"Kita akan memburu hantu malam ini." Primrose menekan nada ketika ia berbicara di depan kamera.
Angka penonton yang berjumlah lebih dari 500 ribu terus meroket. Komentar dan gift semakin menggila begitu Rose memperlihatkan bangunan sekolah yang menewaskan seluruh penghuninya tanpa terkecuali.
Atapnya yang roboh separuh, sudah ditumbuhi lumut. Dindingnya dipenuhi ilalang menjamur. Dilihat dari sisi manapun bangunan ini terlihat mematikan.
Tapi berada disini bukanlah pilihan. Ini adalah satu-satu cara agar aku dan ibu bisa bertahan hidup.
"Aku akan memberikan banyak gift singa jika kalian berani masuk dan membaca Vesta Hestia." Rose membaca sebuah komentar.
Kami terkesiap dan saling pandang. Singa. Bernilai lebih dari seribu dolar. Tentu saja komentar itu membakar semua rasa takut yang ada.
Aku bisa saja mengatakan sesuatu yang akan membuat mereka urung. Tapi seribu dolar membutakanku. Karena terlalu tamak, aku sampai lupa.
Bahwa mungkin saja, sejarah lama akan membunuh kami semua
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaia Lituhayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
THE RECORD: Dari Balik Kamera, Dia Mengawasi Komentar