kepada Samuel dan melakukan hal yang sama untuk suaminya agar mereka bisa lebih leluasa berbincang dengan orang disebelahnya.
Ia terkejut, saat melihat Gary mengambil piring dari hadapannya dan menggantinya dengan piringnya tanpa merasa sungkan.
Stella melotot heran, melihat tingkah laku Gary yang agak janggal menurutnya sambil melirik suaminya tapi ia membiarkannya lalu memotong daging steak yang ada dihadapannya dan mulai menikmati santapannya tanpa ragu.
Sebelum acara makan malam berakhir, koki utama dan asistennya diperkenalkan secara pribadi kepada Gary dan mereka tampak puas saat melihat Stella dan keluarganya. “Saya berharap, anda dan keluarga menyukai hidangan yang kami sajikan malam hari ini, Nyonya.“
“Sebuah kehormatan bagi saya untuk bisa menikmati semua hidangan yang anda sajikan malam ini, semuanya…,“ Stella mencari kata-kata yang tepat untuk mengambarkan kepuasan yang telah ia rasakan, “luar biasa!“ tambah Stella, mengekspresikan kata-katanya dengan tangan dan senyuman puasnya.
Stella merasa kepala koki itu hampir saja menangis mendengar pujiannya.
Sebelum berpamitan, mereka masih sempat mengucapkan terima kasih lagi kepada Stella dan keluarganya.
Stella melirik Samuel yang duduk dengan setia disebelahnya saat acara dansa dimulai.
Gary diminta untuk mengawali acara dansa dan dia bersedia melakukannya.
Para undangan bertepuk tangan untuk menyambut dansa pertama yang akan dilakukan Gary.
Stella agak bingung dan kikuk saat Gary memintanya menemaninya ke lantai dansa. Ia melirik suaminya yang tampak tidak senang melihat pria lain yang menghampiri istrinya.
Gary meminta ijin secara formil kepada David untuk membiarkan Stella menemaninya berdansa dan meminta Stella untuk menterjemahkannya, ketika melihat pandangan tidak mengerti dari tatapan David.
Setelah Stella menterjemahkannya, barulah, David mengangguk pasrah dan harus rela melihat istrinya digandeng pria lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Tri Sulistyowati
hati2 David.... aku koq g sreg ya... kecuali David g setia pada pernikahan nya
2021-07-11
0