Sinopsis
Season 1:
Nia dan Ardian adalah dua sahabat masa kecil yang tinggal bersebelahan rumah di tepi Sungai Asahan, Tanjungbalai. Keduanya melewatkan masa kecil berdua, bermain layang-layang, kelereng, lompat tali, petak umpet, berenang, dan mengumpulkan kerang.
Saat usianya 8 tahun, Ardian menjadi piatu karena kehilangan ibu kandungnya. Sejak saat itu, sifatnya yang semula ceria berubah pendiam. Nia yang merupakan sahabat baiknya pun harus rela menjadi sasaran atas perubahan sikapnya itu.
Sepeninggal mama Ardian, Om Wisnu, papa Ardian, menjadi duda di usia muda, 35 tahun. Familinya yang tinggal di Medan bermaksud menjodohkan Om Wisnu dengan seorang gadis tua, anak seorang pengusaha sukses kaya-raya. Kebetulan, gadis itu memang menginginkan seorang pria sederhana seperti Om Wisnu yang baik hatinya. Om Wisnu pun setuju, memboyong Ardian ke Medan untuk menikah dengan gadis itu yang lebih tua 5 tahun darinya.
Perpisahan yang terjadi antara Nia dan Ardian terus membekas di hati masing-masing sampai mereka berusia 17 dan 18 tahun. Saat Nia tamat SMA, ibunya menerima telepon dari Om Wisnu, menawarkan Nia tinggal di rumah besarnya dan kuliah di Medan, di perguruan tinggi yang sama dengan Ardian. Demi mendapatkan masa depan yang lebih cerah seperti harapan ibunya, Nia memutuskan menerima tawaran Om Wisnu. Sebenarnya, Om Wisnu memiliki maksud utama mengundang Nia tinggal di rumahnya, supaya Nia bisa bersahabat dengan Ardian kembali, dan mengubah diri putra tunggalnya itu yang memiliki sikap, karakter, dan emosi yang buruk selama 10 tahun terakhir.
Nia pun tiba di kota Medan dan tinggal di rumah Om Wisnu. Dia diterima dengan baik oleh Tante Siska, istri kedua Om Wisnu dan mama tiri Ardian. Ardian sendiri tak menyangka sahabat masa kecilnya itu akan datang tiba-tiba ke rumahnya hingga terjadi pertengkaran kecil antara mereka di pertemuan pertama.. Setelah mengetahui Nia adalah sahabat masa kecilnya yang terpisah 10 tahun lalu, Ardian perlahan-lahan membuka hatinya untuk gadis itu dan mengubah sikapnya, menjadi lebih sabar dan perhatian.
Selama libur sekolah, Nia dan Ardian melewati hari-hari yang bahagia, keliling kota, jalan-jalan, makan, shopping, nongkrong di kafe, nonton, dan lain-lain. Ardian bahkan membelikan gadis itu gaun pesta dan handphone android.
Seperti rencana semula, Nia pun kuliah di universitas yang sama dengan Ardian, di Fakultas Ekonomi. Nia semester 1, sedangkan Ardian semester 3, karena itu mereka beda kelas dan beda lantai. Di kelasnya, Nia berkenalan dengan Hansen, cowok berkacama minus yang tampan dan satu hobi dengannya, membaca. Hansen adalah tipe pemuda idaman Nia, sabar, perhatian, penyayang, dan baik hati. Bersama Hansen, Nia merasa nyaman dan tenang, tidak memendam kekhawatiran seperti saat bersama Ardian, walaupun Ardianlah cowok yang selalu membuat hatinya berdebar.
Semenjak kuliah lagi, sikap Ardian kembali berubah, menjadi dingin dan menjauhi Nia. Ardian sibuk dengan teman-teman kuliahnya baik cowok maupun cewek, sedangkan Nia akrab dengan Hansen bahkan cowok itu menginginkan Nia menjadi pacarnya.
Melihat perubahan sikap Ardian, Nia mengira Ardian memang tak menyukai gadis sederhana seperti dirinya dan lebih tertarik pada gadis-gadis cantik seksi seperti teman-temannya selama ini. Karena itu, Nia terpikir menerima tawaran Hansen menjadi pacarnya. Namun, di saat Nia hampir setuju, dia mengetahui kalau sebenarnya Ardian hanya berpura-pura dingin padanya karena dia mengetahui Nia akrab dengan Hansen dan gadis itu selalu tertawa bahagia saat bersama Hansen. Ardian merasa gengsi dan tak percaya diri. Namun, diam-diam dia menyuruh temannya yang sekelas dengan Nia memata-matai gerak-gerik gadis itu dan Hansen, bahkan Ardian selalu menerima kiriman video rekaman saat Nia bersama Hansen.
Mengetahui kepedulian Ardian terhadap dirinya, Nia pun tersadar dan di saat yang bersamaan dia harus memutuskan segera, memilih Hansen yang merupakan cowok tipe idamannya sebagai penuntun masa depannya kelak, ataukah menambatkan cintanya pada Ardian, sahabat masa kecilnya yang selalu membuat hatinya berdebar?
* * *
Season 2:
Setelah 3 tahun tinggal menumpang di rumah Ardian demi kepentingan kuliah, Nia terpaksa pulang ke Tanjungbalai untuk merawat ibunya yang sakit sepeninggal ayahnya.
Kepulangan Nia yang tiba-tiba itu membuat Ardian kecewa karena Nia meninggalkannya justru di saat hubungan mereka sedang dekat.
Mulanya Ardian masih menghubungi Nia via WA, namun setelah beberapa bulan Ardian mulai bosan dan tak lagi mengontak gadis itu. Di sisi lain Nia tak punya keberanian untuk mengusik Ardian karena berpikir pemuda itu mungkin sedang sibuk kerja karena katanya akan mulai bekerja di perusahaan papanya.
Hari pertama Ardian bekerja di perusahaan menggantikan posisi ayahnya sebagai direktur perusahaan, dia berkenalan dengan Shella, sekretarisnya dan Ayu, seorang cleaning service. Papa dan mama Ardian (Pak Wisnu dan Bu Siska) sengaja tinggal di rumah mereka yang di luar negeri untuk memberi kesempatan pada Ardian mengelola perusahaan.
Ardian berangkat meninjau proyek luar kota bersama sekretarisnya, Shella yang merupakan putri dari sahabat baik Bu Siska. Di lapangan proyek Ardian hampir mengalami kejadian serius yang bisa melukai dirinya namun dia diselamatkan oleh Ayu, cleaning service yang ada di proyek itu.
Insiden kecelakaan dan penyelamatan di lapangan proyek luar kota itu membuat Ardian merasa berutang budi pada Ayu dan ini mendekatkan hubungan mereka. Ardian sendiri mengagumi dan menyukai Ayu yang dirasanya sangat berdedikasi pada pekerjaan di usianya yang masih belia.
Kedekatan hubungan Ardian dan Ayu membuat Ardian seolah melupakan Nia, namun suatu hari Ayu memecahkan bingkai foto Ardian dan Nia di masa kanak-kanak hingga membuat Ardian marah dan bersikap dingin padanya. Ardian teringat kembali pada Nia dan menerima usul Shella untuk sama-sama mengunjungi Nia di Tanjungbalai yang dicurigainya telah memiliki pacar.
Di Tanjungbalai, Ardian melihat sendiri Nia dekat dengan seorang cowok yang bernama Riko, teman masa SMA Nia dulu. Kesalahpahaman Ardian terhadap Nia semakin dalam, padahal Nia dekat dengan Riko karena cowok yang menyukainya itu sudah banyak membantunya dalam hal materi dan moril selama dia kesusahan merawat ibunya yang sakit/lumpuh.
Ardian kembali ke Medan dengan rasa kecewa yang dalam. Dia kembali dekat dengan Ayu.
Nia yang terlambat tahu kalau Ardian pernah mengunjunginya ke Tanjungbalai dan salah paham dia sudah punya pacar akhirnya kembali ke Medan melanjutkan kuliahnya yang tinggal 1 tahun lagi setelah ibunya berangsur sembuh.
Kedatangan Nia agak terlambat karena dia melihat Ardian ternyata sudah dekat dengan Ayu. Namun Ardian memutuskan untuk lebih memilih dan menikahi Nia daripada Ayu setelah dia tahu selama ini dia hanya salah paham pada Nia.
Rumah tangga Nia dan Ardian tidak berjalan mulus karena setelah menikah 2 tahun mereka belum juga memiliki momongan. Ayu kembali mendekati Ardian dan berhasil membuat laki-laki itu menghamilinya.
Ardian merasa bertanggung jawab telah menghamili Ayu, namun tanpa sepengetahuannya Ayu mengalami keguguran di usia kandungan 1,5 bulan. Karena cemas Ardian akan meninggalkannya, Ayu berusaha membohongi Ardian dengan hamil bersama Willy/pacarnya dan mengaku perutnya yang semakin membesar itu adalah benih dari Ardian.
Setelah anak itu lahir dan berusia 7 tahun, Ardian baru mengetahui kebohongan itu. Karena marah, Ardian memutuskan hubungam dengan Ayu. Untunglah di saat yang bersamaan, Nia tiba-tiba bisa hamil anak Ardian dan melahirkan buah hati mereka yang mendekatkan kembali hubungan dirinya dengan Ardian.
* * *
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosni Lim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saat Cinta Harus Memilih Komentar