Rumah tangga diibaratkan sebuah perahu yang tengah berlayar di lautan lepas! Dimana suami sebagai nahkodanya, sementara isteri dan anak berperan sebagai penumpangnya. Nahkoda bertugas mengemudikan perahu agar perahu bisa sampai ditujuan dengan selamat, sementara penumpang akan mengikuti kemanapun perahu itu berlayar.
Terkadang dalam perjalanan berlayar kita dibuat bahagia dengan keindahan di lautan, angin sepoi-sepoi dan ikan-ikan yang berenang di lautan menjadi kebahagiaan yang akan kita dapatkan selama berlayar.
Lalu bagaimana jika ditengah perjalanan perahu dihadapkan dengan hantaman keras gelombang ombak dan juga badai di lautan?
Sama halnya dengan rumah tangga, gelombang ombak bisa kita artikan pihak ketiga atau wanita idaman lain.
Perahu akan bisa bertahan dari terjangan badai dan ombak besar, jika nahkoda sekuat tenaga mempertahankan kemudinya agar tetap seimbang, meski dihantam ombak dahsyat sekalipun. Tapi jika nahkoda memutuskan untuk tidak mempertahankan kemudi perahunya.
Maka yang akan terjadi adalah! Badan perahu akan retak lalu perlahan akan dimasuki oleh debit air laut yang semakin lama akan semakin menenggelamkan perahu hingga membuat PERAHU KARAM.
Begitu juga dengan rumah tangga, jika ditengah perjalanan dalam kehidupan berumahtangga, seorang suami tidak bisa tahan dengan godaan dari wanita lain, dan tidak mau mempertahankan pernikahannya!
Membiarkan wanita idaman lain untuk terus memasuki kehidupan rumah tangganya.
Maka yang akan terjadi adalah pernikahan itu akan hancur dan berujung dengan perceraian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERAHU KARAM Komentar