“Kok Mas dan Sofie datang secara bersamaan gitu? Ada apa?” tanya Aruna saat itu seraya berjalan menuruni anak tangga rumah kami. Saat kami bertiga sudah duduk bersama di ruang tamu. Sofie dengan posisi tertunduk, sementara aku yang saat ini merasa leher seperti tercekik memberanikan diri untuk membuka suara. “Ma..,” lirihku.
“Maaf karena Papa sudah menghianati hati Mama. Papa mencintai Sofie. Papa tidak ingin bermain dibelakang Mama, jadi Papa ingin menikahi Sofie. Dan saat ini Papa mau minta izin sama Mama. Maaf, Ma. Papa tidak pandai berbasa basi, maka langsung saja Papa mengatakan inti pembicaraan ini.” dengan tegas aku mengatakannya pada istriku ini. Aruna tercengang dan membawa dirinya mundur kesandaran sofa serta membuang padangannya kelangit-langit rumah kami. Terlihat jelas dia sangat kecewa. Kutatap dalam manik mata perempuan itu. Dari sana telah terlihat bulir bening mengepung dan siap untuk terjatuh. Aku sadar, mendegar ini membuat hati Aruna sangat terluka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cassiera Evans, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
NOT MINE Komentar