Nia Sampai di Kota Medan

Bab 3

Nia melirik jam tangannya. Hampir pukul 5 sore. Kereta api dari stasiun Tanjungbalai tadi berangkat pukul 12.15 WIB, dan menurut waktu yang tertera di tiket, akan tiba sebentar lagi di stasiun Medan.

Benarlah, tak berapa lama kemudian, suara pemberitahuan dari pengeras suara yang ada di dalam kereta api bergema, memberi informasi bahwasanya kereta api sudah sampai di stasiun Medan.

Para penumpang di dalam kereta api tampak berdiri dari duduknya masing-masing, mengambil barang-barang maupun tasnya yang diletakkan di atas bagasi. Karena padatnya penumpang di akhir pekan ini, Nia memilih untuk duduk dulu saja, membiarkan penumpang-penumpang lain duluan turun dengan berbaris rapi menunggu giliran.

Perjalanan selama empat jam lebih dari kampung halamannya ke ibu kota Sumatra Utara ini dirasa Nia cukup menghibur.

Di dalam kereta api yang full AC dan lumayan tenang membuat Nia merasa nyaman dan sejuk memandangi pemandangan alam di luar jendela yang didominasi oleh deretan pepohonan di sepanjang perjalanan di atas rel. Juga tampak sawah-sawah yang terhampar dengan rumah-rumah penduduk yang beratapkan jerami. Sesekali barulah tampak area perkotaan yang ramai oleh lalu lintas berbagai macam kendaraan saat kereta api tiba di stasiun tertentu.

Namun semua keramaian di area perkotaan seluruh stasiun yang dilewatinya, tidak ada yang seramai stasiun terakhir, Medan.

Nia bangkit dari duduknya, mengambil tas besarnya dari atas bagasi yang ada di atas tempat duduk penumpang dekat jendela. Saat penumpang yang berbaris turun mulai sepi, Nia menggerakkan badannya ke samping, menyusul penumpang lain.

Langkahnya menapak di atas tanah, turun dari gerbong yang cukup tinggi. Dia mengikuti langkah penumpang lain yang berjalan lagi menuju gerbang keluar.

Tampak dua barisan di kiri-kanan gerbang keluar yang diisi oleh abang-abang penarik betor. Mereka memanggil penumpang yang baru sampai, menawarkan jasa untuk mengantar sampai ke tujuan.

Nia berdiri bimbang di dekat gerbang keluar. Di mana Om Wisnu yang katanya akan menjemput dia sesampainya di Medan? Bagaimana kalau Om Wisnu lupa? Bisa-bisa dia kesasar di kota besar ini, ditambah pula Nia tak punya famili lain di Medan. Jadi, ke mana dia hendak pergi?

Mata Nia mencari-cari di luar pintu gerbang. Mencari seorang pria berusia 40-an yang memakai baju kaos hitam dan celana putih seperti yang dijanjikan sebelumnya. Nia sendiri sudah memakai stelan pakaian hitam putih seperti yang disepakati bersama.

Matanya berhenti mencari saat melihat sebuah tangan melambai-lambai di kejauhan. Tangan seorang laki-laki nyaris separuh baya yang berusaha ditinggikan supaya terlihat oleh penumpang yang baru sampai.

Nia keluar dari gerbang utama itu dan mencoba mendekati si pelambai. Ups! Sepertinya itu memang Om Wisnu. Wajahnya walaupun agak menua tapi masih terasa familiar di ingatan Nia.

Apalagi stelan pakaiannya adalah baju kaos hitam dan celana panjang putih. Senyum dan kumisnya yang khas membuat Nia sulit melupakan tetangga lamanya itu. Tak salah lagi! Itu memang Om Wisnu!

Tergesa, Nia berjalan semakin mendekat sampai kini dirinya berada di samping si pelambai. “Om… Om… Om Wisnu!” panggil Nia yang sudah berdiri di sampingnya, tapi tampaknya mata Om Wisnu kurang awas, karena dianya masih melongok-longok dan melihat ke gerbang utama.

Laki-laki yang dipanggil Om Wisnu itu menoleh ke arah gadis yang memanggil namanya. “O-o! Kamu, Nia, ya?!” terlonjak laki-laki nyaris separuh abad namun masih tampak ganteng dan berkharisma dengan kumis tipisnya.

“Iya, Om! Ini saya, Nia!” senyum Nia dengan bibir terkembang. Lega sudah hatinya bertemu dengan Om Wisnu. Sebelumnya, hatinya sempat khawatir kalau-kalau Om Wisnu lupa menjemputnya dikarenakan pekerjaan penting.

“O-o, kamu memang Nia! Nia manis yang dulu masih kecil, sekarang sudah besar!” seru Om Wisnu sambil memukul lengan Nia. Karena senangnya, pukulan itu terlontar cukup keras hingga membuat Nia meringis.

“Ups! Sori, sori, Om Wisnu terlalu bersemangat dan senang sampai lupa mengendalikan diri!” tawanya renyah.

“Iya, Om, nggak apa-apa,” kata Nia sambil tersenyum tipis.

“Mari-mari, naik ke mobil Om!” ajaknya pada Nia samibl membantu menenteng tas besar Nia.

Nia mengikuti langkah kaki Om Wisnu menuju tempat parkiran. Cukup jauh Nia berjalan baru sampai di tempat mobil Om Wisnu berada.

“Sori ya, Nia, jadi harus jalan cukup jauh karena Om memilih tempat parkir yang agak jauh dan tidak macet. Ayo, naik saja ke dalam mobil!” kata Om Wisnu.

Nia mengangguk dan naik ke dalam mobil Pajero Sport terbaru berwarna hitam mengkilap itu. Di dalam mobil terasa nyaman. Nia duduk di samping Om Wisnu yang mengendari mobil sendiri.

“Om tinggal di mana?” tanya Nia.

Walaupun tak mengetahui sama sekali alamat-alamat di Medan, setidaknya dengan bertanya kelak dia akan bisa menjawab bila sewaktu-waktu ditanya siapapun, “Di Medan kamu tinggal di mana?”

“Oh, Om tinggal di villa Graha Helvetia, Nia. Nia pernah ke sana?” balik bertanya Om Wisnu.

“Hahaha. Jangankan ke sana, Om. Ke Medan saja Nia belum pernah,” jawab gadis itu sambil membetulkan letak rambutnya yang diterpa angin tadi. Rambut panjangnya dikibaskannya ke belakang.

Diam-diam, Om Wisnu memperhatikan gadis belia itu dan mengagumi kemolekannya.

Gadis kecil anak tetangganya itu kini sudah tumbuh dewasa. Tampak cantik dan lembut. Wajahnya yang ayu dan manis membuat Om Wisnu merasa tak sia-sia mengundangnya dari jauh. Pasti Ardian, putranya itu akan melirik gadis teman masa kecilnya ini. Menyukai, jatuh cinta, lalu mendengarkan nasihat atau kata-katanya. Om Wisnu berharap, Nia bisa membantunya membawa Ardian kembali menjadi “anak baik”.

Mobil Pajero Sport itu pun melaju perlahan membelah jalan raya di kota Medan yang sangat ramai dan padat oleh berbagai jenis kendaraan di sore itu.

Saat jam pulang kerja, adalah saat jam sibuk yang mana kota besar seperti Medan ini pasti akan ramai lalu-lintasnya. Apalagi menjelang malam dan saat malam tiba, semakin ramailah kendaraan yang hilir-mudik hendak ke berbagai tempat hiburan yang tersebar di seluruh area perkotaan. Bahkan, masih akan ramai saat malam semakin larut, yang mana para pengunjung akan pulang ke rumahnya masing-masing dari mendapat hiburan di mal-mal, restoran, studio film, karaoke, taman hiburan, tempat bermain, sampai berbagai arena pujasera di ruang terbuka yang tak terkira banyaknya di seantero kota Medan.

Konon, kota ini sangat terkenal akan wisata kulinernya yang lezat tiada tara. Bahkan, aneka jajanan pun bisa dinikmati dengan harga bervariasi, mulai dari yang murah di kaki lima, yang terjangkau di puluhan pujasera, mal, sampai yang eksklusif di restoran-restoran mewah.

Mata Nia asyik memandang keluar jendela mobil. Dilihatnya arus lalu-lintas sekeluarnya dari stasiun kereta api tadi tetap padat dan macet di setiap ruas jalan. Bahkan di tempat-tempat tertentu seperti di persimpangan lampu merah atau simpang empat, kemacetan itu bertambah parah. Bunyi klakson mobil, sepeda motor, dan angkot kadang terdengar saat masing-masing merasa gerah dan ada kendaraan yang bergerak sedikit lambat.

Nia memandang kemacetan ruas jalan yang dilaluinya dengan pandangan takjub. Mal-mal besar, luas, dan megah, gedung-gedung perkantoran tinggi, hotel-hotel mewah pencakar langit, semuanya ada di pusat kota, walaupun juga banyak tersebar di setiap sudut kota.

Saat mobil yang dikendarai Om Wisnu berbelok untuk yang ke sekian kali, beliau berkata, “Inilah universitas swasta ternama tempat kuliah Ardian, Nia,” beritahu Om Wisnu sambil sebelah tanganya menunjuk ke bangunan luas megah yang ada di tepi jalan besar.

Nia memperhatikan gedung kampus yang dimaksud. Kebetulan arus kendaraan sedang agak macet, jadi Nia bisa lebih lama melihat-lihat.

Memang kampus itu terlihat besar dan megah. Seperti beberapa tingkat dengan pembagian fakultas-fakultas di tiap sisi gedungnya. Nia merasa takjub. Tak pernah terbayangkan olehnya kalau dia akan bisa kuliah di sana nanti.

Pikirnya, dia akan tetap menetap di kota kelahirannya setamat SMA, bekerja di toko roti atau toko pakaian barangkali dengan gaji kecil dan hari-hari yang monoton. Tanjungbalai tanpa tempat-tempat hiburan seperti mal-mal besar dan studio film yang bertaburan di pusat-pusat perbelanjaan. Walaupun sudah ada beberapa hotel bintang tiga yang lumayan mewah dengan restoran di dalamnya. Tapi tak bisa dibandingkan dengan kota Medan sebagai ibukota provinsi.

“Wah, kampusnya besar dan megah, Om,” celetuk Nia.

“Betul, Nia. Nanti Nia juga akan kuliah di sini bersama Ardian, walaupun beda tingkat.”

“Ini apa, Om?” tanya Nia ketika mobil mereka melewati bangunan tinggi yang tampak sedang dikerjakan di lahan yang sangat luas. Luas dan tingginya tampaknya bahkan akan melampaui hotel bintang lima yang ada di dekat situ, namun terletak di arah yang berseberangan dari bangunan tinggi yang sedang dikerjakan itu.

“Oh, ini bakal menjadi bangunan terbaru dan termegah yang ada di kota Medan nanti, Nia, setelah Sun Plaza dan Centre Point. Akan banyak apartmen mewah yang dibangun di sini, juga segala macam hotel, restoran, mal, pujasera, dan sebagainya. Lengkap!”

“Oh, menakjubkan sekali, Om!” reaksi Nia.

”Iya, Nia. Begitulah kota Medan di abad milenial ini.”

Om Wisnu dan Nia terus berbincang-bincang di sepanjang perjalanan menuju tempat tinggal Om Wisnu di Graha Helvetia. Jarak dari stasiun kereta api ke rumah Om Wisnu sebenarnya tak begitu jauh, tapi karena arus lalu lintas yang padat dan macet di mana-mana, membuat perjalanan jadi terasa lama.

Namun karena Nia berada di dalam mobil yang sejuk dan besar, dia tak merasa gerah atau tak sabaran. Bahkan dia menikmati setiap detik perjalanannya menyusuri kota Medan hingga sampai ke tempat tujuan.

* * *

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

like Komen 🥰

2022-08-16

1

oyttigiz

oyttigiz

mantap

2022-01-29

1

Jungkook wife

Jungkook wife

seru cerita nya

2021-09-03

1

lihat semua
Episodes
1 Telepon dari Om Wisnu
2 Nia Menerima Tawaran Om Wisnu
3 Nia Sampai di Kota Medan
4 Nia Sampai di Rumah Ardian
5 Cerita Bik Aini tentang Ardian
6 Pertemuan Insiden Nia-Ardian di Depan Kamar Mandi
7 Dua Sahabat Masa Kecil
8 Sarapan Pagi Bersama
9 Ardian Membonceng Nia Keliling Kota
10 Ardian dan Nia Pulang ke Rumah
11 Perbincangan Nia dengan Om Wisnu dan Tante Siska
12 Insiden Ciuman Pertama Nia di Kamar Ardian
13 Telepon dari Sinta untuk Ardian
14 Nia dan Ardian Jalan-jalan Lagi
15 Gaun dan Hp untuk Nia
16 Hari Pertama Nia dan Ardian ke Kampus
17 Perkenalan Nia dengan Hansen
18 Hansen dan Nia Jalan-jalan
19 Hansen Mengantar Nia Pulang- Ardian Kesal Menunggu
20 Hansen-Nia Semakin Dekat
21 Nia-Ardian Menjauh
22 Rahasia Ardian Terbongkar
23 Nia-Ardian Pulang Kampung (TAMAT-Season 1).
24 Season 2-Ardian Masuk ke Perusahaan
25 Season 2-Sekretaris Ardian
26 Season 2-Shella yang Menggiurkan
27 Season 2-Gadis Cleaning Service
28 Season 2-Insiden di Lapangan
29 Season 2-Shella yang Kesal dan Ayu yang Innocent
30 Season 2-Ayu Dijemput Sang Pacar
31 Season 2-Ayu Sampai di Rumah
32 Season 2-Nia di Tanjungbalai
33 Season 2-Teman Semasa SMA
34 Season 2-Nia Mencari Riko
35 Season 2-Hp Bekas Nia Dibeli Riko
36 Season 2-Riko Menjenguk Ibunya Nia
37 Season 2-Riko Mulai Mendekati Nia
38 Season 2-Kursi Roda untuk Ibu Nia dan JJS
39 Season 2-Rencana Wisata Bersama Akhir Tahun
40 Season 2-Shella Mengajak Ayu
41 Season 2-Perjalanan ke Berastagi dengan Bus Pariwisata
42 Season 2-Rombongan Sampai di Villa
43 Season 2-Pertemuan Kembali Ayu-Ardian
44 Season 2- Percakapan di Meja Makan
45 Season 2-Mengundang Pangeran Tampan Berkuda Putih
46 Season 2-Percakapan Ayu-Ardian
47 Season 2-Ayu Menyarankan Ardian Menelepon Nia
48 Season 2-Kesalahpahaman Ardian-Ayu-Riko
49 Season 2-Malam Old and New di Taman
50 Season 2-Happy New Year 2021
51 Season 2-Ardian-Ayu pada Malam Tahun Baru
52 Season 2-Shella Memergoki Ardian dan Ayu
53 Season 2- Pangeran Tampan Menunggang Kuda bersama Putri Cinderella
54 Season 2-Kemesraan Ardian-Ayu di Berastagi
55 Season 2-Ayu yang Menggairahkan dan Ardian yang Tergugah
56 Season 2-Para Karyawan Kecewa Ardian-Ayu Dekat
57 Season 2-Di Bukit Kubu dan Pasar Berastagi
58 Season 2-Rombongan Tiba Kembali di Medan
59 Season 2-Ayu dan Ardian Sampai di Rumah
60 Season 2-Perintah Ardian Memindahkan Ayu ke Perusahaan
61 Season 2- Hari Pertama Ayu di Perusahaan
62 Season 2-Shella Menjelaskan Tugas Ayu
63 Season 2-Ruang Kerja Ardian dan Sebingkai Foto
64 Season 2-Bingkai Foto yang Pecah dan Kemarahan Ardian
65 Season 2-Shella dan Ardian Bicara Soal Nia
66 Season 2-Shella Menelepon ke Hp Nia
67 Season 2-Shella mengajak Ardian ke Tanjungbalai
68 Season 2-Shella Mengerjai Ayu
69 Season 2-Shella Berangkat dengan Ardian, Ayu Dijemput Willy
70 Season 2-Ayu dan Willy di Mal
71 Season 2-Shella dan Ardian Sampai di Tanjungbalai
72 Season 2-Tetangga Lama Ardian
73 Season 2-Ardian dan Shella Pulang ke Hotel
74 Season 2-Ardian Melihat Nia
75 Season 2-Ardian Tak Mau Menjumpai Nia
76 Season 2-Ardian Menolong Ayu yang Terpeleset
77 Season 2: Ardian Mengajak Ayu Jalan-jalan
78 Season 2-Ayu Memikirkan Ajakan Ardian
79 Season 2-Ardian Berkunjung ke Rumah Ayu
80 Season 2-Ardian dan Ayu Jalan-jalan, Willy di Rumah
81 Season 2-Ardian dan Ayu di Departmen Store
82 Season 2-Ardian Menghamburkan Duit untuk Ayu
83 Season 2-Pertemuan dengan Teman SMP Ayu di Cinema
84 Season 2-Kecurigaan Riana dan Keheranan Ardian
85 Season 2-Ayu dan Riana Berpapasan Lagi
86 Season 2-Pertengkaran Ayu-Riana di Dalam Kawasan Cinema
87 Season 2-Riana Menyebut Nama Willy di Depan Ardian.
88 Season 2-Ardian Menginterogasi Ayu
89 Season 2-Perang Batin Ardian
90 Season 2-Percakapan Ayu dan Ibunya
91 Season 2-Kecemasan Ayu pada Riana
92 Season 2-Pesan Ayu pada Willy
93 Season 2-Sindiran Shella di Kantor Ardian
94 Season 2-Pertemuan Tak Sengaja Riana dan Willy
95 Season 2-Riana dan Randy di Kafe
96 Season 2-Santi dan Willy
97 Season 2-Willy Cerita Soal Ayu ke Santi
98 Season 2-Pak Johdy dengan Willy dan Santi
99 Season 2-Pak Johdy Hendak Menjodohkan Santi dengan Willy
100 Season 2-Riana Bertemu Annie, Adik Willy
101 Season 2-Riana Mencari Willy di Panglong
102 Season 2-Riana Membongkar Rahasia Ayu pada Willy
103 Season 2-Santi Menemani Willy yang Terpukul
104 Season 2-Willy Meminta Pendapat Santi dan Rekannya
105 Season 2-Willy Mengajak Ayu ke Taman
106 Season 2-Willy Melamar Ayu
107 Season 2-Rencana Riko Melamar Nia
108 Season 2-Riko Bertamu ke Rumah Nia
109 Season 2-Riko Melamar Nia
110 Season 2-Nia Mempertimbangkan Lamaran Riko
111 Season 2-Nia Diberitahu Bu Wenny, Ardian Pernah Mencarinya
112 Season 2-Nia yang Bimbang
113 Season 2-Rencana Nia Balik ke Medan
114 Season 2-Lisa Tiba di Rumah Nia
115 Season 2-Nia di Dalam Kereta Api Tanjungbalai-Medan
116 Season 2-Ardian Membawa Ayu ke Rumah
117 Season 2-Nia Sampai di Rumah Ardian
118 Season 2-Pertemuan Kembali Nia-Ardian
119 Season 2-Kesalahpahaman Ardian Terjawab
120 Season 2-Penjelasan Ardian pada Nia
121 Season 2-Ayu Menunggu Penjelasan Ardian
122 Season 2-Ayu Meninggalkan Villa Ardian
123 Season 2-Dua Sahabat Masa Kecil yang Kembali Bersama
124 Season 2-Nia Menghapus Semua Rasa yang Pernah Singgah di Hati Ardian
125 Season 2- Tebakan Shella
126 Season 2-Permintaan Ardian pada Ayu
127 Season 2-Ayu dan Nia
128 Season 2-Ayu yang Tak Bersahabat
129 Season 2-Ardian Pulang ke Rumah Makan Siang
130 Season 2-Ulah Ayu di Ruang Dapur
131 Season 2-Ayu Menggunting Gaun Nia
132 Season-2 Postingan Ayu di Media Sosial
133 Season 3-Nia Diwisuda
134 Season 3-Nia dan Ardian Sampai di Rumah
135 Season 3-Karunia, SE dan Ardian, SE
136 Season 3-Ardian dan Nia Menuju Pujasera
137 Season 3-Ardian Bercerita Tentang Perempatan Lampu Merah Kota Medan
138 Season 3-Ardian Berjanji akan Menemani Nia Pulang ke Tanjungbalai
139 Season 3-Nia dan Ardian Memesan Makanan dan Minuman di Pujasera
140 Season 3-Nia Berhasil Mengubah Ardian
141 Season 3-Nia Mengingatkan Ardian tentang Masa Lalu
142 Season 3-Ardian Memesan Tambahan Makanan
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Telepon dari Om Wisnu
2
Nia Menerima Tawaran Om Wisnu
3
Nia Sampai di Kota Medan
4
Nia Sampai di Rumah Ardian
5
Cerita Bik Aini tentang Ardian
6
Pertemuan Insiden Nia-Ardian di Depan Kamar Mandi
7
Dua Sahabat Masa Kecil
8
Sarapan Pagi Bersama
9
Ardian Membonceng Nia Keliling Kota
10
Ardian dan Nia Pulang ke Rumah
11
Perbincangan Nia dengan Om Wisnu dan Tante Siska
12
Insiden Ciuman Pertama Nia di Kamar Ardian
13
Telepon dari Sinta untuk Ardian
14
Nia dan Ardian Jalan-jalan Lagi
15
Gaun dan Hp untuk Nia
16
Hari Pertama Nia dan Ardian ke Kampus
17
Perkenalan Nia dengan Hansen
18
Hansen dan Nia Jalan-jalan
19
Hansen Mengantar Nia Pulang- Ardian Kesal Menunggu
20
Hansen-Nia Semakin Dekat
21
Nia-Ardian Menjauh
22
Rahasia Ardian Terbongkar
23
Nia-Ardian Pulang Kampung (TAMAT-Season 1).
24
Season 2-Ardian Masuk ke Perusahaan
25
Season 2-Sekretaris Ardian
26
Season 2-Shella yang Menggiurkan
27
Season 2-Gadis Cleaning Service
28
Season 2-Insiden di Lapangan
29
Season 2-Shella yang Kesal dan Ayu yang Innocent
30
Season 2-Ayu Dijemput Sang Pacar
31
Season 2-Ayu Sampai di Rumah
32
Season 2-Nia di Tanjungbalai
33
Season 2-Teman Semasa SMA
34
Season 2-Nia Mencari Riko
35
Season 2-Hp Bekas Nia Dibeli Riko
36
Season 2-Riko Menjenguk Ibunya Nia
37
Season 2-Riko Mulai Mendekati Nia
38
Season 2-Kursi Roda untuk Ibu Nia dan JJS
39
Season 2-Rencana Wisata Bersama Akhir Tahun
40
Season 2-Shella Mengajak Ayu
41
Season 2-Perjalanan ke Berastagi dengan Bus Pariwisata
42
Season 2-Rombongan Sampai di Villa
43
Season 2-Pertemuan Kembali Ayu-Ardian
44
Season 2- Percakapan di Meja Makan
45
Season 2-Mengundang Pangeran Tampan Berkuda Putih
46
Season 2-Percakapan Ayu-Ardian
47
Season 2-Ayu Menyarankan Ardian Menelepon Nia
48
Season 2-Kesalahpahaman Ardian-Ayu-Riko
49
Season 2-Malam Old and New di Taman
50
Season 2-Happy New Year 2021
51
Season 2-Ardian-Ayu pada Malam Tahun Baru
52
Season 2-Shella Memergoki Ardian dan Ayu
53
Season 2- Pangeran Tampan Menunggang Kuda bersama Putri Cinderella
54
Season 2-Kemesraan Ardian-Ayu di Berastagi
55
Season 2-Ayu yang Menggairahkan dan Ardian yang Tergugah
56
Season 2-Para Karyawan Kecewa Ardian-Ayu Dekat
57
Season 2-Di Bukit Kubu dan Pasar Berastagi
58
Season 2-Rombongan Tiba Kembali di Medan
59
Season 2-Ayu dan Ardian Sampai di Rumah
60
Season 2-Perintah Ardian Memindahkan Ayu ke Perusahaan
61
Season 2- Hari Pertama Ayu di Perusahaan
62
Season 2-Shella Menjelaskan Tugas Ayu
63
Season 2-Ruang Kerja Ardian dan Sebingkai Foto
64
Season 2-Bingkai Foto yang Pecah dan Kemarahan Ardian
65
Season 2-Shella dan Ardian Bicara Soal Nia
66
Season 2-Shella Menelepon ke Hp Nia
67
Season 2-Shella mengajak Ardian ke Tanjungbalai
68
Season 2-Shella Mengerjai Ayu
69
Season 2-Shella Berangkat dengan Ardian, Ayu Dijemput Willy
70
Season 2-Ayu dan Willy di Mal
71
Season 2-Shella dan Ardian Sampai di Tanjungbalai
72
Season 2-Tetangga Lama Ardian
73
Season 2-Ardian dan Shella Pulang ke Hotel
74
Season 2-Ardian Melihat Nia
75
Season 2-Ardian Tak Mau Menjumpai Nia
76
Season 2-Ardian Menolong Ayu yang Terpeleset
77
Season 2: Ardian Mengajak Ayu Jalan-jalan
78
Season 2-Ayu Memikirkan Ajakan Ardian
79
Season 2-Ardian Berkunjung ke Rumah Ayu
80
Season 2-Ardian dan Ayu Jalan-jalan, Willy di Rumah
81
Season 2-Ardian dan Ayu di Departmen Store
82
Season 2-Ardian Menghamburkan Duit untuk Ayu
83
Season 2-Pertemuan dengan Teman SMP Ayu di Cinema
84
Season 2-Kecurigaan Riana dan Keheranan Ardian
85
Season 2-Ayu dan Riana Berpapasan Lagi
86
Season 2-Pertengkaran Ayu-Riana di Dalam Kawasan Cinema
87
Season 2-Riana Menyebut Nama Willy di Depan Ardian.
88
Season 2-Ardian Menginterogasi Ayu
89
Season 2-Perang Batin Ardian
90
Season 2-Percakapan Ayu dan Ibunya
91
Season 2-Kecemasan Ayu pada Riana
92
Season 2-Pesan Ayu pada Willy
93
Season 2-Sindiran Shella di Kantor Ardian
94
Season 2-Pertemuan Tak Sengaja Riana dan Willy
95
Season 2-Riana dan Randy di Kafe
96
Season 2-Santi dan Willy
97
Season 2-Willy Cerita Soal Ayu ke Santi
98
Season 2-Pak Johdy dengan Willy dan Santi
99
Season 2-Pak Johdy Hendak Menjodohkan Santi dengan Willy
100
Season 2-Riana Bertemu Annie, Adik Willy
101
Season 2-Riana Mencari Willy di Panglong
102
Season 2-Riana Membongkar Rahasia Ayu pada Willy
103
Season 2-Santi Menemani Willy yang Terpukul
104
Season 2-Willy Meminta Pendapat Santi dan Rekannya
105
Season 2-Willy Mengajak Ayu ke Taman
106
Season 2-Willy Melamar Ayu
107
Season 2-Rencana Riko Melamar Nia
108
Season 2-Riko Bertamu ke Rumah Nia
109
Season 2-Riko Melamar Nia
110
Season 2-Nia Mempertimbangkan Lamaran Riko
111
Season 2-Nia Diberitahu Bu Wenny, Ardian Pernah Mencarinya
112
Season 2-Nia yang Bimbang
113
Season 2-Rencana Nia Balik ke Medan
114
Season 2-Lisa Tiba di Rumah Nia
115
Season 2-Nia di Dalam Kereta Api Tanjungbalai-Medan
116
Season 2-Ardian Membawa Ayu ke Rumah
117
Season 2-Nia Sampai di Rumah Ardian
118
Season 2-Pertemuan Kembali Nia-Ardian
119
Season 2-Kesalahpahaman Ardian Terjawab
120
Season 2-Penjelasan Ardian pada Nia
121
Season 2-Ayu Menunggu Penjelasan Ardian
122
Season 2-Ayu Meninggalkan Villa Ardian
123
Season 2-Dua Sahabat Masa Kecil yang Kembali Bersama
124
Season 2-Nia Menghapus Semua Rasa yang Pernah Singgah di Hati Ardian
125
Season 2- Tebakan Shella
126
Season 2-Permintaan Ardian pada Ayu
127
Season 2-Ayu dan Nia
128
Season 2-Ayu yang Tak Bersahabat
129
Season 2-Ardian Pulang ke Rumah Makan Siang
130
Season 2-Ulah Ayu di Ruang Dapur
131
Season 2-Ayu Menggunting Gaun Nia
132
Season-2 Postingan Ayu di Media Sosial
133
Season 3-Nia Diwisuda
134
Season 3-Nia dan Ardian Sampai di Rumah
135
Season 3-Karunia, SE dan Ardian, SE
136
Season 3-Ardian dan Nia Menuju Pujasera
137
Season 3-Ardian Bercerita Tentang Perempatan Lampu Merah Kota Medan
138
Season 3-Ardian Berjanji akan Menemani Nia Pulang ke Tanjungbalai
139
Season 3-Nia dan Ardian Memesan Makanan dan Minuman di Pujasera
140
Season 3-Nia Berhasil Mengubah Ardian
141
Season 3-Nia Mengingatkan Ardian tentang Masa Lalu
142
Season 3-Ardian Memesan Tambahan Makanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!