Tatapannya masih menusuk tajam, tangannya mengunci dua lenganku ke atas. Menghimpitku ke dinding, aku seperti dejavu dengan posisi ini.
Mimpi itu ...
"Kamu kira aku bodoh, Gauri? Jika seseorang ingin menghancurkanku, maka bukan Yosita kuncinya." katanya penuh penekanan.
"Pria itu sudah kamu libatkan dalam masalah serius seumur hidupnya jika berhasil meniduri Yosi. Apa kamu tahu? Kenapa dia tak kunjung hamil, heh?"
Dengan kasar dia menarik bajuku hingga robek. Tubuhku terekspose hanya tertutup tanktop saja. Dia mencengkeram dagu dengan kuat. Menciumku secara brutal. Mataku mulai basah dengan sikapnya.
"Kamu terlalu naif dan gegabah, Gauri! Jangan salahkan aku jika kamu akan benar-benar tak bisa lepas dariku!" bisiknya di sela hembusan nafas.
"Kamu sudah ada dalam genggamanku. Adik-adikmu tak akan bisa memperbaiki kondisimu sekarang. Hanya aku. Aidam Ishwar Sura! Aku tak akan pernah membiarkanmu terluka, Gauri! Jadi, bersikaplah yang manis, hm?"
Klik Subscribe dulu sebelum baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iftiati Maisyaroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sekutu Rasa Komentar