The Bridesmaid'S Secret
Hari ini adalah Hari Minggu tanggal 16 Februari 2020. Cuaca cukup cerah dengan beberapa awan tebal yang menutupi terik ganas matahari.
Kartika Kancanamaya, gadis berumur 29 tahun itu sedang mematut diri didepan cermin compact powdernya. Memperbaiki sedikit riasannya agar tidak terlihat kusam. Kemudian ia tambahkan sedikit blush on pada pipinya, membuat wajah gadis ini kini lebih segar dari sebelumnya.
Ia menata kembali rambut hitam dan ikal sebahunya, kemudian menyemprotkan hair vitamin spray sekali lagi sebagai sentuhan terakhir. Sekarang rambutnya terlihat mengembang dan rapi.
Maya lalu bersandar ke kursi mobilnya dan memeriksa group chat yang sudah berisi 5 unread messages. Dijudul group tertulis, "Lunch invitation bicthes!"
Ya, itu adalah group berisi 5 teman masa SMAnya yang masih menjalin hubungan persahabatan sampai saat ini. Maya masih menjalin komunikasi yang baik dengan mereka semua. Bahkan, mereka punya agenda rutin untuk bertemu minimal 1 kali dalam kurun waktu 2 atau 3 bulan.
Group chat itu sedari tadi tidak berhenti berbunyi. Membuat Maya mau tak mau harus cukup sering mengecek isi obrolan group. Sekarang pun, sebenarnya Maya cukup enggan menghadiri pertemuan kali ini. Sebab ia sungguh sedang sangat banyak pekerjaan.
Maya bekerja sebagai seorang Chief Editor pada salah satu kantor berita lokal di kotanya. Sudah menjadi pekerjaan sehari-harinya lah memantau berbagai informasi dan melakukan fit and proper test sebelum sebuah berita naik cetak ataupun di publish di media lain seperti Internet atau TV. Maya sangat menyukai pekerjaannya. Pekerjaannya inilah yang telah menyelamatkannya dari kesepian dan membawanya larut dalam dunia lain.
Group chat itu kembali ramai dan pesan masuk menjadi berkali-kali lipat. Jika ada pertemuan semacam ini tentu saja group chat akan selalu heboh, terkadang membuat Maya harus scroll sampai jauh ke atas obrolan sebelumnya untuk memastikan ia tahu tema apa yang sedang di bahas di group itu.
Sebenarnya Maya agak risih sama group ini. Sebab group ini adalah anak dari Group "My bitches" yang isinya adalah 6 orang yang sama pula termasuk dirinya. Group dari group. Ah, memikirkannya saja sudah kesal.
Kenapa coba harus bentuk group dalam group? Kalau cuma ajakan makan siang bareng doang?, batinnya.
Maya sudah bersiap membuka pintu mobilnya lalu ponselnya berdering.
"May, kamu dimana? Kita udah ngumpul semua nih!" itu Yrene yang menelepon.
Saup dibelakang suaranya terdengar berisik suara tertawa perempuan yang tak lain adalah 4 orang teman lainnya.
"Ini udah didepan cafe, mau masuk nih!"
"Owalah, Oke" Yrene mematikan telepon.
Maya keluar dari mobil sambil menghela nafas, entah kenapa perasaanya berat untuk menemui sahabat-sahabatnya kali ini.
Sebab ia tahu, pastilah ini momen dimana Yrene akan mengumumkan pernikahannya.
Mengundang teman-temannya menjadi bride of honor alias pendamping pengantin wanita, sekaligus memberi dress untuk dipakai di wedding day. Sekaligus pula momen ini deklarasi bahwa Maya akan jadi jomblo terakhir dari group wanita ini.
Cling!
Lonceng kecil dari pintu cafe berbunyi saat Maya membuka pintu cafe.
Cafe ini adalah cafe baru di Kota dan cukup populer. Interiornya tampak indah dengan design rustic. Maya berjalan perlahan berusaha menebak sendiri dimana kira-kira lokasi teman-temannya. Ia enggan melirik kembali chat dan mencari info lokasi tempat duduk mereka.
Rambut Maya sedikit tersibak ke kacamata hitamnya saat ia menyaksikan Yrene memeluk Tania yang sedang menggendong baby Tom.
Rupanya Yrene tak bisa menungu barang 5 menit saja, ia sudah membuka rahasia yang tertebak itu.
Ia sudah membagikan kartu "Will you be my bridesmaid?" ke semua teman-temannya.
Saat Maya hadir di kerumunan itu, Yrene menoleh dan menyadari kedatangan Maya.
Ia kemudian menghambur dan memeluknya.
"Maya! Be my maid of honour!" pekiknya ditelinga Maya.
Maya menelan ludah dan berkata, "My pleasure dear!" dan tak membalas pelukan Yrene.
Saat Yrene berbalik untuk memberi Maya tas putih berisi paket bridesmaid, Maya tersenyum menatap punggung Yrene yang masih memakai jas putih dokter.
Yrene yang cukup lama menunda pernikahannya itu karna sibuk bekerjapun akhirnya menyebarkan undangan juga.
Bahkan menjelang pernikahannya, Yrene masih sibuk bekerja di Klinik hewan sebrang cafe.
Maya menerima tas yang diberikan Yrene dan duduk disamping Tania.
Baby Tom yang masih berumur 10 bulan sudah turun dari pelukan Tania tertatih meraih paha Maya.
"Happah" dan Baby Tom menempelkan bibirnya yang penuh icing coklat kue donat ke rok Maya.
Detik berikutnya disusul pekikan Tania dan canda tawa lainnya.
Tapi, setitik es tumbuh dihati Maya. Hatinya terasa dingin, membuatnya susah tersenyum saja. Meskipun suasana ramai, pikiran Maya seperti tidak disana. Pandangan matanya nanar dan tidak fokus.
Maya memperhatikan satu-persatu sahabatnya. Tania sudah menikah dan mempunyai baby Tom yang berusia 10 bulan. Ia menikahi seorang duda tanpa anak yang dijodohkan oleh Ayahnya. Beruntung lelaki tersebut adalah orang baik yang sholeh, tajir melintir dan tidak punya masalah apapun dengan mantan istri maupun keluarga mantan istrinya. Tania seperti mendapatkan paket lengkap kehidupan. Lelaki yang sudah mapan, juga sudah berpengalaman.
Nina dan Adel bahkan sudah on the way anak kedua. Mereka berdua memang termasuk pasukan yang memegang prinsip mahmud macan alis mamah muda mamah cantik. Punya banyak anak dan repot hanya di usia muda saja. Begitu anak beranjak dewasa, usia belum tua dan masih bisa aktif beraktivitas.
Virsa adalah sahabat Maya yang paling unik. Ia dapat dibilang sebagai cewek tomboy yang hobi berantem dengan anak laki-laki semasa SMA dulu, namun justru ia lebih dahulu menikah dan sekarang sedang hamil trimester kedua.
Lalu, sahabatnya Yrene kini sedang mempersiapkan rencana pernikahan. Terhitung dalam lingkaran persahabatan ini, Maya sudah 4 kali menjadi Bridesmaid alias pendamping pengantin perempuan. Sampai nanti di pernikahan Yrene, maka Maya sudah rekor menjadi Bridesmaid single sebanyak 5 kali. Itu belum terhitung jadi bridesmaid pengantin lain seperti dari saudara sepupu atau teman kantor. Kalau saja semua deretan baju Bridesmaids miliknya ia jual, mungkin ia bisa mendapatkan cukup uang untuk membeli baju pengantin miliknya sendiri.
Perhatiannya beralih pada tas kertas putih yang Yrene berikan. Yup, another Bridesmaid's Invitation and Dress.
Maya masih ingat pertama kali mendapat kesempatan menjadi Bridesmaid di pernikahan Nina. Saat itu ia masih merasa bahagia dan senang-senang saja. Tapi kini, setelah berulang kali hadir di pernikahan banyak orang, selain rasanya lelah, ada perasaan sedikit iri juga. Entah kapan gilirannya berhenti menjadi bridesmaids tetapi justru memakai baju yang utama, baju seorang bride alias pengantin wanita.
Maya menatap layar ponselnya yang padam, ia dapat melihat bayang dirinya disana.
"Jadi, aku nih yang tinggal single aja ya. Hahaha, mana tahun ini bakal kepala 3" gumamnya pilu.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Mrs.Kristinasena
Lebih baik telat nemu jodoh, drpd cepet nikah tapi ga bahagia... Hmmm
2022-04-19
0
🍭𐑈𐓜𑜼ᴋꭺ𑜑ꭰ𑜼³🏹
gpp may kamu ngga sendirian 😁
2022-03-05
0
Dhanik Andreastuti
Sabar Mau... diluar sana banyak temennya..🤭
2021-12-30
0