"Dihemat! jangan boros, biar cepat kaya."
Begitulah kalimat yang diucapkan Sutris ketika memberi dua lembar uang pecahan berwarna merah kepada Tutik.
Uang itu adalah jatah belanja Tutik selama satu minggu kedepan, kerap kali Tutik harus memutar otak ketika uang sudah habis di pertengahan minggu. Mertuanya, Mamak Sri. Sering meminta uang kepada Tutik untuk sekedar membayar arisan atau sekedar jajan.
Mungkin Tutik masih bisa bertahan dengan nafkah 200 ribu pemberian suaminya, namun bagaimana jika Tutik tau, Rezeki yang seharusnya menjadi hak keluarga justru diberikan kepada wanita lain yang bukan siapa-siapa?
Titik tertinggi dalam mencintai adalah mengihlaskan, begitupun dengan Tutik yang memilih mengihlaskan Suaminya untuk Wanita lain.
Saat Tutik memutuskan pergi untuk menata Dunianya yang jungkir balik, Sutris justru baru menyadari betapa berartinya Tutik dalam kehidupanya.
Lantas apakah Tutik mau menerima Sutris kembali? Atau justru tetap dengan pilihanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom alfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Juragan Komentar