Dia Indah, ah bukan. Dia Ayu, juga bukan. Atau dia Setyawati, kurasa itu namanya. Tapi ternyata itu juga bukan.
"Untuk Kakak, boleh panggil Jamilah. Karena Kakak istimewa." jawab gadis kecil itu sambil tertawa dan mata berbinar.
Jamilah, Si kecil yang sudah membuat laboratoriumku berantakan.
Setelah lama terpisah akankah dia masih mengingatku .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Hani Amaria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peluru Cinta Sang Jenderal Hafidz Komentar