Bidadari untuk Ikhsan

Ikhsan menjatuhkan dirinya dikasur.

Seharian ini cukup sibuk menyelesaikan beberapa pending item pekerjaan agar selesai sebelum cuti nikah dan tidak menggunung setelah kembali dari honeymoon.

Tangannya memainkan sebuah flashdisk yang berisi list semua lagu yang akan diputarkan dipernikahan mereka. Ia tersenyum, semua lagu ini adalah lagu kesukaan Yrene.

Sambil menutup mata dengan lengan kanannya, perlahan Ikhsan merenungi kehidupannya.

Satu bulan lagi adalah hari pernikahan mereka. Ikhsan sebenarnya menyimpan rasa gundah direlung hati terdalamnya. Susah baginya untuk percaya bahwa ia akan menghadapi kehidupan baru yang penuh tanggung jawab.

Sedari kecil, ia adalah anak tunggal. Tak sekalipun tanggungjawab ada ditangannya.

Sampai detik ini, Ikhsan pun bekerja sebagai konsultan IT. Jika sedang mood, maka ia akan mengambil client, jika tidak mungkin hanya datang ke kantor sebagai formalitas. Ia bimbang tetapi...

Baginya, Yrene adalah cahaya matahari yang terang dan hangat. Tempat ternyaman yang ia miliki. Menyinari seluruh ruang hidupnya.

Semenjak pertama kali mengenal Yrene saat masih bocah di SMP, Ikhsan tidak menduga akan selamanya akan berputar-putar di dunia perempuan ini. Bahkan, kalau bukan jodoh atau takdir, ia tidak tahu harus menyebut sebagai apa. Selama bertahun-tahun mereka selalu bersama. Membuat Ikhsan kecil perlahan menyadari kecantikan dan kebaikan hati Yrene. Setelah lama bersama, Ikhsan akhirnya menyerah dengan titel persahabatan yang ada di antara mereka berdua. Ia ingat saat di bangku akhir SMA, Ikhsan tidak tahan untuk menghapus jarak dan akhirnya menjadikan Yrene lebih dekat sebagai kekasihnya.

Yrene jauh berbeda dengan dirinya.

Yrena sangat pintar, cekatan, mandiri dan enerjik.

Yrene tahu jelas apa yang akan diraihnya, semua terencana dengan baik.

Bersama Yrene, Ikhsan seperti diajak terus berjalan kesebuah kepastian.

Dengan semua rencana Yrene, Ikhsan seperti sedang berwisata dengan guide. Segala sesuatu teratur, terarah dan menyenangkan. Dengan paras yang begitu cantik dan raut wajah yang teduh, Yrene adalah bidadari dihatinya. Menikahi Yrene adalah sebuah langkah serius dimana ia akan mengabdikan dirinya sebagai teman hidup Yrene.

Ikhsan menghirup nafas dalam-dalam. Sejujurnya, apakah ia pantas untuk Yrene?

Ia menolehkan wajahnya kekiri menatap cermin di dinding. Sebentar lagi Yrene akan jadi penghuni kamar ini. Ia akan mendengar suara Yrene diseluruh penjuru ruangan. Yrene tak hanya sibuk berkeliaran dihati, pikiran dan jadwalnya. Yrene akan sibuk berkeliaran di rumah ini dengan anak-anaknya nanti yang lucu-lucu.

Ia akan tertawa jika diomeli oleh Yrene, membalasnya dengan canda dan membuat Yrene semakin marah. Ia lalu akan membopong Yrene yang kesal ke ranjang ini. Memuaskan Yrene sampai tuntas tak tersisa kemarahan bidadarinya. Kemudian ia akan mencium kedua mata Yrene, memeluknya dan mengantarnya tidur. Menjadi lelaki paling bahagia karena Yrene.

Ikhsan menarik dirinya dari lamunan dan bersiap ke kamar mandi. Membersihkan diri lalu menghadap tuhan untuk berdoa. Semoga semua niatan ini dituntun untuk menjadi kebahagiaan.

Tuhan tolonglah lancarkan, bisiknya tulus.

***

Maya menggulung dirinya dalam bedcover putih, diluar cuaca sedang hujan sederas-derasnya. Hatinya mengumpat sedih, separah ini ya rasa kesepian itu. Gadis ini masih patah hati rupanya. Meski Ia tidak yakin apa penyebab patah hatinya. Sayup terdengar melodi musik instrumen sedih. Perlahan, air matanya mengalir.

Maya menggigiti bibirnya, menyadari perlahan bahwa ini adalah bentuk perasaan depresi.

Depresi karena apa? Karena belum dapat jodoh?, Maya menghembuskan nafasnya dengan keras.

Ia sungguh tidak ingin mengakui bahwa kesepian dan ketakutan akan menua sendirian itu sesungguhnya menghantui dirinya.

Maya dengan enggan melangkahkan kakinya ke dapur. Menyeduh mie instan dan berjalan keruang tamu.

Setelah beberapa kali mengganti channel TV dan tidak ada yang menarik perhatiannya, Maya memutuskan untuk membaca buku saja. Jemarinya menelusuri jejeran judul buku dan terhenti disebuah buku tebal.

Itu adalah buku jurnal Maya saat ia menjadi reporter SMA. Maya tersenyum, ini buku yang mungkin akan merubah mood melow nya malam ini.

Sambil menunggu kepulan hawa panas dari mangkuk mie nya mereda, Maya mencepol asal rambutnya dan mulai membuka lembaran jurnalnya. Ada beberapa artikel yang ia tulis, artikel menarik yang ingin ia contoh gaya penulisannya dan... sebuah amplop putih.

Amplop apa ini?, gumamnya.

Maya mencoba mengendus amplop itu, ada aroma yang menggelitik.

Hihi, itu ternyata aroma parfum yang ia suka semasa SMA dulu.

Maya mencoba menerawang isi amplop dibawah lampu. Ia benar-benar lupa apa isi amplop itu.

Maya ingin sekali membukanya tapi kemudian ia ragu.

Apa alasan dirinya yang dulu menutup rapat isi amplop dan menyimpannya di Jurnal?

Ia kemudian memperhatikan dan mulai membaca kliping berita yang tertempel di Jurnalnya.

Beberapa jurnal berisikan liputan berita aktivitas sekolah, kebanyakan membahas kegiatan ekstrakurikuler dan lomba-lomba yang diikuti para siswa di SMAnya dulu. Kebetulan dulu Maya memang ditugaskan dibagian PROFILE. Tugasnya adalah meliput tentang anak-anak yang berprestasi.

Jemari Maya menelusuri lembar demi lembar, dan berhenti pada artikel yang di judulnya ada nama Maya.

Ah, itu adalah dimana ia terpilih sebagai jurnalis termuda di SMAnya. Biasanya yang direkrut oleh tim jurnalis sekolahnya adalah anak-anak kelas 2 dan kelas 3. Hal ini semakin membuat ektrakulikuler jurnalistik menjadi salah satu tim elite di antara para murid. Zaman Maya SMA dulu saja, kebanyakan anak OSIS adalah tim jurnalis juga. Hal ini tentu akan semakin membuat mereka mudah mengakses informasi.

Lalu di lembar berikutnya, ada lagi klipping berita tentang Maya. Ia saat itu menginjak kelas 2 SMA dan terpilih sebagai siswa berprestasi yang akan mewakili sekolah dalam sebuah lomba reportase di TV nasional. Lagi-lagi ia mencetak prestasi dan membanggakan tim jurnalis. Maya remaja saat itu benar-benar mencintai kegiatannya. Perlahan sejak itu, Maya menyadari bahwa ia memiliki passion dalam dunia informasi dan berita.

Ada tersisa 2 lembar terakhir di jurnalnya sebelum lembaran-lembaran kosong yang menguning karena telah lama tersimpan. Meski Maya merawat buku jurnalnya ini dengan baik, Ia tetap sangat berhati-hati membuka lembar demi lembar. Ia jadi memiliki ide untuk melakukan scanning pada jurnalnya dan mengabadikan dalam bentuk digital.

Di lembar terakhir, Maya mendapati sebuah tulisan tentangnya lagi. Itu adalah saat paling membanggakan dalam hidupnya semasa SMA dulu. ia terpilih untuk meliput berita tentang pendidikan dan budaya di New Zealand. Sekaligus berkesempatan untuk mengunjungi negara itu bersama dengan ketua tim jurnalis. Berkat kegiatan itu pula lah, Maya ditawarkan beasiswa untuk kuliah disana.

Maya pikir ia sudah sampai pada klipping terakhir, tetapi ada satu lembar lagi jurnal yang tertempel dan tampak lusuh. Entah lusuh karena apa. Saat Maya membaca dengan jelas dan memperhatikan foto yang ada pada klipping berita itu, ia menarik nafasnya dalam-dalam.

Itu, berita yang ia tulis.

Tentang, Ikhsan

***

Terpopuler

Comments

🏕𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄𝖍𝖘❄

🏕𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄𝖍𝖘❄

ooo jadi ini alasannya kenapa yrene dan ikhsan masuk di cerita...

2022-04-19

0

Byla

Byla

Hmmmm

2021-12-22

0

Uya Memang Surya

Uya Memang Surya

wadaw ada apa atuh maya

2021-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Deklarasi Maya
2 Ekspektasi Yrene
3 Bidadari untuk Ikhsan
4 Potret
5 Monyet untuk Ikhsan
6 Potret 2
7 Rahasia di dalam buku
8 Persiapan
9 The Bridesmaid's Dress
10 The Bridesmaid's Dress 2
11 Wedding Day
12 Lara Maya
13 Ada Maya
14 I'd die for you
15 Galang dan Pasta
16 Private Chef
17 Firasat
18 The Rooftop
19 Rahasia Galang
20 Killed me
21 Bring Maya back
22 Grape and Mayonnaise
23 The Bridesmaid's Secret
24 Honey
25 Finding You
26 Tuhan, Tolonglah
27 A crush on you
28 A Goodbye Hug
29 Janus
30 A visit
31 Bittersweet
32 A Dream with Me 1
33 A Dream with Me 2
34 A Dream with Me 3
35 Welcome to Galang's Kitchen (Special Edition)
36 Letting Go
37 Menangkap hati yang baru
38 Suffocating
39 Do I deserve you?
40 A woman called Angel 1
41 A Woman called Angel 2
42 A Woman called Angel 3
43 A road to remember
44 Sidang 1
45 Sidang 2
46 Never been easy
47 Us
48 Last Chance
49 Untitled
50 Yrene's Dream
51 The Acceptance
52 Cold & Late
53 Location Unknown
54 The Fallen of Galang Rahardja
55 Hurted
56 Yellow
57 The Hardest Night
58 The Unexpected
59 To the bone
60 No Air
61 The Push
62 Counting Days
63 He Before You
64 Déjà vu
65 Drowning
66 Run Into You
67 D Day 1
68 D Day 2
69 D Day 3
70 Shattered
71 Torn Apart
72 Exile
73 Your Turn 1
74 Your Turn 2
75 Train to You
76 Day 1
77 All I want is, you 1
78 All I want is, you 2
79 All I want is, you 3
80 Healing You
81 Her Approval 1
82 Her Approval 2
83 A woman I dreamed of
84 A Plan for Her
85 Closer
86 Lover
87 Everything now is you
88 Exquisite
89 Love Drunk 1
90 Love Drunk 2 (End)
91 Bonus Chapter: Baby Escargot
92 Bonus Chapter: Interview with Galang Rahardja
93 Bonus Chapter: Interview with Ikhsan Al-Hakim
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Deklarasi Maya
2
Ekspektasi Yrene
3
Bidadari untuk Ikhsan
4
Potret
5
Monyet untuk Ikhsan
6
Potret 2
7
Rahasia di dalam buku
8
Persiapan
9
The Bridesmaid's Dress
10
The Bridesmaid's Dress 2
11
Wedding Day
12
Lara Maya
13
Ada Maya
14
I'd die for you
15
Galang dan Pasta
16
Private Chef
17
Firasat
18
The Rooftop
19
Rahasia Galang
20
Killed me
21
Bring Maya back
22
Grape and Mayonnaise
23
The Bridesmaid's Secret
24
Honey
25
Finding You
26
Tuhan, Tolonglah
27
A crush on you
28
A Goodbye Hug
29
Janus
30
A visit
31
Bittersweet
32
A Dream with Me 1
33
A Dream with Me 2
34
A Dream with Me 3
35
Welcome to Galang's Kitchen (Special Edition)
36
Letting Go
37
Menangkap hati yang baru
38
Suffocating
39
Do I deserve you?
40
A woman called Angel 1
41
A Woman called Angel 2
42
A Woman called Angel 3
43
A road to remember
44
Sidang 1
45
Sidang 2
46
Never been easy
47
Us
48
Last Chance
49
Untitled
50
Yrene's Dream
51
The Acceptance
52
Cold & Late
53
Location Unknown
54
The Fallen of Galang Rahardja
55
Hurted
56
Yellow
57
The Hardest Night
58
The Unexpected
59
To the bone
60
No Air
61
The Push
62
Counting Days
63
He Before You
64
Déjà vu
65
Drowning
66
Run Into You
67
D Day 1
68
D Day 2
69
D Day 3
70
Shattered
71
Torn Apart
72
Exile
73
Your Turn 1
74
Your Turn 2
75
Train to You
76
Day 1
77
All I want is, you 1
78
All I want is, you 2
79
All I want is, you 3
80
Healing You
81
Her Approval 1
82
Her Approval 2
83
A woman I dreamed of
84
A Plan for Her
85
Closer
86
Lover
87
Everything now is you
88
Exquisite
89
Love Drunk 1
90
Love Drunk 2 (End)
91
Bonus Chapter: Baby Escargot
92
Bonus Chapter: Interview with Galang Rahardja
93
Bonus Chapter: Interview with Ikhsan Al-Hakim

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!