Mentari sudah berganti dengan bulan, suara keriuhan manusia di belakang sana membuat alam begitu gembira dengan tawa menyenangkan para Mahluk sempurna itu.
tentunya suara jangkrik dan serangga malam lainnya mengiringi kebahagiaan yang begitu senang dengan suasana yang menyeggarkan ini.
"Mom! itu apa?" tanya Kinan menunjuk sebuah Desert yang tampak segar dan menggiurkan lidahnya.
"Itu Makanan manis untuk penutup sayang! kau bisa coba," ucap Momy Chalista mengambilkan makanan itu untuk Kinan yang dengan senang hati melahapnya.
Exell mengulum senyum geli melihat Kinan yang seperti anak kecil makan makanan yang manis tapi tak Exell sukai itu.
"El Mau?" tawar Kinan pada Exell yang kembali menunjukan wajah datarnya,entahlah, Exell seperti mempermainkan perasaan gadis itu.
"Hmm Tidak!" ucap Exell datar lalu memakan jamuan lain membuat Kinan tertegun.
"Boleh aku minta?" tanya Gebriel pada Kinan yang seketika menganggukinya dengan ramah.
"Cobalah Riel!" ucap Kinan ingin menyuapi Pria itu, tapi Exell menceggah nya.
"Ganti sendoknya! Kak, kau bisa ketularan bodoh nanti!" ucap Exell pada Gebriel yang menggeleng.
"Bodoh pun aku rela!" ucap Gebriel mengedipkan matanya pada Exell yang begitu geram.
"Ayo suapi aku!" pinta Gebriel membuka mulutnya pada Kinan yang kembali ingin mengangkat sendoknya.
Grett...
Mereka terkeget saat Exell menagup suapan itu membuat mereka mengerijab beberapa kali.
"A..aku hanya takut kau ketularan bodoh Kak!" ucap Exell menggaruk tengkuknya tak gatal menjadi salah tingkah sendiri jika dipandangi intens begitu.
"Bilang saja kau Mulai suka pada nya El!" goda Gebrirl pada Exell yang menegguk ludahnya berat, jujur ia hanya merasa tak rela jika Kinan satu sendok dengan orang lain, tapi dia tak ada perasaan apa pun selain itu.
"Jangan Mimpi!" ketus Exell kembali dengan wajah datarnya melangkah kekursi nya lagi.Mereka menghela nafas jengah, Exell memang sangat sulit dipahami.
"Sudahlah Kak! ayo kita makan!" ajak Jordan pada Kinan yang memaksakan senyumannya, sungguh ia sakit hati di ketusi begitu, tapi apalah daya, Cintanya begitu besar mengalahkan apa pun didalam dirinya.
"Kak Kinan pakai luluran apa?" Tanya Vina menyentuh kulit Kinan yang sangat lembut dan halus membuat ia dan Serly sungguh iri sekaligus kagum.
"Tidak tahu!" jawab Kinan apa adanya membuat mereka saling pandang lalu menggeleng geleng geli.
"Memangnya apa yang kakak tahu?" tanya Jordan pada Kinan yang tersenyum pada Exell
"Cintanya El!" ucap Kinan tersenyum lembut penuh cinta membuat jiwa Exell menghangat mendengarnya.
"Memangnya apa yang membuat Kakak jatuh cinta dengan kak El?" tanya Serly pada Kinan yang tak ada berfikir, gadis itu lansung bicara dengan hati yang menuntunnya.
"El itu Tampan, Baik dan tentunya selalu menjauh dari wanita ! Kinan suka karna El itu punya hati yang tulus, tapi juga mempunyai jiwa yang menakutkan!" ucap Kinan pada Exell yang tertegun mendengarnya, begitu juga yang lainnya.
mereka rasa Kinan memang mencintai Exell dengan sangat tulus, bahkan gadis ini tak berkedip menatap wajah tampan itu.
"Aku pergi!" ucap Exell melangkah pergi menuju kamarnya meninggalkan Kinan yang menatapnya penuh cinta.
"Kinan hanya mengiginkan agar El bahagia! hanya itu!" ucap Kinan lalu melangkah pergi mengikuti Exell yang sudah hilang di ambang tangga sana.
"Kenapa dia sangat rumit?" ucap dady Frank yang menggengam tangan Istrinya diatas meja makan ini.
"Kisah cinta memang rumit Kak! kalau tidak rumit itu bukan kisah, tapi sebuah Diagnosa hidup yang tak menentu!" ucap Momy Chalista yang sangat mengerti akan hati Kinan.
ia juga, kalau sudah cinta, nyawa pun akan ia berikan asalkan jangan ada masalah orang ketiga diantara mereka, karna Perselingkuhan hal mutlak yang ia benci.
lebih baik di pukuli mati matian, dari pada menaggung siksaan batin yang lebih sakit dari apa pun didunia ini.
.......
Kaki jenjang itu melangkah diremangan malam, desiran angin sejuk yang menerpa kulit lembut itu begitu menghanyutkan dengan tirai tirai yang berterbangan mengikut tarian angin ini.
Grepp..
Exell tersentak saat ada yang memeluknya dari belakang, ia melihat tangan lembut yang membelit pinggangnya erat dengan aroma mawar biru yang menguat.
"El!" lirih Kinan membenamkan wajahnya ke punggung kekar itu. rembulan malam yang bersinar diatas sana menjadi saksi bisu betapa hangatnya pelukan ini.
Exell juga tak bisa berbuat apapun, ia memejamkan matanya menikmati rasa hangat serta aroma wangi yang terpancar dari tubuh molek itu.
"Kinan tak tahu harus apa El!" lirih Kinan dengan pelukan yang menguat ke tubuh Exell.
"Memangnya kenapa?" tanya Exell membalikan tubuhnya menatap Kinan yang memandangnya sendu.
"Mereka jahat El! Kinan tak ingin ikut mereka!" lirih Kinan dengan suara bergetarnya dengan Netra indah yang mengembun.
"Memangnya siapa yang jahat?" tanya Exell menghapus lelehan bening yang melewati pelupuk netra itu.
"Mereka yang.,,"
Wushhhh....
hembusan angin kuat menerpa wajah Kinan yang tersigap saat melihat kilat bayangan hitam itu melewati Balkon ini.
"Me..Mereka sudah datang El!" ucap Kinan gemetar menatap sekelilingnya, membuat Exell bertambah bingung.
" Kau kalau bicara yang jelas! jangan mempermainkan ku!" ucap Exell mulai kesal karna sedari tadi Kinan seperti ketakutan.
"Me..Mereka mengincar Kalian! Mereka mereka datang !" ucap Kinan pada Exell yang semangkin bingung dan kelut.
"Siapa ha? disini tak ada orang!" ucap Exell celingukan lalu ia tersentak mendengar teriakan dari lantai bawah sana.
"Serlyyyyy!"
"Mo..Momy!" gumam Exell lalu berlari keluar kamar saat mendengar teriakan kepanikan Momy nya.
Kinan mengikuti langkah Exell yang begitu terburu buru, tapi Kinan meneggang saat melihat bayangan itu berdiri di dekat jendela sana.
"itu dia!" ucap Kinan pada Exell yang celingukan tak melihat apapun.
"Kau jangan mempermainkan aku Kianan!" ucap Exell lalu melanjutkan langkahnya.
"Ell Kinan..
Brugh...
Tubuh Kinan terhempas kedinding sana dengan asap hitam yang menyelumbunginya, Kinan Tercekat saat melihat mata merah yang begitu menyeramkan dengan Mahluk menjijikan ini.
"Azura!" gumam Kinan yang di sambut seringaian oleh oara siluman itu.
"Kematian sssss !" bisik mereka seperti angin membuat Kinan lansung berlari menuju lantai bawah.
Sesampainya disana, Kinan dibuat terkejut saat melihat Serly yang sedang menagis memeggangi kakinya yang terlihat berlumuran darah.
"Mo..Momy hiks hiks!" isak Serly pada Momy Serlin yang mencoba menenagkan putrinya,
"Kenapa bisa begini?" ucap Exell saat melihat telapak kaki Serly tertancap puluhan beling dari pecahan gelas di sampingnya.
"Tadi aku ingin minum Kak! tapi ada yang menyenggolku dan menggerakan kaki ku untuk menginjak nya!" jelas Serly dengan sekugukan, sungguh ia belum pernah merasakan hal seperti ini.
......
Vote and Like Sayang ...
jeng jeng.jengg 😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢
menegangkan
2022-09-07
0
Jun Jun Ida
novel author ini sentiasa seru, ini novel keempat author ku baca
2022-09-02
0
Denzo_sian_alfoenzo
msa iya daddy arkan hrs lawan makhluk halus kan susah klo lawan erik yg sebangsa setanah air mah gampang lah ni waduh gmn cra nyleseinya trs gmn nanti klo smpe exell nikah sma makhluk halus 😰😰
2022-07-16
0