Ini bumi dimana tradisional dan modern bergabung.
Ramainya upacara pernikahan adat bergabung dengan tradisi pedang pora malam ini turut menjadi saksi bisu kealpaannya. Tanpa sengaja Letnan muda itu mabuk karena ulah para rekannya. Lebih parahnya lagi ia menyentuh seorang gadis yang sama sekali tidak di kenalnya.
Beberapa tahun berlalu, takdir mempertemukan dirinya dengan seorang anak laki-laki yang mirip dengannya. Matanya, hidungnya, bibirnya sampai perawakan tubuhnya bahkan sifat garang dan pemberaninya sangat mirip dengan dirinya.
"Saya terpaksa mencarimu."
"Apa kita pernah saling kenal?"
"Secara langsung tidak, tapi anak ini menuntunku agar kita saling kenal." Jawab wanita tersebut. "Pendopo kesultanan, usai pernikahan seniormu."
"Kamu.. gadis yang malam itu........."
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Putih Semu Jingga Komentar