Seseorang ibu dengan cepat menarik tubuh putranya, beberapa tembakan menembus kulitnya membuatnya terjatuh bersama putranya.
Putranya melihat darah yang sudah mengalir, dia ingin langsung ingin berdiri namun ibunya menahannya dengan nafas yang sudah tersengal-sengal.
“Jangan bergerak, perdalam wajahmu ke dada ibu, jangan bernafas saat mereka datang, pura-pura lah mati, jangan menangis, kamu anak yang kuat, tetaplah hidup dan jadi anak yang baik, jaga kesehatanmu sayang,” ucap ibunya dengan cepat dan air mata yang sudah menetes begitu saja.
Saat merasakan langkah kaki sudah semakin mendekat, Bianca langsung menarik kepala putranya kedalam pelukannya agar wajah putranya bisa dipenuhi darah.
Seorang pria berwajah tampan namun wajahnya tak pernah di hiasi oleh senyuman semenjak kedua orangtuanya pergi meninggalkannya dengan sangat tragis.
"Lakukan!" pinta Cakra dan melangkah pergi.
Asistennya yang mengerti dengan segera melakukan apa yang diperintahkan oleh sang Bos.
"Kenapa kamu menculikku? aku tidak pernah berbuat salah padamu, kamu iblis." ucap Alana dengan air mata yang tak hentinya menangis.
"Apa yang kamu katakan hah? bukankah orang tuamu yang iblis?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon thalib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dendam Sang CEO Komentar