Saat tidak seorangpun berdiri disampingnya, dia menolehkan kepala ke belakang. Saat itu dia bisa melihat bahwa mereka setidaknya punya satu orang yang dapat mereka ajak untuk saling melempar lelucon. Saat melihat ke samping, dia dapat melihat bahwa setidaknya mereka memiliki satu yang dapat diajak berdiskusi. Saat melihat kedepan, dia mendapati seseorang yang dicintainya telah memiliki orang lain untuk diajak berbagi cerita.
Kemudian diantara keriuhan, dia merasa benar-benar sendirian. Tanpa seorangpun yang sekedar akan menepuk-nepuk punggungnya saat dia menangis. Dia merasa tidak seorang pun, tidak akan ada seorangpun sampai seseorang memanggil namanya, "Eyalani." Dan membuatnya tersadar. Kemudian bagaimana dia mencapai kesadaran itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia Istik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kutukan Angka Ganjil Komentar