Kinan mengikuti langkah Exell menuju Perusahannya. Pria tampan itu tak menghiraukan tatapan orang-orang disana yang tak penting baginya.yang jelas ia hanya bekerja dan bekerja saja.
" Tuan! ada rapat dengan Tuan Heeryen sebentar lagi," ucap Asisten Dion melihat Tab di tangan nya.ia juga terlihat sibuk memantau pembangunan saham besok.
"Siapkan segalanya!" titah Exell lalu melangkah ke ruangannya. ia masih memikirkan tentang apa yang melandanya akhir akhir ini. rasanya semua itu sangatlah ganjal di otak nya.
"apa aku terlalu keras bekerja hingga aku begini?" gumam Exell pada dirinya sendiri. ia bersandar kekursi kerja nya, dengan kepala yang mendongak keatas menatap langit langit ruangannya.
Tak lama setelahnya, Dion datang dengan seorang wanita cantik yang tampak glamor dengan pakaian Brend itu. Kinan lansung mendekat ke tubuh Exell untuk mengamankan pria ini.
"Siapa?" tanya Exell dengan wajah datar nya menatap wanita yang tampak anggun ini berdiri di samping Asisten Dion dengan manja.
" Ini Nona Rihana Tuan! dia yang mewakili Perusahaan ayah nya untuk menemui anda!" jelas Asisten Dion pada Exell yang manggut manggut mengerti lalu memperbaiki duduk nya yang lebih berkharisma dan berwibawah membuat wanita itu terpesona.
"Duduklah Nona!" ucap Asisten Dion pada Rihana yang lansung menduduki kursi di hadapan Exell dengan Elegan di sertai tatapan tajam Pria bermanik biru itu.
"jadi apa ajuan mu pada saham ku?" tanya Exell pada Rihana yang menunjukan Dokumen kerja sama mereka.
"ini pak! anda bisa melihat nya!" ucap Rihana memberikan Dokumen itu dengan suara yang gemulai membuat Kinan sungguh ingin mencabik wajah iblis ini.
Exell membacanya dengan sangat teliti diiringi tatapan kagum Rihana pada nya membuat Kinan tak nyaman.
Exell tak memusingkan sikap Rihana yang masih wajar. ia juga tak ingin mengurus hal yang tak penting sekarang ini.
"aku tak setuju dengan permintaan kalian yang meminta Toleransi jika ada masalah dipihak kalian, Kesalahan tetap kesalahan, dan tak ada Toleransi bagi ku!" ucap Exell tegas membuat Rihana semangkin terpikat dalam.
"aa baiklah Pak! Pihak kami akan menggantinya dan untuk kedepannya, saya pastikan akan lebih baik dari sebelumnya!" jawab Rihana dengan suara lembut manja membuat Exell menggeram.
"hmm!" jawab Exell dingin, ia sungguh mual dengan parfum yang menusuk hidung ini.
"Dion!" panggil Exell saat tak ada lagi yang ingin ia bahas, lebih baik mengirim Email ke Perusahaan wanita ini. dari pada harus bertatapan lansung membuatnya jengah.
" Baiklah Nona! saya akan kirimkan keputusan selanjutnya dari Presedir kami nanti! Pertemuan kali ini Selesai" ucap Asisten Dion mengantisipasi kekesalan Exell yang akan naik kepermukaan.
" Kenapa dia tak Terpesona dengan ku? sia sia aku aku berdadan dan melakukan semua ini!" batin Rihana kesal.
Niat nya ingin membuat Pria ini jatuh cinta malah berbanding terbalik, bahkan, bicara pun Exell sangat irit.
"Nona!" panggil Asisten Dion lagi saat melihat Rihana tertegun di tempatnya.
"aa iya pak! Saya ingin bertanya Sesuatu!" ucap Rihana berdiri dari duduk nya dan sedikit melangkah ke kursi Exell yang risih.
"apa kita akan bertemu lagi Presedir?" tanya Rihana sengaja menunjukan sikap lembut nya membuat Exell naik pitam, Rihana menundukan tubuh nya membuat dua gunung kembar itu menyumbul keluar arena.
"Brengsek!" umpat Kinan lalu mendorong tubuh Rihana kebelakang.
Bugh...
"auuu!" pekik Rihana.
Tubuh wanita itu tersungkur kelantai dengan na'as. Exell dan Dion menautkan alisnya melihat Rihana yang seakan didorong oleh sesuatu.
" Siapa yang mendorong ku?" umpat Rihana lalu menunjukan wajah memelas penuh kesakitannya pada Exell yang menatap lurus kedepan.
"Pak! bisa kau bantu aku?"
"aku rasa kaki mu masih berfungsi!" ucap Exell ketus dengan begitu dingin, ia sungguh muak dengan semua ini, apa lagi Rihana yang seakan ingin mencari perhatian dari nya.
" Nona! Cepat selesaikan urusan mu!" ucap Asisten Dion saat menatap wajah Tuan Mudanya yang sudah tak bersahabat.
Rihana dengan kesal berdiri dan menyambar tas nya lalu berlalu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata apa pun membuat Exell naik pitam akan ketidak sopanan manusia satu itu.
" hancurkan perusahaan nya dan batalkan kerja sama kita!"
" baik!" jawab asisten Dion yang sudah biasa di titahkan dengan urusan yang satu itu.
" Kinan tak ingin El di ganggu mereka" ucap Kinan duduk di atas meja Exell dengan wajah lesu nya.
"bagaimana El bisa melihat Kinan?" gumama Kinan membelai rahang tegas itu membuat Exell memejamkan matanya menikmati belaian dari kulit lembut itu membuat jiwa nya tenang seketika.
Dion menautkan alisnya melihat Tuannya yang terlihat sedang merasakan sesuatu. ia semangkin dibuat bingung dengan Perlakuan Exell ini.
" Tuan!" panggil Asisten Dion memastikan.
"Pergilah!" ucap Exell tanpa membuka mata nya. Dion melangkah pergi meninggalkan Exell yang perlahan membuka mata nya menampakan Netra biru yang berkecamuk.
"apa aku harus mencari wanita?"
" Tidak!" Teriak Kinan terkejut, ia tak suka dengan ucapan Pria itu.
" Mungkin dengan adanya Mahluk itu aku tak aneh seperti ini lagi." gumam Exell membuat Kinan histeris.
"El Kinan mohon jangan lakukan itu!" pinta Kinan pada Exell yang seperti mencari sesuatu di Ponselnya.
"Adres!" Gumam Kinan lalu menghilang dengan rasa takut dihatinya. ia tak akan membiarkan Exell nya di ambil wanita lain. Exell hanya milik Kinan seorang .
...
Kinan menatap ngeri Rimbunan hutan yang terlihat menakutkan itu. sudah lama ia tak datang kemari dengan rasa takut dan kesakitan yang masih membekas di fisik dan hati nya.
"Adres!"gumam Kinan berdiri di dekat Perbatasan hutan ini. angin disana sangatlah sejuk menerpa kulit lembut Kinan yang meremang.
"Adres!" gumam Kinan lagi seraya tangan yang meremas pinggir Dress biru laut sebatas paha nya itu.
Wushhhh...
hembusan angin yang menerpa wajah cantik Kinan yang memejamkan matanya. lalu meneggang saat merasakan mahluk yang ia panggil telah tiba di hadapan nya.
" Kinan!" suara lembut penuh kerinduan itu membuat Kinan perlahan membuka matanya. Netra indah nya berbenturan dengan mata merah menyala pria itu.
Mereka sama sama terlihat ingin melepas rasa dengan perpisahan yang sudah bertahun tahun lama nya itu.
" Adres!" gumam Kinan lalu meneggang saat melihat siapa yang mengiringi kedatangan Pria itu .
" apa dia sudah mencampakan mu adik? hmm!" ucap seorang wanita dengan tubuh yang tinggi dengan hiasan tulang dileher nya.
Kinan memejamkan matanya menetralisir Ketakutan yang melandanya. ia tak tahan jika berhadapan dengan Mahluk yang begitu ingin mengambil jiwa nya ini. terlalu menyeramkan untuk dilihat oleh netra indah nya.
sungguh ia tak sama dengan mereka, diri nya berbeda hingga banyak yang menginginkan jiwa suci seperti Kinan yang menjadi incaran para Mahluk di hutan ini.
....
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Dennyanto Suryadi Siregar
penasaran
2023-01-08
0
Zodiak' Leo
ini ceritanya gimana sih kinan makhluk halus atau gimana sih ,
2022-09-18
0
༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢
meresapi alur ceritanya
2022-09-07
0