Semua mata Pria di bawah sana sungguh terpanah dengan Dua bidadari cantik ini. Gebriel memangku dagu nya dengan satu tangan yang bertopang diatas meja makan melihat Gadis mempesona itu.
dady Arkan terkekeh melihat Exell dan Gebriel yang terngangak.
" Cantik?"
" Cantik!" ucap Exell dan Gebriel bersamaan lalu kembali tersadar karna di kerjai dady nya.
" Biasa saja! "ucap Exell lalu mengalihkan tatapan nya pada Piring di hadapan nya. namun tidak dengan Gebriel yang menyambut kedatangan gadis impian Pria itu.
" Selamat Datang Queen Queen ku!" ucap Gebriel menggandeng Momy nya dan juga Kinan yang mengikuti ajakan Momy nya merangkuh lengan Gebriel.
" El! apa Kinan cantik?" tanya Kinan polos pada Exell yang mendelik gerah.
" Biasa saja!"
Degg...
Kinan mendadak lesu. ia melakukan semua ini berharap El nya akan memuji nya atau mengatakan hal yang ia impikan selama ini.
melihat Netra polos itu berubah sendu, Gebriel pun tak tega melihat nya. ia merangkuh pundak Kinan yang menatap nya lugu.
" Kau cantik! lain kali kita berkencan." ucap Gebriel pada Kinan yang menautkan alis nya. Kencan? ia tak pernah melakukan hal itu. yang ia tahu kata itu hanya di ucapkan oleh para anak muda di sekitar Restoran kemaren ia lewati.
" apa itu Kencan?"
" Whattt?" pekik Gebriel merasa gadis ini entah dari jaman batu mana datangnya hingga kencan pun ia tak tahu.
" Cih! dia itu hanya berpura pura polos! dia hanya ingin mendekati kita saja" ketus Exell membuat Kedua orang tau nya menggeleng geleng.
" Sudahlah, jangan berdebat lagi! Sekarang Makan makanan kalian!" ucap Momy Chalista mendudukan Kinan di samping Exell yang berdiri dari duduk nya.
" Kenapa kesini Mom?" protes Exell tak suka, membuat Kinan menunduk lesu, membuat Gebriel Prihatin
" Sudahlah El! Kau bisa makan tanpa memperdulikan nya, lagi pula dia tak menggangu." ucap Gebriel mengambilkan makanan untuk Kinan yang masih menunduk.
"Makanlah Nak!" ucap Dady Arkan pada kinan yang menggeleng lalu menatap Exell yang tak mau memandangnya.
"El!" panggil Kinan ingin menyentuh tangan Exell tapi di tepis Pria itu kasar membuat Netra indah itu mengembun.
" Exell!" geram Momy Chalista pada Exell yang tercekat melihat netra indah itu yang murka.
" Shitt! baiklah Mom," ucap Exell kembali duduk di tempat nya. dan dengan terpaksa melahap makanan yang bersamaan dengan Kinan yang juga memakan makanannya.
"Enak hmm?" tanya Gebriel pada Kinan yang terlihat menyukai makanan Momy nya. Kinan mengangguk dengan mulut yang penuh dengan makanan itu membuat Gebriel gemas melihat pipi putih itu mengembung.
" Kau sudah berapa abad tak makan ha?" ucap Gebriel terkekeh membersihkan mulut Kinan yang belepotan.
" baru kalimini Kimaham makamm" jawab Kinan dengan mulut penuh makanan yang muncrat ke piring Exell membuat Pria itu naik darah.
" Kau memang ingin mati ha?" geram Exell pada Kinan yang kembali menunduk dengan mulut yang masih penuh.
" Jangan bicara saat makan Sayang! Telan dulu makanan mu!" ucap Momy Chalista mengambilkan segelas air pada Kinan yang lansung meneggauk nya tandas membuat Exell bergidik jijik.
" Cihh! Mungkin kau Memang manusia purbakala!" ketus Exell lalu berdiri dari duduk nya di ikuti Kinan.
" Mau apa?"
"Ikut!" jawab Kinan lalu mengelap mulut nya yang tadi nya belepotan kembali bersih menunjukan bibir sensual seperti busur panah itu.
" Mom! Aku..
" Bawa dia Boy!"
Exell meneggang ditempat nya, ia menatap negeri wajah cantik Kinan yang kalau dibawa keluar entah apa pandangan orang padanya.
"Mom! ayolah, dia ini menyusahkan ku Mom!" protes Exell pada Momy Chalista da dady Arkan yang menggeleng.
" Bawa Kinan bersama mu! ingat Prinsip mu Boy! "ucap dady Arkan pada Exell yang seketika sadar kalau ia tak mungkin menerima Kinan begitu saja di keluarga nya. ia harus mencari tahu asal usul gadis ini.
" baiklah Mom! aku pergi!" ucap Exell lalu mencium pipi Momy nya dan menatap dady Arkan dan Gebriel yang mengangguk.
namun. ia geram saat Kinan malah memeluk lengan nya untuk melangkah bersamaan.
"Jangan menyentuh ku!" geram Exell tapi tak diperdulikan Kinan yang masih tetap saja merangkul lengan nya.
Exell dengan berat hati melangkah bersamaan dengan Kinan yang sungguh bahagia dengan semua ini.
ia tak ingin masa masa ini terlewatkan. inilah impian nya dimana ia bisa menyentuh dan melihat El nya. begitu juga Exell pada diri nya.
" Tu..Tuan!" sapa Asisten Dion yang tercekat saat melihat Tuan Muda nya menggandeng bidadari cantik yang sedari kemaren ia cari tak ketemu.
"Dia yang lengket pada ku!" ucap Exell datar lalu masuk kedalam Mobil nya bersamaan dengan Kinan yang lansung duduk di samping Exell dan menyandarkan kepala nya ke dada bidangnya.
" Minggir!" desak Exell menyingkirkan kepala Kinan yang berada di bawah dagunya.
" Kinan suka begini!" ucap Kinan mengadah menatap Netra biru laut itu. Exell baru sadar kalau aroma Mawar yang begitu wangi itu begitu kental dari tubuh gadis ini. bahkan rasa kulit Kinan yang menyentuh tubuh nya pun sama.
"Cepatlah !" desak Exell pada Asisten Dion yang lansung melajukan Mobil mereka membelah jalan kota yang sangat ramai pagi ini.
tapi tidak untuk Exell yang selalu menggunakan jalur pribadinya. selama Perjalanan Exell selalu dibuat meneggang saat Kinan menelusupkan tangan nya ke perut keras nya membuat ia meremang.
" Heyy! apa yang kau lakukan?" ucap Exell pada Kinan yang tercekat saat melihat sekilas bayangan hitam yang melewati Netra indahnya.
ia mengeluarkan tangan nya dari Kemeja Exell lalu celingukan mencari kilas gelap itu
" Azura!" gumam Kinan lalu mencengkram erat lengan Exell yang bingung saat melihat Kinan yang ketakutan sekaligus Khawatir.
"Kau kenapa?" tanya Exell pada Kinan yang menatap nya dalam lalu ia terkejut saat Kinan malah kembali mengecup bibir nya membuat Asisten Dion yang melihat dari Spion pun menegguk ludah nya berat.
Cup..
" Kau sudah dua kali ya?" geram Exell pada Kinan yang membenamkan wajah cantik nya ke dada bidang itu. ia sekarang sedang memikirkan, bagaimana jika Azura mencelakai anggota keluarga El nya? ia tak mungkin bisa melawan Klan besar itu.
"El! Percayakan pada Kinan?" tanya Kinan menatap Netra biru yang kelut itu.
" Memang nya ada apa?"
" Kinan hanya perlu kepercayaan dari El!" ucap Kinan membuat otak Exell sungguh berfikir keras.
ia merasa Kinan bukanlah gadis yang berbahaya ataupun musuh nya, ia merasa Jiwa ini hanya perlu perlindungan tapi juga berusaha melindungi.
"Jangan membuat ulah!" ucap Exell pada Kinan yang mengangguk diam, dengan wajah yang begitu menggemaskan membuat Asisten Dion gagal fokus di depan sana.
.....
Vote and Like Sayang ..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢
g sabar baca kebuncinan exell
2022-09-07
0
Dwi Mugiyanti
mana visualnya thor
2022-01-20
0
Elok Mulyasari
koyok opo ayune kinan thor ... se Elok diriku kah ,,,
2021-12-02
0