Malam harinya Qiara mempersiapkan pakaian Dimas untuk dimasukan kedalam koper, karena sang suami akan menginap selama beberapa hari di labuan bajo, tempat akan diadakannya syuting artis yang berada dalam naungan management perusahaannya.
Sementara Dimasta malah asyik saja bermain handphone diatas ranjang, sambil sesekali tersenyum tipis layaknya orang tengah kasmaran, Qiara yang sedang sibuk menyiapkan keperluan Dimasta, sempat beberapa kali menengok kearah Dimasta, dan tingkah suaminya itu makin hari makin aneh, sering tidak lepas dari handphone, dan sering tidur lebih malam dari Qiara.
"Mas, kayanya asyik banget nih! Chattingan sama siapa si?" tanya Qiara.
"Oh, emm ini sayang! Aku lihat video-video lucu lewat di berandaku, sampai geli aku pengen ketawa mulu," kata Dimasta berusaha meyakinkan Qiara.
"Oh video lucu, kirain kamu lagi chattingan sama Natasha, artis paling cantik di management kita," sindir Qiara.
Dimasta pun langsung menaruh handphonenya dipinggir ranjang, lalu berjalan menghampiri Qiara.
"Tuh kan, aku pikir tadi siang itu ga berbekas dihati kamu, eh taunya kamu masih curiga sama aku?" tanya Dimasta.
"Ya habisnya, kamu senyum-senyum gitu sama handphone, terus juga dipijit sama Natasha mau aja lagi," kata Qiara.
"Hei, sayang aku engga bilang mau loh! Natasha langsung mijit gitu aja, lagian dia kan masih muda dang anggap aku ini udah kaya kakaknya sendiri," kata Dimasta.
"Ya oke, aku kan cuma takut kamu akan selingkuh dari aku mas," kata Qiara.
"Suttt, kamu jangan pernah punya pikiran seperti itu Qiara! Itu benar-benar melukai hati aku. Aku kerja pagi, siang malam itu untuk kamu, Wilo, dan Wili aku ga ada waktu untuk selingkah-selingkuh," kata Dimasta meyakinkan Qiara.
"Iya mas, aku percaya sama kamu! Tapi ya engga tau kenapa aku makin hari makin takut aja kehilangan kamu," kata Qiara.
Dimasta pun memeluk Qiara dan menepuk-menepuk bahu Qiara, agar Qiara menghilangkan pikiran seperti itu.
Keesokan harinya Dimasta sudah bersiap-siap untuk meninggalkan rumah, diantar oleh Qiara, Wiliam dan Wilona sampai depan rumah.
"Dah Papi!" serempak.
"Dah krucil papi, baik-baik ya! Nurut sama Mimi," kata Dimasta.
"Iya Papi, hati-hati Papi," kata Wili dan Wilo.
Mobil Dimasta pun sudah berlalu dari pandangan Qiara dan anak-anaknya.
"Mi, kita libur tapi Papi malah kerja! Apa Papi udah makin gak sayang sama kita?" tanya Wilo.
"Loh Ade kok ngomongnya begitu? Papi kan kerja biar Ade sama kakak bisa makan, bisa sekolah, bisa punya rumah biar engga kehujanan engga kepanasan," kata Qiara.
"Tapi dulu waktu kakak sama Ade masih kecil, Papi engga pergi-pergian terus Mi," kata Wiliam.
Qiara pun sejenak tertunduk berpikir, memang benar sudah satu tahun belakangan ini Dimasta sangat sering bekerja diluar jam kerja, semakin sibuk dan semakin jarang berkumpul bersama didalam rumah atau sekedar liburan bersama.
"Nanti begitu Papi pulang dari labuan baju! Mimi janji deh, akan bilang sama Papi supaya kita bisa liburan sama-sama, ya nak," kata Qiara.
"Beneran Mi?" tanya Wilo.
"Bener dong, makanya kakak sama Adel harus belajar sabar dulu ya!" kata Qiara.
"Hore,,,,,,, asik kita bakalan liburan lagi sama-sama," kata Wilo dan Wili.
Sementara itu, Dimasta tidak pergi ke labuan bajo sesuai dengan apa yang dia katakan pada Qiara. Dimasta membiarkan artis-artisnya saja yang pergi ke sana, sementara dirinya sudah ada agenda lain untuk pergi liburan dengan kekasih hatinya.
Dimasta bahkan sudah memesan dua tiket pesawat untuk pergi liburan bersama dengan kekasih gelapnya, sepanjang perjalanan ke bandara, Dimasta sudah tersenyum gembira akan menghabiskan waktu bersama kekasihnya tanpa perlu ada rasa takut atau cemas Qiara akan memergokinya. Ini adalah kali pertama, Dimasta dan wanita simpanannya itu pergi sampai meninggalkan negara ini agar bisa bebas berduaan.
Sesampainya di bandara! Sudah ada wanita cantik yang melambaikan tangannya sambil tersenyum kearah Dimas. Tiket tujuan Dubai menjadi pilihan Dimas dan kekasihnya untuk menghabiskan waktu berdua, keduanya berpelukan di bandara lalu mulai memasuki pesawat.
Keduanya tak pernah lepas dan terus saling bergandengan layaknya pasangan yang tengah bucin akut, hingga pesawat take off, keduanya duduk bersebelahan.
"Mas, aku seneng banget bisa berduaan sama kamu! Tanpa takut ketahuan sama isteri kamu," kata wanita cantik itu.
"Aku sudah bilang kan! Kalau sekarang dalam hidup aku, kamu adalah hal terpenting no 1 buat aku. Aku pasti usahakan yang terbaik untuk hubungan kita," kata Dimasta.
"Iya mas aku percaya! Aku juga percaya engga lama lagi, kamu pasti akan ceraikan isteri kamu, dan kita akan menikah," kata wanita itu.
"Iya sayang! Aku janji sama kamu," kaya Dimasta.
Pesawat landing dengan selamat, Dimasta menggandeng tangan kekasih gelapnya untuk menuju mobil yang sudah dia pesan lengkap dengan paket hotel dan destinasi wisata selama keduanya berada di Dubai.
Paramount hotel Dubai adalah tempat yang Dimasta pesan untuk bermalam dengan kekasih gelapnya, mobil pun mengantarkan keduanya sampai ke pintu loby utama untuk check-in di hotel yang sangat terkenal di Dubai itu.
Keduanya memasuki kamar hotel dengan tipe kamar suite premier dengan pemandangan panaroma, sesampainya didalam kamar hotel, wanita cantik itu bahkan sampai tak menyangka jika Dimasta benar-benar romantis dengan memesan kamar sebagus ini, gedung tertinggi diarab pun Burj Khalifa terlihat jelas dari dalam kamar yang dilengkapi dengan jendela full kaca ini.
"Mas, aku engga nyangka kamu ajak aku kesini! Makasih banyak ya mas, aku main sayang sama kamu mas," kata wanita itu.
"Sama-sama sayang. Semua yang aku lakukan semata-mata hanya untuk membuat senyuman cantik diwajah kamu terpancar untuk aku," kata Dimasta.
"Apa saat ini kamu sudah lebih mencintai aku dibandingkan isteri kamu mas" tanya wanita itu.
"Tentu saja! Saat ini dihati aku cuma ada kamu, aku mencintai kamu lebih dari aku mencintai Qiara," kata Dimasta.
Wanita itu pun sampai menangis haru atas ucapan Dimasta yang selalu bisa menyentuh hatinya.
"Tapi kenapa mas? Kenapa kamu bisa mencintai aku dibandingkan isteri kamu?" tanya wanita itu.
"Entahlah, pertama kali aku melihat kamu! Aku sudah menyukai kamu, kamu itu membuat laki-laki siapapun itu yang melihat kamu, pasti akan penasaran ingin memiliki kamu," kata Dimasta.
"Makasih ya mas! Aku kira dulu waktu kamu mendekati aku, kamu hanya main-main. Ternyata semakin hari aku semakin merasakan ketulusan hati kamu," kata wanita itu.
Dimasta pun menggendong wanita itu keatas ranjang, ditatapnya wajah cantik wanita yang kini menjadi kekasih gelapnya itu dengan tatapan wajah yang sudah diselimuti oleh gairah yang menyala-nyala.
"Tidak akan ada lagi yang bisa menggangu kita, kini kita berada dilingkungan orang-orang yang tidak akan ada satupun yang bisa mengenali kita," kata Dimasta sambil membelai rambut wanitanya.
"Iya mas, di sini aku merasa kamu benar-benar seutuhnya milikku!" ujar wanita itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Hartaty
hmmm siapa tuh,si pembokat atau Natasha, nah bukannya jg temannya ada di Dubai liburan ,nah lhoo ketahuan tuh
2023-12-26
0
Mila Jamila
jgn2 ni pembantu yg mau izin 5 hari cuti .mau urus surat2
2023-03-10
0
Mila Jamila
jijik aku lihat suami bermuka 2
2023-03-10
0