Dimasta menyatukan kembali tubuh keduanya menjadi satu kesatuan, menjadikan satu sama lain saling membutuhkan, saat Dimasta mulai bergerak untuk mencari keindahan surgawi yang ingin dia dapatkan saat ini, Dimasta memutus rantai suci ikatan pernikahan antara dirinya dan Qiara.
Yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah wanita cantik yang berada didalam penguasaannya. Seperti kapas yang tertimpa reruntuhan, wanita itu begitu pasrah berada dibawah tubuh Dimasta Bagaskara. Dia bahkan menikmati setiap inci lekuk tubuhnya yang telah menjadi hal lumrah untuk dinikmati oleh Dimasta.
Bagi keduanya, hal ini sudah sering mereka lakukan secara diam-diam, mengerang keras adalah kegiatan rutin keduanya tanpa mereka sadari itu sangat menghancurkan hati Qiara. Apakah Dimasta mengingat saat tindakan menjijikkan itu ia lakukan bukan dengan pasangan sahnya?
Tentu tidak, bagi Dimasta, cinta yang sudah tumbuh antara dirinya dan wanita simpanannya itu menjadikan kegiatan rutin seperti ini adalah hal yang sangat lumrah.
Suara yang nyaring terdengar dari bibir wanita simpanan Dimasta, tangannya mencakar dan berusaha berpegangan pada benda apapun yang bisa dia raih. Dimasta begitu menyukai saat wanita cantik ini terus memperlihatkan wajah keenakannya saat berada dalam kungkungannya.
"Mas aku berharap kamu tidak akan pernah menyentuh isterimu!" lirih wanita itu disertai dengan suara-suara surgawinya.
"Aku sudah tidak pernah lagi berniat untuk melakukannya dengan isteriku! Aku sudah mendapatkan kepuasan darimu, untuk apa lagi aku meminta itu pada isteriku," kata Dimasta sambil terus membuat wanitanya meracau tak karuan.
Wanita cantik itu tersenyum manja saat tau bahwa Dimasta tidak akan pernah lagi menyentuh Qiara.
Sementara Qiara merasakan hatinya gundah gulana, saat dingin malam begitu meresap kedalam kulit tubuhnya! Sejenak Qiara memandangi ranjang tempat biasanya Dimasta tidur disampingnya, tiba-tiba saja Qiara merasa hatinya gundah gulana.
Qiara membuka layar handphonenya, tidak ada pesan ataupun telepon dari Dimasta. Qiara semakin gelisah tak karuan,ingin rasanya Qiara menelpon terlebih dahulu Dimasta, namun Qiara bukanlah tipe isteri yang cerewet yang setiap waktu menuntut untuk pasangannya agar mengabarinya, Qiara biasanya cuek saja jika Dimasta belum memberinya kabar.
Tapi kenapa, semakin hari hatinya merasakan sesuatu yang tidak beres dengan Dimasta. Walaupun tidak ada satu pun perlakuan Dimasta yang berubah padanya, Dimasta tetap menyayanginya seperti dulu dan tetap perhatian dengan Wili dan Wilo. Tapi insting seorang isteri tetaplah bisa merasakan bila ada sesuatu yang mengganjal.
Tak lama handphone Qiara berdering, panggilan masuk dari Dimasta. Dengan masih tidak berpakaian dan masih memeluk wanita disampingnya, Dimasta percaya diri saja menelpon Qiara, bahkan sang wanita tak henti-hentinya menggoda Dimasta dengan membelai setiap inci tubuh Dimasta.
"Sayang kamu diem dulu dong! Geli, nanti Qiara curiga," bujuk Dimasta.
"Iya kan aku cuma mau ngingetin kamu, kalau aku setia disamping kamu!" kata wanita cantik itu tersenyum nakal.
📞"Hallo mas, kamu udah sampai hotel?" tanya Qiara.
"Iya, aku dari dua jam lalu sudah sampai," kata Dimasta.
"Kok baru ngabarin?" tanya Qiara.
"Iya, namanya juga dateng sama rombongan, ya aku ngobrol-ngobrol dulu sayang! Anak-anak udah tidur sayang?" tanya Dimasta.
"Udah kok, tadi mereka abis belajar terus langsung bobo, mas aku boleh video call kamu kan?" tanya Qiara.
"Video call? Oh iya tentu boleh, masa engga boleh, aku juga kangen kamu pingin video call," kata Dimasta berusaha tetap terdengar tenang.
Qiara pun merubah panggilan teleponnya menjadi panggilan video call, dan Dimasta langsung merijek panggilan video call tersebut, lalu mengirimkan pesan pada Qiara bahwa dia harus meeting dengan rombongan.
"Loh kok dirijek si?" Gumam Qiara.
Perasaan Qiara makin dibuat gelisah oleh Dimasta, terlintas dalam pikiran Qiara untuk menanyakan keberadaan suaminya itu pada kru yang ikut ke labuan bajo, tapi Qiara tidak mau sampai membuat yang lain berpikiran yang tidak-tidak tentang suaminya. Terpaksa Qiara mengurungkannya niatnya itu, dan mencoba untuk tetap berpikiran positif.
Qiara yang tidak bisa memejamkan kedua matanya, memilih untuk pergi ke kamar anak-anaknya berharap tidur bersama Wili dan Wilo dapat membuatnya lebih tenang. Qiara pun tidur dan memeluk Wilo yang sudah terlelap di ranjang yang berbeda dengan Wili, namun dalam satu kamar.
Kehadiran Qiara, membuat Wilo terbangun!
"Loh Mimi, kenapa Mimi tidur di kamar Wilo?" tanya Wilo.
"Iya sayang, Mimi kangen banget sama Wilo! Rasanya baru kemarin Mimi melahirkan kamu sama kakak, sekarang rambut kamu sudah panjang, kamu juga sudah tumbuh setinggi ini," kata Qiara sambil mengusap rambut panjang Wilo.
"Mi, Wilo kasihan sama Mimi. Pasti Mimi kesepian dan tidak ada teman kalau Papi sibuk terus. Sabar ya Mi, nanti Wilo bujukin Papi biar Papi engga sibuk lagi," kata Wilo lalu memeluk Qiara.
"Iya sayang, makasih ya Ade udah perhatian banget sama Mimi," kata Qiara yang sudah mulai bisa kembali tersenyum mendengar Wilo gadis kecilnya sudah bisa membuatnya merasa tenang.
Sementara itu didalam kamar mewah dengan pemandangan super indah menampilkan gedung-gedung yang menjulang tinggi menjadi ciri khas negeri Dubai, serta kucuran air mancurnya yang menjadi daya tarik untuk menginap di hotel mewah ini! Kedua insan yang tengah dibutakan oleh cinta yang salah, masih terus melanjutkan kemesaraan diantara keduanya setelah Dimasta mematikan handphone miliknya.
Dimasta dan kekasih gelapnya masih belum memakai sehelai benangpun, mereka masih betah bermesraan diatas ranjang mewah tanpa dibalut oleh pakaian mereka, saling bermanja-manja dan saling membelai satu sama lain.
"Mas, kamu matiin handphone kamu nanti isteri kamu curiga engga?" tanya wanita cantik itu.
"Engga akan! Aku tau Qiara itu bukan tipekal cewek yang ribet atau cerewet! Ya nanti aku akan bicara baik-baik juga masalah akan selesai begitu aja!" kata Dimasta.
"Em, mas aku bahagia banget bisa setenang ini tidur sama kamu. Aku kaya udah merasa seperti nyonya Bagaskara mas," kata wanita itu.
"Iya dong, kamu harus merasa begitu! Karena kan, sebentar lagi kamu akan jadi Nyonya Bagaskara," kata Dimasta.
"Ih aku jadi makin engga sabar deh! Oh ya mas, besok kamu mau ajak aku jalan-jalan kemana?" tanya wanita itu.
"Ada deh! Pokoknya aku udah atur untuk bawa kamu happy besok, aku juga udah beliin kamu hadiah," kata Dimasta.
"Oke, pokoknya aku akan ikut kemanapun kamu ajak aku mas! Aku adalah milik kamu mas, semuanya sudah aku berikan untuk kamu," kata wanita itu.
Dimasta pun tersenyum lalu mencium kening wanita itu, Dimasta selalu lupa telah memiliki Wiliam dan Wilona juga Qiara ketika berada dalam pelukan wanita cantik ini. Mungkin rasa bosan menjalani rumah tangga yang begitu-begitu saja tanpa ada konflik atau sesuatu yang menantang membuat Dimasta mencari pelarian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Hartaty
masih penasaran siapa wanita nya
2023-12-26
0
Nila
bosan karena tidak bersyukur. selalu mengikuti hawa nafsu
2023-03-03
0
Jupilin Kaitang
kalau memang bosan bekeluarga buat apa nika ,lebih baik bujang sampai tua biar puas buat dosa
2022-10-05
0