Menculik

Alana dengan wajah sangat ceria memakan cilok, dia sangat menyukainya hingga membeli beberapa porsi, dia makan dengan sangat lahap. Tangan mungilnya mengelus perutnya yang sudah kenyang, saat hendak berdiri tiba-tiba tubuhnya melayang tanda seseorang sedang menggendongnya, mulutnya yang ingin teriak di tutupi menggunakan kain, kesadarannya seketika hilang.

Alana membuka matanya dan sangat kaget dirinya dalam keadaan terikat di sebuah gudang, air matanya mengalir begitu saja seraya berteriak meminta pertolongan.

Pintu terbuka dengan penuh harap seseorang yang membukanya adalah penolong untuk dirinya, Alana melihat wajah yang dingin tapi kegagahannya sangat membuat mata seperti habis dicuci bersih.

Alana mengamati wajah tersebut, sangat tak asing, dia memutar otaknya mengingat-ingat orang yang berdiri didepannya tanpa bersuara sedikitpun, hanya memasang wajah tanpa ekspresi.

“Tuan, tolong saya, saya di culik, kita pernah bertemu sebelumnya” ucap Alana cepat dengan wajah penuh harap.

“Hahahaha” tawa yang nyaring tapi sangat menakutkan, Alana meneteskan air matanya, tubuhnya gemetaran seketika.

“Apa kamu anak Iblis itu,?” tanya Cakra berjongkok didepan Alana, menarik dagu Alana untuk menatapnya.

“Sa..saya tidak mengerti” saut Alana.

“Bukankah Ayahmu itu Iblis,?” ucap lagi Cakra dengan tatapan mata tajam.

Air mata Alana mengalir terus tanpa mengeluarkan suara, dirinya sangat takut melihat wajah Cakra, walaupun sangat tampan tapi wajahnya sangat menyeramkan baginya.

“Ayahku orang baik tuan” saut Alana pelan.

“apa katamu? Baik? Lelucon yang bagus” ucap Cakra datar, mata hitam pekat yang sangat menakutkan tersebut menatap Elena dengan tajam.

 

Sekali lagi dirinya kehilangan kesadaran saat seseorang membiusnya, Alana membuka matanya melihat kamar yang ditempatinya sangat mewah, Alana berfikir jika dirinya diselamatkan oleh orang kaya.

Alana ingin membuka pintu namun usahanya sia-sia, pikiran positifnya buyar seketika, hanya ada ketakutan lagi yang menyelimuti dirinya, Alana berlari ke jendela ingin kabur melewati jendela namun matanya membulat sempurna melihat kebawah sana, sangat tinggi dirinya saat ini berada di gedung pencakar langit.

Dia duduk di pojokan sana, menangis memeluk lututnya, dirinya semakin ketakutan, dirinya tidak tau mengapa harus bernasib seperti ini, Alana merasa jika dirinya tidak pernah memiliki musuh, otaknya kembali memutar ingatannya saat laki-laki menyeramkan mengatakan soal ayahnya yang Iblis.

“Ayahku baik, dia menyayangiku hiks..hiks.” ucap Alana, air matanya semakin membasahi kedua pipinya yang sangat mulus.

Diperusahaan Casugraha, Asisten Elang sangat kaget mendengar ucapan dari Bosnya, dirinya seakan mematung sampai lupa bagaimana cara bernafas.

“Halo, apa kamu sudah mendengar apa yang akan dilakukan oleh Bos,?” tanya Elang saat melihat ponselnya sudah di angkat oleh Kepala pelayan.

“Yah, dia akan menikahi anak Dika, aku juga tidak sampai berfikiran sejauh itu, Bos sangat ingin membalas dendam kepada keluarga dengan menikahi putri mereka dan menyiksanya” ucap Pak Hadi membuat Elang duduk dengan wajah penuh kebingungan.

“Akan banyak nyawa yang melayang nantinya jika keluarga Mahdika mengetahui putrinya di culik” ucap Elang.

“Kamu Asisten tapi sangat secemas itu, kamu tenangkan pikiran kamu, Tuan mudah melakukannya sekarang karena perusahaan sudah sangat berkembang, tidak ada lagi perusahaan yang bisa menyaingi kita, Tuan mudah sudah berhasil membawa perusahaan almarhum ayahnya, bahkan perusahaan Mahdika tidak bisa menyentuhnya sedikitpun, jika Tuan mudah ingin membalas dendam dari dulu perusahaan Mahdika sudah bangkrut, tapi aku juga tidak tau mengapa tuan mudah tidak melakukannya langsung” ucap Pak Hadi.

“Dia sangat berusaha keras membuat perusahaan Ayahnya yang hampir bangkrut menjadi sepesat ini, dan soal balas dendam Bos, dirinya mungkin akan melakukannya dari dulu tapi bukankah kita selalu memberikannya alasan untuk tidak dulu melakukannya hahaha, ini semua karena idemu tidak ingin membiarkan Bos melakukan hal buruk” ucap Elang.

“Aku juga tidak tau kenapa kamu tidak ada dendam juga dengan keluarga mereka,” ucap Elang.

“Aku melakukannya karena satu hal, tuan mudah tidak tau pasti siapa dalang dari kejadian saat itu, Tuan mudah hanya bilang jika suara telfon yang menembaki ibunya adalah suara Pak Dika padahal Pak Dika dan Ayahnya Darya adalah sahabat baik” ucap Pak Hadi.

“Saat di kantor polisi, polisi juga tidak menemukan bukti sedikit pun, jika keluarga Mahdika adalah dalangnya, mereka mengatakan ini adalah pembunuhan bersih dari penjahat profesional, mereka tidak bisa menemukan jejak sedikit pun, semua orang kita turun tangan menyelidiki dan tidak menemukan apapun” lanjut Pak Hadi.

“Kita biarkan dia, apa yang ia lakukan tidak bisa di rubah lagi, keputusannya tidak bisa di elak, jika kita melarangnya sedikit pun dia pasti tak segan juga untuk membunuh kita” ucap Elang.

Pria dengan mata hitam pekatnya duduk di balkon menghisap sebatang rokok menatap langit biru di sana, pembalasannya akan segera ia mulai, wajah ibunya terlintas dipikirannya, mengingat bagaimana ibunya melindunginya.

“Aku sudah besar Ibu, Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang baik seperti yang ibu inginkan, Cakra tidak mungkin berdiam diri melihat kejadian masa lalu, keluarga kita yang harmonis menjadi hancur, kematian ibu dan ayah sangat tragis, Putramu ini akan membalas semua apa yang telah mereka perbuat, Cakra akan melakukannya secara perlahan-lahan tapi sangat menyiksa mereka.

Cakra berdiri dari tempat duduknya, melangkahkan kaki panjangnya menuju ke kamar dimana perempuan yang di culiknya berada, tangannya membukanya dan melihat perempuan tersebut masih duduk di pojokan menangis.

Terpopuler

Comments

Sumawita

Sumawita

Pasti Cakra salah orang nih

2022-04-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!