Tak disangka, tragedi berdarah sore itu merubah seluruh hidup Geona Hanania Buwana. Terpaksa gadis 18 tahun itu harus menelan pil pahit dengan mengubur mimpinya untuk menjadi seorang dokter, karena harus bertanggung jawab atas kematian putra kecil dari Dikta Anugerah Adhitama. Tak hanya harus menunda cita-cita, putri Shaka Buwana ini juga harus meninggalkan kekasihnya yang sudah 2 tahun lamanya menjalin hubungan dengannya. Tanpa diduga, Dikta Adhitama justru meminta pertanggung jawaban dengan cara yang sulit diterima nalar Geona. ***** “Kau sudah membuat aku kehilangan putraku, akan kubuat kau kehilangan masa depanmu.” -Dikta Anugerah Adhitama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erma Sulistia Ningsih Damopolii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tawanan Cinta Duda Tampan Komentar