Eps 3 Duka Keluarga Adhitama

Sebulan kemudian pasca Dikta mendaftarkan perceraiannya di pengadilan agama, pergumulan itu akhirnya sudah ada di titik selesai. Kini dia sudah sah menyandang status duda beranak satu. Bukan hanya itu, Dikta bahkan memenangkan hak asuh Ansel.

Setelah sebulan lamanya menetap di rumah utama keluarga Adhitama, mama Monita dan oma Nancy sudah berhasil merebut perhatian Ansel. Mereka sering bermain bersama Ansel, agar supaya putra Dikta itu tidak merasakan kehilangan kasih sayang seorang ibu. Namun hari ini dua wanita itu absen bermain dengan Ansel karena oma Nancy yang harus ke rumah sakit untuk berobat dengan diantar oleh Monita. Hari ini Ansel bermain bersama pengasuh di halaman depan rumah.

Sore ini hujan sedikit lebat, selesai dari bertemu Devano di supermarket, Geona harus buru-buru ke bandara untuk menjemput mama dan papanya. Queen dan Samudra tidak sempat menjemput karena kesibukan masing-masing, Samudra sedang berada di luar kota sedangkan Queen sedang meeting bersama para petinggi perusahaan, ya kedua anak Shaka itu kini sudah terjun ke perusahaan masing-masing dengan harta yang dibagi sama rata.

Setelah puluhan tahun lamanya, akhirnya hari ini papa Shaka dan mama Amira pulang ke Indonesia.

Mereka pulang tanpa nenek Emely, karena sepuluh tahun silam nenek Emely tutup usia setelah menjalani berbagai pengobatan di Jerman.

Geona pulang sendiri karena dia menolak tawaran Devan untuk mengantarnya ke bandara dengan alasan, takut ketahuan papa.

Akhirnya Devano mengalah dan terpaksa pulang karena permintaan Geona. Kini tinggal lah Geona sendiri berdiri di depan supermarket yang kebetulan berada tak jauh dari rumah Devano.

Dalam hidup, kita tidak bisa memprediksi kejadian apa yang akan menimpah ke depannya, begitu pun dengan Geona. Di saat gadis cantik itu berjalan ke arah mobilnya, tiba-tiba tasnya yang berisi laptop serta beberapa tugas penting dari salah satu dosen terkiler di kampusnya dirampas jambret di depan supermarket itu.

Karena panik, tugas yang harusnya dikumpulkan besok pagi pada pak Jeremy terpaksa harus Geona rebut kembali. Bagaimana tidak, tugas yang terlanjur banyak itu selesai dalam tiga hari, tidak mungkin dia kembali memulai dari awal, sementara tugas pak Jeremy harus dikumpul besok. Karena tidak memungkinkan jika hanya mengejar pakai kaki, Geona mengejar jambret itu menggunkan mobil karena jambret itu lari menggunakan motor.

Geona menancap gas, melajukan mobil dengan kecepatan penuh dalam keadaan emosi. Matanya begitu fokus menatap ke depan demi mempertahankan kewarasannya.

Ini adalah rekor tercepat Geona berkendara, jalanan yang tampak lengang sore ini membuat ia puas berkuasa.

Semakin panik, semakin cepat lah ia berkendara. Hingga tanpa sempat Geona sadari, di depannya ada seorang anak yang tengah menyebrang jalan. Geona yang panik berusaha menghindar, namun karena kecepatan yang luar biasa tinggi membuat mobilnya menabrak anak itu dalam hitungan detik saja.

BRAAAKKK

“Papa…”

Dentuman keras memecah keheningan sore itu, tabrakan maut yang tidak dapat terhindarkan lagi hingga membuat anak laki-laki berumur 5 tahun itu terpental jauh ke jalanan.

Sirene ambulance memekakkan telinga, dengan pandangan yang mulai gelap dia masih bisa melihat darah yang mengalir di tubuh anak yang terpental beberapa meter di sana. Geona hanya bisa melihatnya dari kejauhan, batinnya terpanggil untuk menghampiri anak itu namun ia tak bisa. Ya, Geona juga pingsan setelah kepalanya terbentur setir mobil sebab mobil kesayangannya menabrak pohon begitu Geona usai menabrak anak itu.

Geona tidak tau apa yang terjadi kini, tenaga medis bergerak cepat. Beberapa orang yang hanya menjadi saksi kecelakaan itu hanya bergidik ngeri begitu melihat kepala anak itu mengeluarkan banyak darah bergumpal karena membentur aspal dengan aroma darah yang menyeruak rongga hidung Geona.

“Papa, Nana takut.”

Detik berikutnya dunia Geona mendadak gelap usai memanggil papanya. Geona tidak tahu lagi apa yang terjadi setelahnya, yang jelas saat ini orang-orang tengah berusaha mengeluarkannya dari dalam mobil.

Benturan yang terlampau keras menyebabkan korban meninggal di tempat. Mereka hanya mengurut dada begitu melihat darah yang kian menyebar di jalanan aspal tersebut.

“Kasihan sekali cucu pertama keluarga Adhitama.”

Begitu sampai di rumah sakit, pria itu menatap nanar tubuh anaknya yang terkapar tak berdaya di brankar. Tak pernah ia sangka, kejadian tragis ini akan menimpah anaknya, padahal beberapa menit sebelum kejadian dia sempat melakukan panggilan virtual bersama anaknya dan bersenda gurau di sana.

“Selamatkan anakku!” Titahnya dengan suara dingin tak terbantahkan, dokter yang berada di sisinya hanya saling pandang dan tak bisa berbuat apa-apa.

“Apa kalian tuli? Tulang anakku patah, kenapa kalian diam saja?!” Dengan emosi yang berapi-api, dia membentak dua dokter itu. Matanya mulai membasah dan tak lepas dari tubuh anaknya dengan luka yang sudah dijahit.

“Maaf pak, anak anda sudah_”

“Omong kosong! Sejak tadi kalian tidak melakukan apa-apa, kalian hanya menatapnya, putraku tidak butuh selimut hingga menutupi wajahnya!” Dia mengguncang tubuh pria berjas putih di sana, sejak datang dia sudah tahu jika tubuh yang berada di hadapannya ini sudah tak berjiwa lagi.

“Cepat dokter! Berapa pun akan saya bayar asal dokter bisa menyelamatkan anak saya.”

Susah payah dia memohon agar dua pria itu tersentuh, saat ini tidak ada yang ia butuhkan selain anaknya. Namun nyatanya dokter itu hanya diam hingga akhir.

“Sayangnya papa, ayo bangun nak, kita tidur di rumah ya, tempat tidur ini keras nanti badanmu sakit.” Pria itu menangis sendu, bagaimana pun hatinya perih bak diiris sembilu.

Putranya diam begitu saja, setelah beberapa menit Dikta memanggilnya tanpa henti.

Seluruh keluarga Adhitama sudah tiba di rumah sakit, mama Monita dan oma Nancy menangis pilu begitu melihat tubuh Ansel terbujur kaku di brankar.

****

Semua stasiun televisi menayangkan berita kematian putra tunggal Dikta Adhitama. Peristiwa naas itu mengguncang jiwa Dikta sebrutal ini. Pria tampan itu hanya menatap nanar tanpa arah begitu dia melempar ponselnya ke tembok hingga hancur tak berbentuk. Bagaimana tidak berita kematian putranya bertebaran di mana-mana. Suaranya tercekat, wajahnya sudah pucat sejak malam itu anaknya menjadi topik utama sampai berhari-hari.

“Ansel!!!!!”

Batinnya sudah sangat sakit begitu ia harus menerima kepergian anaknya yang mendadak itu. Kini media tak henti-hentinya membahas kejadian tragis itu. Terlebih Elsa selaku ibunya baru datang setelah Ansel selesai dikuburkan, benar-benar miris. Bahkan dengan tak tau malunya, perempuan itu berontak menyalahkan semuanya karena tidak mengabarkan dirinya padahal sudah dikabari, hanya saja kontaknya tidak bisa dihubungi.

Salah Elsa sendiri, kabar duka itu sudah berpendar di mana-mana. Hampir semua berita menayangkan kematian Ansel mulai dari kejadian berdarah itu, hingga prosesi penguburan Ansel selesai. Namun Elsa tak kunjung datang. Nyatanya dia sering mengabaikan berita mengenai kecelakaan dengan alasan bosan saja melihatnya, wanita itu lebih asyik menonton tayangan tidak penting hingga berita kecelakaan maut itu dia skip begitu saja tanpa tau kalau sebenarnya itu berita putra kandungnya sendiri.

Lagi pula Elsa tau kabar kematian Ansel dari Roki selingkuhannya. Itu pun setelah Roki melakukan panggilan sampai dua puluh kali percobaan.

Betapa terpukulnya jiwa Dikta atas musibah yang menimpah putranya. Bahkan Dikta sempat menolak agar prosesi pemakaman itu tidak dilangsungkan dengan harapan agar anaknya dihidupkan kembali.

“Kembali lah nak, papa tidak bisa hidup tanpamu.”

Dikta menangis pilu seraya memeluk foto dirinya bersama Ansel. Seorang Dikta Adhitama berurai air mata, pria itu meraung meminta Tuhan membawa serta dirinya.

“Pembunuh! Jika kau tidak bisa mengembalikan anakku maka akan aku hancurkan duniamu anak kecil!” Dikta menatap tajam sekitarnya, rahangnya mengeras dengan tangan yang terkepal hingga buku tangannya memutih.

Dikta beranjak setelah berdiam diri cukup lama di kamar, wajar dia terpukul, putra tunggalnya pergi tanpa aba-aba. Apa lagi begitu mengingat kondisi kepala anaknya yang bersimbah darah dengan robekan yang luar biasa besar itu. Beberapa tulanganya patah, dan hal itu semakin membuat dada Dikta kian memanas.

“Bastian! Kemari!”

Episodes
1 Eps 1 Penggrebekan
2 Eps 2 Pulang Bersama Mama
3 Eps 3 Duka Keluarga Adhitama
4 Eps 4 Hilangnya Geona
5 Eps 5 Kesedihan Keluarga Buwana Atas Hilangnya Geona
6 Eps 6 Hampir Saja
7 Eps 7 Shaka Buwana, Papamu?
8 Eps 8 Amarah Dua Pria yang Punya Kuasa
9 Eps 9 Surat Perjanjian
10 Eps 10 Menyerah
11 Eps 11 Kembalinya Tabiat Buruk Dikta
12 Eps 12 Beda Pendapat
13 Eps 13 Tengilnya Dikta
14 Eps 14 Salah Menduga
15 Eps 15 Tidak Ada yang Gratis
16 Eps 16 Diculik!
17 Eps 17 Menemukan Geona
18 Eps 18
19 Eps 19 Bertemu
20 Eps 20 Kecurigaan Mama Monita
21 Eps 21 Gara-gara Satu Nama
22 Eps 22 Devan Keceplosan
23 Eps 23 Menyalak Marah
24 Eps 24 Emosi Tak Terbendung
25 Eps 25 Tidak Gentar
26 Eps 26 Benar-Benar Berakhir
27 Eps 27 Bertikai
28 Eps 28 Kamu Wanitaku!
29 Eps 29 Pemaksa
30 Eps 30 Rencana Elsa
31 Eps 31 Mempengaruhi Devan
32 Eps 32 Makan Siang
33 Eps 33 Ketar Ketir
34 Eps 34 Masih Nekat
35 Eps 35 Perang Saudara
36 Eps 36 Kekesalan Mama Monita
37 Eps 37 Mengelabui Geona
38 Eps 38 Larangan Mutlak
39 Eps 39 Solusi Sesat Dari Evan
40 Eps 40 Cemburu Akut
41 Eps 41 Rahasia
42 Eps 42 Dilemah
43 Eps 43 Menghilang
44 Eps 44 Panik
45 Eps 45 Masih Nihil
46 Eps 46 Fakta Mencengangkan!
47 Eps 47 Hukuman Untuk Elsa
48 Eps 48 Galau Sekeluarga
49 Eps 49 Menyemangati Dikta
50 Eps 50 Ayah-Ayah Bijaksana
51 Eps 51 Titik Terang/Bukan
52 Eps 52 Rumor Penghalang
53 Eps 53 Berangkat Ke Jerman
54 Eps 54
55 Eps 55 Akhirnya
56 Eps 56 Menahan Diri
57 Eps 57 Dia Pria yang Bertanggung Jawab
58 Eps 58 Ungkapan Mengejutkan
59 Eps 59 Pertemuan Dua Keluarga
60 Eps 60 Keras Kepala
61 Eps 61 Tugas Dari Calon Mertua
62 Eps 62 Susahnya Cari Istri
63 Eps 63 Hasil Tak Terduga
64 Eps 64 Kejutan
65 Eps 65 Bukan Malam Pertama
66 Eps 66 Melepas Rindu
67 Eps 67 Kejutan Manis
68 Eps 68 Berpisah Sebentar
69 Eps 69 Amarah Dikta
70 Eps 70 Virtual
71 Eps 71 Kebaikan Mertua
72 Eps 72 Menuju Lahiran
73 Eps 73 Berjuang Tanpa Dikta
74 Eps 74 Welcome Baby Girl
75 Eps 75 Hasil Produksi Sendiri
76 Eps 76 Demi Masa Depan Geona
77 Eps 77 Rebutan Yuna
78 Eps 78 Jangan Sakiti Dia!
79 Eps 79 Takut Tapi Ingin
80 Eps 80 Gara-gara Puasa
81 Eps 81 Tips Jitu Dari Queen
82 Eps 82 Menuntas Dahaga
83 Eps 83 Resepsi
84 Eps 84 Menyebalkan
85 Eps 85 Kembali Ke Dunia Nyata
86 Eps 86 Melindungi Dengan Caranya
87 Eps 87 Melawan Rival
88 Eps 88 Definisi Bucin Akut
89 Eps 89 Suami Asbun
90 Eps 90 Big News
91 Eps 91 Ketahuan
92 Eps 92 Tidur Bertiga
93 Eps 93 Dalam Bahaya
94 Eps 94 Sesak!
95 Eps 95 Ternyata Kau!!
96 Eps 96 Pengkhianat Sesungguhnya!
97 Eps 97 Menciptakan Hukum Sendiri
98 Eps 98 Penyiksaan Dimulai!
99 Eps 99 Jangan Mendekatiku - Geona
100 Eps 100 Trauma
101 Eps 101 Dahaga yang Tak Berkesudahan
102 Eps 102 Marahnya Mama Monita
103 Eps 103 Bunuh Diri
104 Eps 104 Cemburuan
105 Eps 105 Mati Kutu
106 Eps 106 Gambaran Kehidupan Evan
107 Promosi Karya Baru ~ Gairah Cinta Sang Kakak
108 Eps 107 Kabar Bahagia - End
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Eps 1 Penggrebekan
2
Eps 2 Pulang Bersama Mama
3
Eps 3 Duka Keluarga Adhitama
4
Eps 4 Hilangnya Geona
5
Eps 5 Kesedihan Keluarga Buwana Atas Hilangnya Geona
6
Eps 6 Hampir Saja
7
Eps 7 Shaka Buwana, Papamu?
8
Eps 8 Amarah Dua Pria yang Punya Kuasa
9
Eps 9 Surat Perjanjian
10
Eps 10 Menyerah
11
Eps 11 Kembalinya Tabiat Buruk Dikta
12
Eps 12 Beda Pendapat
13
Eps 13 Tengilnya Dikta
14
Eps 14 Salah Menduga
15
Eps 15 Tidak Ada yang Gratis
16
Eps 16 Diculik!
17
Eps 17 Menemukan Geona
18
Eps 18
19
Eps 19 Bertemu
20
Eps 20 Kecurigaan Mama Monita
21
Eps 21 Gara-gara Satu Nama
22
Eps 22 Devan Keceplosan
23
Eps 23 Menyalak Marah
24
Eps 24 Emosi Tak Terbendung
25
Eps 25 Tidak Gentar
26
Eps 26 Benar-Benar Berakhir
27
Eps 27 Bertikai
28
Eps 28 Kamu Wanitaku!
29
Eps 29 Pemaksa
30
Eps 30 Rencana Elsa
31
Eps 31 Mempengaruhi Devan
32
Eps 32 Makan Siang
33
Eps 33 Ketar Ketir
34
Eps 34 Masih Nekat
35
Eps 35 Perang Saudara
36
Eps 36 Kekesalan Mama Monita
37
Eps 37 Mengelabui Geona
38
Eps 38 Larangan Mutlak
39
Eps 39 Solusi Sesat Dari Evan
40
Eps 40 Cemburu Akut
41
Eps 41 Rahasia
42
Eps 42 Dilemah
43
Eps 43 Menghilang
44
Eps 44 Panik
45
Eps 45 Masih Nihil
46
Eps 46 Fakta Mencengangkan!
47
Eps 47 Hukuman Untuk Elsa
48
Eps 48 Galau Sekeluarga
49
Eps 49 Menyemangati Dikta
50
Eps 50 Ayah-Ayah Bijaksana
51
Eps 51 Titik Terang/Bukan
52
Eps 52 Rumor Penghalang
53
Eps 53 Berangkat Ke Jerman
54
Eps 54
55
Eps 55 Akhirnya
56
Eps 56 Menahan Diri
57
Eps 57 Dia Pria yang Bertanggung Jawab
58
Eps 58 Ungkapan Mengejutkan
59
Eps 59 Pertemuan Dua Keluarga
60
Eps 60 Keras Kepala
61
Eps 61 Tugas Dari Calon Mertua
62
Eps 62 Susahnya Cari Istri
63
Eps 63 Hasil Tak Terduga
64
Eps 64 Kejutan
65
Eps 65 Bukan Malam Pertama
66
Eps 66 Melepas Rindu
67
Eps 67 Kejutan Manis
68
Eps 68 Berpisah Sebentar
69
Eps 69 Amarah Dikta
70
Eps 70 Virtual
71
Eps 71 Kebaikan Mertua
72
Eps 72 Menuju Lahiran
73
Eps 73 Berjuang Tanpa Dikta
74
Eps 74 Welcome Baby Girl
75
Eps 75 Hasil Produksi Sendiri
76
Eps 76 Demi Masa Depan Geona
77
Eps 77 Rebutan Yuna
78
Eps 78 Jangan Sakiti Dia!
79
Eps 79 Takut Tapi Ingin
80
Eps 80 Gara-gara Puasa
81
Eps 81 Tips Jitu Dari Queen
82
Eps 82 Menuntas Dahaga
83
Eps 83 Resepsi
84
Eps 84 Menyebalkan
85
Eps 85 Kembali Ke Dunia Nyata
86
Eps 86 Melindungi Dengan Caranya
87
Eps 87 Melawan Rival
88
Eps 88 Definisi Bucin Akut
89
Eps 89 Suami Asbun
90
Eps 90 Big News
91
Eps 91 Ketahuan
92
Eps 92 Tidur Bertiga
93
Eps 93 Dalam Bahaya
94
Eps 94 Sesak!
95
Eps 95 Ternyata Kau!!
96
Eps 96 Pengkhianat Sesungguhnya!
97
Eps 97 Menciptakan Hukum Sendiri
98
Eps 98 Penyiksaan Dimulai!
99
Eps 99 Jangan Mendekatiku - Geona
100
Eps 100 Trauma
101
Eps 101 Dahaga yang Tak Berkesudahan
102
Eps 102 Marahnya Mama Monita
103
Eps 103 Bunuh Diri
104
Eps 104 Cemburuan
105
Eps 105 Mati Kutu
106
Eps 106 Gambaran Kehidupan Evan
107
Promosi Karya Baru ~ Gairah Cinta Sang Kakak
108
Eps 107 Kabar Bahagia - End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!