Semua berawal pada malam itu di saat pertunangan seorang teman. Dipertemukan dengan keadaan yang tidak bisa di mengerti. Entah itu duka atau suka di masa depan nanti. Dia terlihat cantik pada malam itu, seperti kunang-kunang di bawah bulan purnama. Entah harus senang atau malu pada saat itu. Kepercayaan cinta pada pandangan pertama tidak mengalahkan pada rasa kewaspadaan; sehingga menganggap setiap hal adalah jenaka semata. Di sisi lain, ada rasa beruntung. Laki-laki mana yang tidak beruntung bertemu dengan makhluk indah di antara makhluk lainnya. Hingga dari fase ke fase, rasa ingin memiliki semakin sulit. Namun tetap merasa beruntung, dengan begini bisa merasa tetap ada dalam hidupnya. Meskipun begitu, kepercayaan pada "usaha tidak mengkhianati hasil" masih teguh nan kokoh di dalam dada. Hingga sebuah kalimat terlontar dari bibir, "Terimakasih pernah menulis buku sejarah indah. Meski harus berakhir seperti ini;)"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CAPEK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menertawakan Diri Sendiri Komentar