Nia Menerima Tawaran Om Wisnu

Bab II

Nia terbangun saat suara kapal penangkap ikan terdengar di belakang pintu rumahnya. Pintu dapur yang merupakan pintu belakang rumah papan itu langsung menghadap ke Sungai Asahan yang luas. Suara mesin dari kapal nelayan penangkap ikan bisa langsung terdengar dari rumahnya di saat menjelang pagi. Suara itulah yang membangunnya setiap hari.

Nia melirik jam dindingnya, pukul 6 pagi. Dengan bergegas dia bangkit dari kasurnya, berjalan keluar dari kamar. Dilihatnya, ibunya sedang menyiapkan sarapan pagi, nasi goreng telur dadar dikitari irisan tomat dan mentimun. Harumnya terasa lezat dan memancing rasa lapar di perut Nia.

“Mandi dululah, Nia, sebelum sarapan,” kata Bu Rani saat melihat putrinya itu hendak langsung mencicipi nasi goreng buatannya.

“Iya, Bu. Tapi nanti nasi gorengnya keburu dingin, deh!” kata Nia.

Bu Rani tersenyum. “Iyalah, kalau begitu, kamu makan dululah saja selagi panas. Nampaknya kamu kelaparan, ya?” gurau Bu Rani.

“Iya, Bu. Kelaparan karena otak dipaksa terlampau banyak mikir. Hahaha,” tawa Nia.

“Mikir tawaran yang kemarinkah?” tanya ibunya.

Nia mengangguk. “Iya, Bu.”

Bu Rani duduk di samping putrinya. Dia turut mencicipi sepiring lagi nasi goreng yang di atas meja. Suaminya alias ayahnya Rani telah berangkat kerja ke pelabuhan sejak subuh tadi. Tentunya setelah sarapan nasi goreng yang dibuat istrinya juga.

Bu Rani membiarkan Nia menyelesaikan dulu sarapan nasi gorengnya tanpa bicara apa-apa. Setelah melihat Nia selesai, Bu Rani pun bertanya, “Bagaimana keputusanmu?”

Nia meluruskan badannya di kursi plastik. Seolah tahu jawaban apa yang diinginkan ibunya, gadis itu mengangguk. “Iya, Bu. Nia setuju.”

Bu Rani tersenyum lega. Dia memang lebih menginginkan putrinya itu melanjutkan studi S1 daripada cuma tamat SMA. Karena Nia anak satu-satunya, masa depannya nanti pasti menentukan juga masa depan ayah ibunya. Semakin tinggi ilmunya, semakin terjamin masa depannya, otomatis kehidupan ekonomi orangtuanya bisa ikut terdongkrak bilamana Nia mendapat pekerjaan yang bagus selepas kuliah nanti.

“Nia memutuskan untuk jalan-jalan saja dulu ke Medan atau langsung menyetujui tawaran Om Wisnu kuliah di sana?” hati-hati Bu Rani bertanya.

“Nia mau kuliah di Medan, Bu. Usia Nia kan masih muda, jalan masih panjang dan terbentang lebar. Rasanya memang lebih baik bila Nia melanjutkan studi ke perguruan tinggi baru mencari kerja yang lebih bagus.”

“Yapz! Betul sekali, Nia! Ibu setuju!” cetus Bu Rani senang dengan senyum lebar. Suara tawanya terdengar sesekali.

Nia hanya memasang senyum kecil mendengarkan ceplosan ibunya itu yang tampak semangat bercerita tentang masa mudanya dulu yang sebenarnya memiliki cita-cita tinggi menjadi orang sukses secara ekonomi, tapi karena ortunya tidak memiliki biaya cukup untuk menyekolahkannya ke perguruan tinggi, akhirnya Bu Rani pun terpaksa menikah muda dan menjadi ibu rumah tangga.

Suaminya pun bukan seorang pengusaha sukses, melainkan tenaga kerja di pelabuhan, mengurus saat kapal masuk dan berlabuh, menjaga gudang ikan, dan menaikkan hasil tangkapan laut itu ke dek-dek kapal untuk diangkut ke pelabuhan lain.

Sekitar setengah jam Bu Rani bercerita di meja makan dan Nia mendengarkan dengan telaten. Walaupun cerita tentang masa muda kedua ortunya sudah pernah didengarnya dulu, tapi dia tak hendak memotong cerita ibunya tercinta atau mengatakan bahwa dia sudah pernah mendengarnya.

Setelah Bu Rani selesai bercerita, Nia membereskan meja dan piring. Mengguyur tubuhnya di kamar mandi dan air yang terasa dingin dan sabun wangi. Selesai mandi dan bersisiran di kamar, Nia berjalan menuju pintu depan. Diambilnya sapu dan dibersihkannya setiap sudut rumah. Nia memang anak yang rajin dan gemar membantu orangtua.

Bersih sudah semuanya. Nia duduk-duduk di beranda rumah, di atas batu semen yang ada di samping kiri kanan dari pintu depan.

Setamat SMA rasanya dia tak tahu harus berbuat apa setiap hari selain hanya berenang di sungai, duduk-duduk di beranda rumah, memandang air sungai yang kadang bergelombang di saat pasang naik, dan melamun.

Selain Ardian, Nia tidak punya teman lain di gang rumah mereka. Kebanyakan para gadis seusianya sudah pindah ke Medan atau Jakarta begitu tamat SMA.

Sebelumnya pun Nia jarang bergaul dengan mereka karena sikap Nia yang agak tertutup. Dia hanya pernah memiliki sahabat baik di masa kecil, yaitu Ardian yang telah pindah.

Sepuluh tahun tak melihatnya atau mendengar suaranya, kira-kira bagaimana dia harus bersikap nanti bila bertemu kembali dengan sahabat masa kecilnya itu yang sekarang pastinya sudah menjadi laki-laki dewasa.

Tampan atau jelekkah Ardian? Baik atau burukkah karakternya sekarang? pikir Nia terus-menerus.

Benaknya tak mampu menghapus sosok Ardian kecil dari ingatannya dan membangun bayangan sosok baru Ardian dewasa yang ada dalam khayalannya. Pastilah dia masih tetap kurus seperti dulu, dengan kulit sawo matang seperti dirinya. Tampan? Hmmm, pasti tak akan jauh berbeda dari wajahnya di masa lalu. Walaupun tampan tapi kurus ceking.

Hahaha. Nia tak mampu menahan tawanya mengingat sosok Ardian dewasa yang ada di perkiraannya. Setelah dewasa tapi masih bertubuh kurus ceking seperti dulu, pastilah jelek. Harusnya cowok dewasa itu bertubuh atletis seperti atlet renang baru kelihatan bagus, pikir Nia.

Tapi Nia sebenarnya tak begitu memedulikan bagaimana perawakan Ardian sekarang. Dia hanya merasa ada kerinduan yang membuncah tiba-tiba di dadanya sejak nama itu disebut lagi oleh Om Wisnu.

Padahal selama 10 tahun ini dia berusaha melupakan nama itu dari relung hatinya juga tak berani memikirkan tentang Ardian, karena dia pikir semua itu akan sia-sia. Ardian sudah pindah ke Medan, dan di hari perpisahan mereka itu pun sikapnya sangat cuek pada Nia. Juga setelah kepergiaannya sama sekali tak ada kabar berita darinya, bahkan sepucuk surat atau sekali deringan di ponsel yang mencarinya pun tak pernah ada. Karena itulah Nia pikir hubungannya dengan Ardian sudah berakhir dan antara dia dengan Ardian tak ada jodoh pertemanan lagi.

Sekitar satu jam Nia duduk melamun di beranda rumah ketika ponsel Bu Rani berbunyi.

Ibunya itu sengaja meninggalkan ponselnya di rumah sementara dia sendiri pergi ke pasar belanja. Karena Nia sendiri tak memiliki ponsel, maka telepon dari Om Wisnu harusnya ditunggu masuk ke ponsel ibunya itu.

Nia beranjak ke dalam rumah. Dilihatnya nomor yang masuk itu, “Om Wisnu”.

Pastilah ibunya sudah menyimpan nomor ponsel Om Wisnu semalam jadi langsung tahu begitu ada telepon darinya masuk lagi.

“Iya, Om?” sapa Nia.

“Pagi, Nia,” suara di seberang sana.

“Pagi juga, Om,” balas Nia.

“Gimana kabar Nia hari ini? Baik, kan? Dan juga keputusan Nia atas tawaran Om semalam?”

“Iya, Om. Nia setuju kuliah di Medan dan tinggal di rumah Om,” kata Nia cepat dengan suara pasti.

“Nia setuju?” cetus Om Wisnu seketika. Hatinya terlonjak senang, tak menyangka tawarannya yang agak berat itu diterima gadis anak tetangganya dulu.

“Iya, Om. Jadi kapan Nia harus ke Medan dan mulai melihat kampusnya? Nia tak sabar lagi ingin kuliah, mengecap pendidikan tinggi supaya bisa menjadi orang berguna nanti, terutama bagi ayah dan ibu Nia.”

“Iya, iya, nanti akan Om atur secepatnya kedatangan Nia ke Medan,” jawab Om Wisnu semangat. Suaranya terdengar gembira sekali.

Kedatangan Nia ke Medan diharapkannya mampu memecahkan masalah hatinya yang terus-menerus gundah-gulana akibat dari sikap dan karakter Ardian yang semakin hari semakin meresahkannya.

Barangkali, gadis itu akan punya cara nanti untuk bicara baik-baik dengan Ardian dan mengubah putranya itu kembali menjadi anak baik seperti di kampung halamannya dulu sebelum kepergian ibunya.

“Bagaimana kalau Nia datang ke Medan akhir pekan ini?” tanya Om Wisnu. Coba Nia ke stasiun kereta api beli tiketnya dulu hari ini, mana tahu kehabisan?”

“Akhir pekan ini? Maksudnya hari Sabtu inikah, Om?” perjelas Nia.

“Betul, Nia. Kalau bisa Nia berangkat dengan kereta api siang jadi sampai di Medan sore. Om akan jemput Nia langsung di stasiun Medan. Ohiya, karena sudah lama tak berjumpa, pastinya kita akan asing satu sama lain. Bagaimana kalau kita pakai baju yang warnanya sama? Om baju kaos hitam celana putih, dan Nia juga baju kaos hitam celana putih?”

“Mmm… mmm…, yah boleh juga, Om. Nanti Nia akan cari bajunya dan ke stasiun beli tiketnya.”

“Iya, Nia. Makasih banyak ya sudah bersedia menerima tawaran Om.”

“Sama-sama, Om. Malah Nia yang harus berterima kasih pada Om karena sudah memberi kesempatan Nia mengecap pendidikan lebih tinggi.”

“He-eh. Selamat pagi, Nia,” salam suara di seberang sana sebelum memutus sambungan.

“Selamat pagi, Om,” balas Nia memutuskan pembicaraan.

Kota Medan. Itulah yang terlintas di benak Nia sekarang. Seumur begini, Nia belum pernah menginjakkan kaki ke kota Medan. Dia memang pernah menaiki kereta api jurusan Tanjungbalai-Medan, tapi cuma sampai di stasiun Kisaran, menemani ibunya menghadiri pesta pernikahan kerabatnya yang tinggal di sana. Lalu, dia juga pernah berhenti di stasiun Perlanaan, jalan-jalan ke kotanya seperti diajak ibunya. Selain dari itu, Nia tidak pernah.

Sekarang, tiba-tiba saja dia harus sendiri ke Medan. Iya, sendiri, karena Om Wisnu toh tidak menyebut atau mengundang Bu Rani turut serta menemani putrinya. Barangkali Om Wisnu punya alasan lain, menyembunyikan sesuatu atau…? Ah, kenapa harus dipikirin, toh katanya famili Om Wisnu yang di Medan, kalau Om Wisnu sekarang sudah menjadi pengusaha sukses kaya-raya. Dan kata familinya Om Wisnu yang juga berteman dengan Bu Rani, kalau Ardian sekarang sudah tumbuh dewasa dan kuliah di sebuah universitas swasta ternama, tempat di mana Nia nanti akan kuliah juga.

Lebih baik langsung saja menghadapi hal itu daripada sibuk, pusing, atau cemas memikirkan dan menebak-nebak yang tidak pasti, pikir Nia. Toh dia juga sudah dewasa, sudah bisa menjaga dirinya sendiri seandainya pun seorang diri di Medan nanti. Apalagi ini ada Om Wisnu, tetangga lama yang sudah dikenal baik oleh keluarganya dulu. Bahkan Nia masih mengingat kebaikan-kebaikan Om Wisnu dulu sewaktu masih bertetangga dengan mereka. Jadi, apa yang perlu dikhawatirkan?

* * *

Terpopuler

Comments

oyttigiz

oyttigiz

like

2022-01-29

1

Jungkook wife

Jungkook wife

lanjut

2021-09-03

1

Ulfa Zahra

Ulfa Zahra

hadir di sini

2021-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 Telepon dari Om Wisnu
2 Nia Menerima Tawaran Om Wisnu
3 Nia Sampai di Kota Medan
4 Nia Sampai di Rumah Ardian
5 Cerita Bik Aini tentang Ardian
6 Pertemuan Insiden Nia-Ardian di Depan Kamar Mandi
7 Dua Sahabat Masa Kecil
8 Sarapan Pagi Bersama
9 Ardian Membonceng Nia Keliling Kota
10 Ardian dan Nia Pulang ke Rumah
11 Perbincangan Nia dengan Om Wisnu dan Tante Siska
12 Insiden Ciuman Pertama Nia di Kamar Ardian
13 Telepon dari Sinta untuk Ardian
14 Nia dan Ardian Jalan-jalan Lagi
15 Gaun dan Hp untuk Nia
16 Hari Pertama Nia dan Ardian ke Kampus
17 Perkenalan Nia dengan Hansen
18 Hansen dan Nia Jalan-jalan
19 Hansen Mengantar Nia Pulang- Ardian Kesal Menunggu
20 Hansen-Nia Semakin Dekat
21 Nia-Ardian Menjauh
22 Rahasia Ardian Terbongkar
23 Nia-Ardian Pulang Kampung (TAMAT-Season 1).
24 Season 2-Ardian Masuk ke Perusahaan
25 Season 2-Sekretaris Ardian
26 Season 2-Shella yang Menggiurkan
27 Season 2-Gadis Cleaning Service
28 Season 2-Insiden di Lapangan
29 Season 2-Shella yang Kesal dan Ayu yang Innocent
30 Season 2-Ayu Dijemput Sang Pacar
31 Season 2-Ayu Sampai di Rumah
32 Season 2-Nia di Tanjungbalai
33 Season 2-Teman Semasa SMA
34 Season 2-Nia Mencari Riko
35 Season 2-Hp Bekas Nia Dibeli Riko
36 Season 2-Riko Menjenguk Ibunya Nia
37 Season 2-Riko Mulai Mendekati Nia
38 Season 2-Kursi Roda untuk Ibu Nia dan JJS
39 Season 2-Rencana Wisata Bersama Akhir Tahun
40 Season 2-Shella Mengajak Ayu
41 Season 2-Perjalanan ke Berastagi dengan Bus Pariwisata
42 Season 2-Rombongan Sampai di Villa
43 Season 2-Pertemuan Kembali Ayu-Ardian
44 Season 2- Percakapan di Meja Makan
45 Season 2-Mengundang Pangeran Tampan Berkuda Putih
46 Season 2-Percakapan Ayu-Ardian
47 Season 2-Ayu Menyarankan Ardian Menelepon Nia
48 Season 2-Kesalahpahaman Ardian-Ayu-Riko
49 Season 2-Malam Old and New di Taman
50 Season 2-Happy New Year 2021
51 Season 2-Ardian-Ayu pada Malam Tahun Baru
52 Season 2-Shella Memergoki Ardian dan Ayu
53 Season 2- Pangeran Tampan Menunggang Kuda bersama Putri Cinderella
54 Season 2-Kemesraan Ardian-Ayu di Berastagi
55 Season 2-Ayu yang Menggairahkan dan Ardian yang Tergugah
56 Season 2-Para Karyawan Kecewa Ardian-Ayu Dekat
57 Season 2-Di Bukit Kubu dan Pasar Berastagi
58 Season 2-Rombongan Tiba Kembali di Medan
59 Season 2-Ayu dan Ardian Sampai di Rumah
60 Season 2-Perintah Ardian Memindahkan Ayu ke Perusahaan
61 Season 2- Hari Pertama Ayu di Perusahaan
62 Season 2-Shella Menjelaskan Tugas Ayu
63 Season 2-Ruang Kerja Ardian dan Sebingkai Foto
64 Season 2-Bingkai Foto yang Pecah dan Kemarahan Ardian
65 Season 2-Shella dan Ardian Bicara Soal Nia
66 Season 2-Shella Menelepon ke Hp Nia
67 Season 2-Shella mengajak Ardian ke Tanjungbalai
68 Season 2-Shella Mengerjai Ayu
69 Season 2-Shella Berangkat dengan Ardian, Ayu Dijemput Willy
70 Season 2-Ayu dan Willy di Mal
71 Season 2-Shella dan Ardian Sampai di Tanjungbalai
72 Season 2-Tetangga Lama Ardian
73 Season 2-Ardian dan Shella Pulang ke Hotel
74 Season 2-Ardian Melihat Nia
75 Season 2-Ardian Tak Mau Menjumpai Nia
76 Season 2-Ardian Menolong Ayu yang Terpeleset
77 Season 2: Ardian Mengajak Ayu Jalan-jalan
78 Season 2-Ayu Memikirkan Ajakan Ardian
79 Season 2-Ardian Berkunjung ke Rumah Ayu
80 Season 2-Ardian dan Ayu Jalan-jalan, Willy di Rumah
81 Season 2-Ardian dan Ayu di Departmen Store
82 Season 2-Ardian Menghamburkan Duit untuk Ayu
83 Season 2-Pertemuan dengan Teman SMP Ayu di Cinema
84 Season 2-Kecurigaan Riana dan Keheranan Ardian
85 Season 2-Ayu dan Riana Berpapasan Lagi
86 Season 2-Pertengkaran Ayu-Riana di Dalam Kawasan Cinema
87 Season 2-Riana Menyebut Nama Willy di Depan Ardian.
88 Season 2-Ardian Menginterogasi Ayu
89 Season 2-Perang Batin Ardian
90 Season 2-Percakapan Ayu dan Ibunya
91 Season 2-Kecemasan Ayu pada Riana
92 Season 2-Pesan Ayu pada Willy
93 Season 2-Sindiran Shella di Kantor Ardian
94 Season 2-Pertemuan Tak Sengaja Riana dan Willy
95 Season 2-Riana dan Randy di Kafe
96 Season 2-Santi dan Willy
97 Season 2-Willy Cerita Soal Ayu ke Santi
98 Season 2-Pak Johdy dengan Willy dan Santi
99 Season 2-Pak Johdy Hendak Menjodohkan Santi dengan Willy
100 Season 2-Riana Bertemu Annie, Adik Willy
101 Season 2-Riana Mencari Willy di Panglong
102 Season 2-Riana Membongkar Rahasia Ayu pada Willy
103 Season 2-Santi Menemani Willy yang Terpukul
104 Season 2-Willy Meminta Pendapat Santi dan Rekannya
105 Season 2-Willy Mengajak Ayu ke Taman
106 Season 2-Willy Melamar Ayu
107 Season 2-Rencana Riko Melamar Nia
108 Season 2-Riko Bertamu ke Rumah Nia
109 Season 2-Riko Melamar Nia
110 Season 2-Nia Mempertimbangkan Lamaran Riko
111 Season 2-Nia Diberitahu Bu Wenny, Ardian Pernah Mencarinya
112 Season 2-Nia yang Bimbang
113 Season 2-Rencana Nia Balik ke Medan
114 Season 2-Lisa Tiba di Rumah Nia
115 Season 2-Nia di Dalam Kereta Api Tanjungbalai-Medan
116 Season 2-Ardian Membawa Ayu ke Rumah
117 Season 2-Nia Sampai di Rumah Ardian
118 Season 2-Pertemuan Kembali Nia-Ardian
119 Season 2-Kesalahpahaman Ardian Terjawab
120 Season 2-Penjelasan Ardian pada Nia
121 Season 2-Ayu Menunggu Penjelasan Ardian
122 Season 2-Ayu Meninggalkan Villa Ardian
123 Season 2-Dua Sahabat Masa Kecil yang Kembali Bersama
124 Season 2-Nia Menghapus Semua Rasa yang Pernah Singgah di Hati Ardian
125 Season 2- Tebakan Shella
126 Season 2-Permintaan Ardian pada Ayu
127 Season 2-Ayu dan Nia
128 Season 2-Ayu yang Tak Bersahabat
129 Season 2-Ardian Pulang ke Rumah Makan Siang
130 Season 2-Ulah Ayu di Ruang Dapur
131 Season 2-Ayu Menggunting Gaun Nia
132 Season-2 Postingan Ayu di Media Sosial
133 Season 3-Nia Diwisuda
134 Season 3-Nia dan Ardian Sampai di Rumah
135 Season 3-Karunia, SE dan Ardian, SE
136 Season 3-Ardian dan Nia Menuju Pujasera
137 Season 3-Ardian Bercerita Tentang Perempatan Lampu Merah Kota Medan
138 Season 3-Ardian Berjanji akan Menemani Nia Pulang ke Tanjungbalai
139 Season 3-Nia dan Ardian Memesan Makanan dan Minuman di Pujasera
140 Season 3-Nia Berhasil Mengubah Ardian
141 Season 3-Nia Mengingatkan Ardian tentang Masa Lalu
142 Season 3-Ardian Memesan Tambahan Makanan
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Telepon dari Om Wisnu
2
Nia Menerima Tawaran Om Wisnu
3
Nia Sampai di Kota Medan
4
Nia Sampai di Rumah Ardian
5
Cerita Bik Aini tentang Ardian
6
Pertemuan Insiden Nia-Ardian di Depan Kamar Mandi
7
Dua Sahabat Masa Kecil
8
Sarapan Pagi Bersama
9
Ardian Membonceng Nia Keliling Kota
10
Ardian dan Nia Pulang ke Rumah
11
Perbincangan Nia dengan Om Wisnu dan Tante Siska
12
Insiden Ciuman Pertama Nia di Kamar Ardian
13
Telepon dari Sinta untuk Ardian
14
Nia dan Ardian Jalan-jalan Lagi
15
Gaun dan Hp untuk Nia
16
Hari Pertama Nia dan Ardian ke Kampus
17
Perkenalan Nia dengan Hansen
18
Hansen dan Nia Jalan-jalan
19
Hansen Mengantar Nia Pulang- Ardian Kesal Menunggu
20
Hansen-Nia Semakin Dekat
21
Nia-Ardian Menjauh
22
Rahasia Ardian Terbongkar
23
Nia-Ardian Pulang Kampung (TAMAT-Season 1).
24
Season 2-Ardian Masuk ke Perusahaan
25
Season 2-Sekretaris Ardian
26
Season 2-Shella yang Menggiurkan
27
Season 2-Gadis Cleaning Service
28
Season 2-Insiden di Lapangan
29
Season 2-Shella yang Kesal dan Ayu yang Innocent
30
Season 2-Ayu Dijemput Sang Pacar
31
Season 2-Ayu Sampai di Rumah
32
Season 2-Nia di Tanjungbalai
33
Season 2-Teman Semasa SMA
34
Season 2-Nia Mencari Riko
35
Season 2-Hp Bekas Nia Dibeli Riko
36
Season 2-Riko Menjenguk Ibunya Nia
37
Season 2-Riko Mulai Mendekati Nia
38
Season 2-Kursi Roda untuk Ibu Nia dan JJS
39
Season 2-Rencana Wisata Bersama Akhir Tahun
40
Season 2-Shella Mengajak Ayu
41
Season 2-Perjalanan ke Berastagi dengan Bus Pariwisata
42
Season 2-Rombongan Sampai di Villa
43
Season 2-Pertemuan Kembali Ayu-Ardian
44
Season 2- Percakapan di Meja Makan
45
Season 2-Mengundang Pangeran Tampan Berkuda Putih
46
Season 2-Percakapan Ayu-Ardian
47
Season 2-Ayu Menyarankan Ardian Menelepon Nia
48
Season 2-Kesalahpahaman Ardian-Ayu-Riko
49
Season 2-Malam Old and New di Taman
50
Season 2-Happy New Year 2021
51
Season 2-Ardian-Ayu pada Malam Tahun Baru
52
Season 2-Shella Memergoki Ardian dan Ayu
53
Season 2- Pangeran Tampan Menunggang Kuda bersama Putri Cinderella
54
Season 2-Kemesraan Ardian-Ayu di Berastagi
55
Season 2-Ayu yang Menggairahkan dan Ardian yang Tergugah
56
Season 2-Para Karyawan Kecewa Ardian-Ayu Dekat
57
Season 2-Di Bukit Kubu dan Pasar Berastagi
58
Season 2-Rombongan Tiba Kembali di Medan
59
Season 2-Ayu dan Ardian Sampai di Rumah
60
Season 2-Perintah Ardian Memindahkan Ayu ke Perusahaan
61
Season 2- Hari Pertama Ayu di Perusahaan
62
Season 2-Shella Menjelaskan Tugas Ayu
63
Season 2-Ruang Kerja Ardian dan Sebingkai Foto
64
Season 2-Bingkai Foto yang Pecah dan Kemarahan Ardian
65
Season 2-Shella dan Ardian Bicara Soal Nia
66
Season 2-Shella Menelepon ke Hp Nia
67
Season 2-Shella mengajak Ardian ke Tanjungbalai
68
Season 2-Shella Mengerjai Ayu
69
Season 2-Shella Berangkat dengan Ardian, Ayu Dijemput Willy
70
Season 2-Ayu dan Willy di Mal
71
Season 2-Shella dan Ardian Sampai di Tanjungbalai
72
Season 2-Tetangga Lama Ardian
73
Season 2-Ardian dan Shella Pulang ke Hotel
74
Season 2-Ardian Melihat Nia
75
Season 2-Ardian Tak Mau Menjumpai Nia
76
Season 2-Ardian Menolong Ayu yang Terpeleset
77
Season 2: Ardian Mengajak Ayu Jalan-jalan
78
Season 2-Ayu Memikirkan Ajakan Ardian
79
Season 2-Ardian Berkunjung ke Rumah Ayu
80
Season 2-Ardian dan Ayu Jalan-jalan, Willy di Rumah
81
Season 2-Ardian dan Ayu di Departmen Store
82
Season 2-Ardian Menghamburkan Duit untuk Ayu
83
Season 2-Pertemuan dengan Teman SMP Ayu di Cinema
84
Season 2-Kecurigaan Riana dan Keheranan Ardian
85
Season 2-Ayu dan Riana Berpapasan Lagi
86
Season 2-Pertengkaran Ayu-Riana di Dalam Kawasan Cinema
87
Season 2-Riana Menyebut Nama Willy di Depan Ardian.
88
Season 2-Ardian Menginterogasi Ayu
89
Season 2-Perang Batin Ardian
90
Season 2-Percakapan Ayu dan Ibunya
91
Season 2-Kecemasan Ayu pada Riana
92
Season 2-Pesan Ayu pada Willy
93
Season 2-Sindiran Shella di Kantor Ardian
94
Season 2-Pertemuan Tak Sengaja Riana dan Willy
95
Season 2-Riana dan Randy di Kafe
96
Season 2-Santi dan Willy
97
Season 2-Willy Cerita Soal Ayu ke Santi
98
Season 2-Pak Johdy dengan Willy dan Santi
99
Season 2-Pak Johdy Hendak Menjodohkan Santi dengan Willy
100
Season 2-Riana Bertemu Annie, Adik Willy
101
Season 2-Riana Mencari Willy di Panglong
102
Season 2-Riana Membongkar Rahasia Ayu pada Willy
103
Season 2-Santi Menemani Willy yang Terpukul
104
Season 2-Willy Meminta Pendapat Santi dan Rekannya
105
Season 2-Willy Mengajak Ayu ke Taman
106
Season 2-Willy Melamar Ayu
107
Season 2-Rencana Riko Melamar Nia
108
Season 2-Riko Bertamu ke Rumah Nia
109
Season 2-Riko Melamar Nia
110
Season 2-Nia Mempertimbangkan Lamaran Riko
111
Season 2-Nia Diberitahu Bu Wenny, Ardian Pernah Mencarinya
112
Season 2-Nia yang Bimbang
113
Season 2-Rencana Nia Balik ke Medan
114
Season 2-Lisa Tiba di Rumah Nia
115
Season 2-Nia di Dalam Kereta Api Tanjungbalai-Medan
116
Season 2-Ardian Membawa Ayu ke Rumah
117
Season 2-Nia Sampai di Rumah Ardian
118
Season 2-Pertemuan Kembali Nia-Ardian
119
Season 2-Kesalahpahaman Ardian Terjawab
120
Season 2-Penjelasan Ardian pada Nia
121
Season 2-Ayu Menunggu Penjelasan Ardian
122
Season 2-Ayu Meninggalkan Villa Ardian
123
Season 2-Dua Sahabat Masa Kecil yang Kembali Bersama
124
Season 2-Nia Menghapus Semua Rasa yang Pernah Singgah di Hati Ardian
125
Season 2- Tebakan Shella
126
Season 2-Permintaan Ardian pada Ayu
127
Season 2-Ayu dan Nia
128
Season 2-Ayu yang Tak Bersahabat
129
Season 2-Ardian Pulang ke Rumah Makan Siang
130
Season 2-Ulah Ayu di Ruang Dapur
131
Season 2-Ayu Menggunting Gaun Nia
132
Season-2 Postingan Ayu di Media Sosial
133
Season 3-Nia Diwisuda
134
Season 3-Nia dan Ardian Sampai di Rumah
135
Season 3-Karunia, SE dan Ardian, SE
136
Season 3-Ardian dan Nia Menuju Pujasera
137
Season 3-Ardian Bercerita Tentang Perempatan Lampu Merah Kota Medan
138
Season 3-Ardian Berjanji akan Menemani Nia Pulang ke Tanjungbalai
139
Season 3-Nia dan Ardian Memesan Makanan dan Minuman di Pujasera
140
Season 3-Nia Berhasil Mengubah Ardian
141
Season 3-Nia Mengingatkan Ardian tentang Masa Lalu
142
Season 3-Ardian Memesan Tambahan Makanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!