Tubuh molek yang dibaluti pakaian serba ketat itu tampak berlenggal lenggok menuju Sofa yang sudah di duduki banyak manusia yang menatapnya jijik itu, apa lagi dengan tubuh yang semampai dengan kaki jenjang yang putih itu menampakan sebegitu angkuhnya sosok cantik yang yang selama ini menyebarkan rumor keseksian yang menggoda.
"Hayy Momy mertuaaa!" Suara mendayu dayu itu membuat Momy Chalista dan Dady Arkan menggeleng geleng geli.
"Hayy Nenek gayunggg!" sapa Serly dan Vina menirukan suara yang membuat bulu ketek meremang itu.
"Adik ipar! kenapa panggilan kesayangan mu itu begitu terdengar menggelikan hmm?" tanya wanita itu pada Serly dan Vina yang saling menatap lalu menyilangkan kaki nya angkuh menatap wanita itu penuh seringaian.
"Karna kau memang Nenek Nenek! hahahaha !" tawa keduanya pecah diiringi dengan Jordan yang sedang memeluk Momy Mela dengan sayang.
"Cihh! Tunggu saat nya, akan ku jual kalian!" ketus wanita itu lalu duduk dengan angkuhnya di kursi singel di sampingnya.
"Renata!" panggil seorang gadis berkaca mata yang membawa barang barang yang banyak membuat tubuh gadis itu kadang kadang oleng berjalan tak tentu arah.
"Gea!" panggil mereka tersenyum lembut pada Gea Si gadis cupu tapi sopan dan sangat baik itu, kedua beradik ini sangat memiliki kepribadian yang berbeda membuat mereka bingung.
"Bisa tidak kau percepat langkah mu?" ketus Renata sinis pada Gea yang mengangguk dan berlari kecil mendekati Renata yang sudah menatapnya tajam.
"Ini barang nya!" ucap Gea memberikan 8 bungkus Paper Bag dan Koper Renata yang begitu berat.
"Dasar lamban!" ketus Renata merampas kasar barang barangnya dari tangan Gea yang menunduk.
Mereka menatap tak suka pada Renata yang begitu angkuh dan sangat tak terhormat, percuma saja kedua manusia ini lahir di keluarga yang terhormat tapi Renata sama sekali tak mencermikan sifat itu.
"Haa iya ! ini untuk Kalian" ucap Renata memberikan Paper Bag nya ke tangan Vina, Serly, Jordan dan juga Momy Chalista dan para wanita lainnya.
"Aku tak butuh!" ketus Serly merasa pemberian Renata sama sekali tak berarti baginya.
"ayolah Sayang ku! itu barang kesukaan mu" rayu Renata pada Serly yang geram.
"Dady sudah memberikan semua yang aku mau! ambil barang murahannya!" ketus Serly mengembalikannya pada Renata yang menggeleng geleng saja.
"baiklah! aku harap yang lainnya suka karna itu dari Momy!" ucap Renata yang membuat mereka bungkam.
Renata dan Gea adalah anak dari rekan kerja yang paling akrap dengan Keluarga Mohana, Keluarga Sinmart yang memimpin Perusahaan Sinmart Crops yang berteman baik dengan Mohana Global Crops hingga membuat mereka semua segan pada Nyonya dan Tuan keluarga itu.
"Kami terima!" ucap Momy Chalista pada Renata yang tersenyum sinis. lalu matanya menagkap sepasang sosok sempurna yang menuruti tangga di ujung sana.
Matanya menatap penuh damba pada Exell yang digandeng sosok cantik yang menatap mereka polos dan begitu menggemaskan.
"Hayy Sayangg!" sapa Renata tanpa malu menyonsong kedatangan Exell yang hanya menatapnya datar.
"Jaga bicara mu!" suara dingin Exell membuat Renata malah tersenyum misterius membuat Exell harus berhati hati dengan wanita ini.
"aa iya! ini Adik mu ya? Cantik nya!" puji Renata pada Kinan yang menatap Renata dengan pandangan lain, begitu juga Renata yang terlihat memikirkan sesuatu dengan wajah tenangnya.
"Hayy Cantik! apa kau masih hidup?"tanya Renata pada Kinan yang sama sekali tak ingin bersahabat dengan wanita ini.
"El punya Kinan!" ucap Kinan memeluk Exell posesif membuat Renata teraedak air liurnya sendiri mendengar gaya bicara Kinan yang seperti anak kecil.
"Hahahah! Heyy Sayang! Bayi dari mana yang kau pungut hmm?"
"Renata!" geram Gebriel merasa panas ketika Kinan dikatai begitu, ia tak terima mulut kotor wanita ini malah mengejek gadis tulus seperti Kinan yang juga ia sukai.
"Baiklah! hmm apa merek susu yang kau minum hhmm Adik?" tanya Renata pada Kinan yang sungguh ingin mencabik wajah cantik wanita ini.
"Hmm! Kau terlalu cantik untuk jadi manusia, Kau seperti Barbie !" puji Renata pada Kinan yang memang melebihi parasnya, tapi bukan berarti ia mundur.
"Menyingkir!" ketus Exell pada Renata yang sekertika menyingkir dari jalan Exell dengan tatapan penuh pujanya pada Pria itu.
"Hay Exell!" sapa Gea kaku membuat mereka tersenyum melihat Gea yang sopan dari pada Renata yang terlihat berandalan.
"Hmm Hay!" jawab Exell tanpa banyak bicara duduk di Sofa singel sana tapi Kinan tetap berdempet pada Pria itu membuat mereka mengulum senyum geli melihat Kinan yang begitu posesif pada Exell.
"Pergi duduk di samping Serly saja!" ucap Exell merasa Kinan terlalu berlebihan hingga sampai membelitnya begini.
"Tidak mau! nanti mereka mengambil El dari Kinan!" ucap Kinan membelit lengan Exell erat.
semua gerak gerik Kinan di pantau oleh mata seseorang disana yang terlihat Misterius dengan tatapan yang penuh misteri.
"Hayy!" sapa Gea ramah pada Kinan yang menatap lain wajah gadis ini, lalu ia menatap Renata yang berjalan angkuh kearahnya.
"Kinan!" panggil Mereka saat Kinan malah tertegun dengan uluran tangan Gea yang menggantung.
"Jangan mencari perhatian!" ketus Renata menyingkirkan uluran tangan Gea dengan kakinya sebelum Kinan menjabatnya.
"Renata! kau jangan seperti itu!" geram Gebriel melihat tingkah Renata yang diluar batas wajar.
"Memangnya kenapa ha? dia adik ku apa urusannya dengan mu!" ketus Renata kembali duduk dengan angkuhnya.
"aku tak apa apa! Kak Renata bisa duduk!" ucap Gea masih tersenyum lembut pada Renata yang mendelik gerah.
"Mengapa kau kesini?"tanya Exell dingin saat melihat koper Renata yang ada di samping Sofa sana.
"ohh masalah itu! hmm aku akan tinggal disini sementara waktu karna Momy dan dady sedang melakukan Pengobatan untuk dady yang akhir akhir ini sakit!" ucap Renata membuat Exell geram.
"Kau bisa menyewa Apertemn kan? aku rasa kau punya uang untuk itu!" ketus Exell pada Renata yang menikan bahunya acuh.
"Mereka yang suruh! aku bisa apa!" jawab Renata angkuh.
"Maafkan perilaku Renata ya?" ucap Gea sopan pada mereka yang mengangguk mengerti.
"Cihh! Munafik!" ketus Renata seraya memainkan kuku jarinya yang tertata rapi dengan begitu angkuhnya.
"Kau juga tinggal disini kan Nak?" tanya Momy Chalista pada Gea yang menatap Renata yang geram melihatnya.
"A..aku..
"Dia tak akan tinggal disini!" sambar Renata pada Gea yang menunduk.
"apa salahnya ! Kak Gea kan orang baik tidak seperti mu yang Murahan!"ketus Serly pada Renata yang mengangguk mengerti.
"Kau itu masih kecil Sayang ku! perbanyak minum susu dulu!" ucap Renata membuat mereka geram.
"Kau bisa diam atau pergi dari rumah ku!" heram Dady Arkan membuat Renata bungkam, kalau Pria itu yang bicara maka tak ada lagi yang bisa melawannya.
"Baiklah! aku diam!" ucap Renata mengangat tangannya menurut, lalu menatap Exell dan Kinan bergantian.
....
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢
tenyata nenek gayung nya itu Renata to...
2022-09-09
0
Renireni Reni
kayaknya ada sesuatu pd gea dan renata
2022-01-18
1
Indria Agustini
bulu ketek meremang tuh spt apa ya....
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-01-11
1