Rara Part 17

Keesokan harinya...

Setelah menghabiskan sarapan nya Rara pun bersiap untuk meninggalkan rumahnya.

Rara berjalan menuju kantor Roy ia terduduk di dalam bus seraya menatap kartu nama di tangan nya.

" Sepertinya ini bukan nama kantor nya yang dulu ..? " Batin nya

Dengan acuh tak acuh Rara mengabaikan nya

Setelah menempuh perjalanan panjang Rara akhirnya pun sampai di salah satu gedung besar , mata nya menatap bergantian ke gedung dan kartu nama yang ada di tangan nya

" apa benar ini tempatnya ..?? " tanyanya pada diri sendiri

dengan rasa penasaran Rara pun masuk dan menghampiri meja resepsionis yang berada di gedung tersebut

" Ada yang bisa di bantu Nona ?? " tanya resepsionis tersebut seraya menatap penampilan Rara dari atas ke bawah

" Saya ingin bertemu dengan tuan Roy apa

bisa..? " tanya Rara sopan

" Apa Anda sudah membuat janji dengan beliau ..? " tanya nya jutek Rara pun menggelengkan kepalanya

" Maaf Nona anda harus membuat janji terlebih dahulu untuk bertemu dengan beliau " sambung resepsionis tersebut

" Baiklah...bisakah saya menitip ini untuk beliau dan tolong sampaikan pada nya bahwa saya dan keluarga saya tidak bisa menerima nya " ucap Rara seraya memberikan amplop cokelat nya hingga membuat resepsionis tersebut berpikir

" Emm tunggu Nona ... bisakah anda menunggu sebentar " ucap nya menahan Rara

Dengan wajah heran Rara pun menuruti nya , Rara terus menatap kearah wanita cantik yang tengah memegang gagang telepon tersebut

" Ada apa Gisel ?? " tanya seseorang dari ujung sana

" Maaf tuan Dimas , ada seorang wanita mencari tuan Roy " ucap Gisel

" Siapa ..? " tanya Dimas sekertaris sekaligus orang kepercayaan Roy

Gisel pun langsung menatap kearah Rara , dan Rara yang paham langsung memberi tahukan nama nya dengan suara pelan

" Rara tuan "

" Baiklah aku akan menjemput nya " ucap Dimas seraya mematikan telpon nya

" Nona silakan tunggu dan duduk , tuan Dimas akan membawa anda ke ruangan tuan Roy " ucap Gisel ramah

Rara yang merasa heran hanya menuruti perintah wanita tersebut , sedangkan Gisel yang merasa bersalah hanya bisa bersikap ramah terhadap Rara bagaimana tidak Gisel hampir saja mengusir Rara tadi pikir nya

 ____

di sisi lain ...

Roy tengah berkutik dengan laptop nya wajah nya yang serius terlihat lebih tampan dan gagah , seketika matanya tertuju kearah pintu yang terbuka .

"Ada apa ..? " tanya nya to the poin

" Gadis itu datang tuan , saat ini beliau berada di loby " ucap Dimas

Roy yang mendengar nya merasa terkejut dan heran atas kedatangan Rara namun di sisi lain ia merasa sangat senang.

" cepat jemput dia " suruh Roy dengan cepat Dimas pun meninggalkan ruangan tersebut

Roy pun tersenyum bahagia hati nya merasa sangat senang seperti hendak keluar dari tempatnya bagaimana tidak Gadis yang ia sukai datang menemui nya walaupun saat ini Roy tidak tau niat Rara datang ke kantornya setidaknya Roy merasa sangat senang.

tak berapa lama pintu pun terbuka dengan cepat kilat Roy pun langsung merubah ekspresi wajah nya dan kembali berkutat dengan laptop nya agar terlihat berkarisma di depan Rara .

" Silakan " ucap Dimas mempersilakan Rara masuk dan meninggalkan tempat tersebut

Dengan ekspresi tenang Roy menatap kearah Rara yang berbeda di depannya

" Duduklah " Suruh Roy

" Tidak perlu , aku kesini hanya untuk mengembalikan ini " ucap Rara seraya menaruh amplop di meja Roy hingga membuat Roy menatap kearah amplop tersebut

" aku dan keluargaku tidak butuh bantuan dari mu , tolong berhentilah menggangu kehidupan kami " sambung Rara

" Mengganggu ..?? , aku tidak pernah bermaksud mengganggu kehidupan kalian , Aku hanya ingin membantu k___"

" Aku dan keluargaku tidak membutuhkan bantuan mu " potong Rara

" Keras kepala " umpat Roy pelan

" ya... aku memang kertas kepala , jadi berhentilah kau mengganggu ku " sahut Rara

" Aku akan mencicil uang yang sudah kau bayarkan untuk sekolah adik ku " sambung Rara

Roy yang mendengar pun tersenyum miring seperti ada celah yang masuk dalam otaknya.

" Bekerjalah di sini untuk melunasi nya " ucap Roy menatap ke arah Rara yang terdiam menatap kearahnya hingga pandangan mereka bertemu

" Baiklah " sahut Rara

" kau bisa datang besok untuk mulai bekerja " Ucap Roy seraya mengambil berkas dan membaca nya

" Aku permisi " ucap Rara dan bergegas cepat meninggalkan ruangan Roy

Roy pun menatap punggung gadis tersebut hingga menghilang di balik pintu , tiba-tiba bibir nya mengukirkan senyum bahagia .

____

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!