"Minum pil itu! Aku tak mau punya anak lagi." Nathan melemparkan obat itu ke muka Rasya dengan sinis.
"Tapi mas.." Rasya terdiam sambil menunduk bingung
"Tapi apa?" Nathan dengan muka tak ramah melihat Raisya.
"Saya alergi obat."
"Pasang alat kek, mikir dikit tuh otak!" Nada bicaranya pedas sekali seperti rasa mie Korea level 20 saja.
"Saya kan masih..." Suaranya tercekat. Merasa malu untuk mengatakan 'Perawan'.
"Elu bego apa bodoh sih!" Nathan mendengus kesal mendengar istrinya terlalu banyak membantah keinginannya.
Sebenarnya aku yang bego? Apa dia yang bodoh sih? Raisya hanya bergumam dalam hatinya menahan sakit hati. Walau pun pahit Raisya berusaha sabar.
Baru malam pertama saja, bukannya madu yang bisa ditelan malah yang keluar racun berbisa yang bikin mati rasa.
Raisya hanya melengos tak berani lagi berdebat. Dia memilih tidur terpisah setelah Nathan naik ke lantai atas kamarnya. Raisya hanya diperbolehkan tidur bersama Michel di kamar
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teti Kurniawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suami, Rupa Madu Mulut Racun Komentar