NovelToon NovelToon
Kelas Menulis Bagi Para Pemula

Bagaimana Cara Membuat Pembukaan Yang Menarik

Jumlah peserta 1191

Setelah mempelajari persiapan pramenulis sebelumnya, berikutnya kita akan mulai mempelajari penulisan isi cerita. Pertama-tama, bagaimana cara membuat prolog yang menarik? Mari simak bersama.


Pembukaan yang baik, bisa dikatakan sebagai setengah keberhasilan. Judul, sinopsis, dan pembukaan(3 bab awal) sangat penting bagi sebuah karya untuk menarik perhatian pembaca.


Judul adalah kesan pertama pembaca terhadap cerita tersebut, sedangkan sinopsis adalah wajah lain dari sebuah cerita.


Bagus atau tidaknya sebuah judul memiliki hubungan erat terhadap ketertarikan pembaca untuk membacanya. Jadi untuk pemula, judul haruslah singkat dan jelas, serta mengetahui atau memperkirakan isi terpenting dari karya. Jangan membuat judul yang terlalu bersastra/puitis.


Begitupun dengan sinopsis. Jangan bertele-tele, harus selaras dengan judul, dan dapat menyampaikan inti cerita dengan jelas.


Judul bab sebaiknya disertai nomor bab, berikut format judul bab yang benar: Bab XX Judul Bab; contoh: Bab 1 Suami Baruku; Bab 2 Malam Pertama; hal ini ditujukan agar pembaca dapat menemukan dan mengingat dengan tepat jumlah bab yang telah dibacanya; judul bab juga perlu mendeskripsikan secara langsung poin yang dapat menarik minat pembaca di dalam konten bab tersebut.


Pembukaan biasanya mengacu pada tiga bab pembuka pada sebuah cerita. Jika pembukaan saja tidak bisa menarik perhatian pembaca, lalu atas dasar apa menyuruh pembaca dengan sabar untuk terus membaca isi yang menurut dirimu sendiri menarik? Jadi untuk menulis suatu pembukaan yang baik, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan:


1) Pembukaan harus tertuju pada tokoh utama.

Sudut pandang yang terarah pada tokoh utama, sama halnya seperti sebuah lensa yang terus mengelilingi tokoh utama, menjadikannya titik pusat yang perlu dikembangkan. Pembukaan harus dapat membuat pembaca langsung mengetahui siapa tokoh utamanya.


Menjadikan tokoh utama sebagai titik pusat, juga berarti jangan memunculkan terlalu banyak tokoh figuran pada bagian pembukaan. Hal ini hanya akan membuat pembaca bingung, tidak bisa membedakan dengan jelas mana yang utama dan figuran sehingga pembaca tidak tertarik untuk melanjutkan membaca.Jadi, disarankan untuk tidak memasukkan terlalu banyak figuran pada bagian pembukaan.


Usahakan tidak memunculkan banyaknya plot yang kacau pada pembukaan. Mulailah dari kebiasaan kecil tokoh utama. Kebiasaan di sini bukan berarti penulis bisa menulis setumpuk hal sepele, melainkan hal kecil yang dapat menarik perhatian pembaca. Dengan begitu, pembaca dapat langsung memahami tokoh utama. Saat pembaca merasa asing terhadap semua tokoh yang ada, arahkanlah titik pusat ke tokoh utama, mengenal hal di sekitarnya dengan mengikut tokoh utama. Hal ini dapat menambah rasa empati pembaca.


2) Pembukaan yang jelas. Penentuan garis utama.

Pembukaan yang jelas merupakan penentuan awal dari kategori karya, latar belakang cerita, karakteristik tokoh utama, dan lain-lain. Kegunaan dari pembukaan yang jela: Pertama, untuk menghindari penyimpangan gaya pada saat penulisan. Kedua, untuk membuat pembaca tahu isi cerita secara garis besar.


Penentuan garis utama, sama dengan menentukan kemajuan dari sebuah cerita. Menentukan bagaimana cara mendorong plot dan apa motivasi dari tokoh utama? Ada kemampuan ajaib dari tokoh utama apa saja? Kemudian, berbagai tokoh dan alur dapat diperluas dengan poin ini.


3) Pembukaan harus menegangkan dan membuat pembaca antusias.

Sebuah cerita harus memiliki ketertarikan jika ingin terus dibaca oleh seseorang. Ketertarikan ini adalah ketegangan/misteri, yaitu rasa penasaran pembaca terhadap ceritamu. Jadi harus membangkitkan ketegangan/misteri dengan cepat pada pembukaan, memperkenalkan konflik, dan langsung memasuki garis utama cerita.


Misteri di sini juga bisa diartikan sebagai jari emas (kemampuan ajaib). Contohnya benda ajaib novel urban, atau giok berharga pada novel zaman dulu. Yang pasti harus memberikan misteri kepada pembaca, membuat penasaran dengan apa yang akan terjadi berikutnya, memunculkan rasa antusias.


Sedangkan jika mau adanya ketegangan, maka harus ada konflik, konflik ini mungkin berbentuk atau tidak. Lalu dari mana konfliknya? Ada rumus multi fungsi seperti berikut:

Harapan +Halangan = Konflik


Artinya tokoh utama ingin mencapai suatu tujuan, tapi banyak halangan jika ingin mencapai tujuan tersebut. Ini akan mewujudkan suatu konflik.


4) Pembukaan harus singkat, jelas dan padat, serta kurangi kandungan yang tidak penting.

Ingat untuk tidak memperkenalkan secara panjang lebar latar belakang yang kamu buat pada pembukaan. Semakin sedikit tokoh semakin bagus. Jangan berbelit-belit menulis detail cerita.


Bagi pemula, pembukaan sangatlah berharga. Pembukaan haruslah mengandung hal yang sangat penting untuk ditulis. Pada bagian awal, harus dipikirkan dengan baik, setiap kalimat, setiap penggambaran, bahkan setiap kata, apa ada artinya, apa sungguh penting?


5) Jangan melakukan kesalahan umum pada pembukaan.

Kesalahan umum di sini termasuk typo dan tata bahasa, kesalahan penggunaan tanda baca, dan lain sebagainya. Kesan pertama akan sangat buruk jika pada permulaan sudah menimbulkan kesalahan seperti ini.



Selain itu, masih ada letak atau penyusunan kalimat dan paragraf (layouting). Ini adalah kesalahan yang sering dilakukan oleh banyak pemula. Munculnya paragraf yang panjang, satu paragraf bahkan mempunyai 9 baris. Ini akan menimbulkan pengalaman yang buruk terhadap pembaca yang menggunakan ponsel sebagai media baca. Jadi harus perhatikan letak penyusunan kalimat/paragraf, jangan menulis terlalu banyak baris untuk 1 paragraf, bagi ke dalam beberapa paragraf. Gunakan penyampaian cerita, penggambaran tokoh, dan dialog dengan tepat.

------------------------------------------------------------------

Terakhir ini adalah untuk koreksi bagian pembukaan. Lihatlah apa saja permasalahan pada pembukaan kalian.

a. Jumlah tokoh

Q: Berapa banyak tokoh yang muncul di pembukaanmu?

Saran: Semakin sedikit, semakin baik. Pembukaan harus dipusatkan menggambarkan tokoh utama agar pembaca bisa langsung tahu siapa tokoh utamanya.


b. Hal yang menarik perhatian

Q: Apakah ada unsur yang menarik perhatian pembaca? Ketegangan? Penantian? Misteri? Pertanyaan?

Saran: Jangan meletakkan kandungan yang tidak penting pada pembukaan, pastikan untuk mengangkat rasa tengang dan antusias pembaca.


c. Penggambaran awal dan pengenalan latar belakang

Q: Berapa besar persentase kandungan penggambaran awal tokoh pada pembukaanmu? Berapa jumlah kata pengenalan latar belakang?

Saran: Semakin sedikit, semakin baik. Cukup menulis poin penting pada latar belakang dan penggambaran. Jangan terburu-buru untuk menuliskan semuanya. Kamu dapat menuliskannya perlahan di bab-bab selanjutnya. Ingat untuk tidak menulis penggambaran yang tidak berguna, misalnya tokoh utama akan melintasi waktu, tapi malah menulis terlalu banyak mengenai hal dan orang sebelum melintasi waktu.


d. Konflik

Q: Apakah ada konflik pada alur? Krisis? Masalah yang perlu diselesaikan?

Saran: Lebih baik ada. Ini dapat digabungkan dengan ketegangan dan digunakan bersama.


e. Empati

Q: Apakah sudut pandang latarmu fokus pada tokoh utama?

Saran: Jangan terlalu sering mengganti sudut pandang. Sudut pandang perlu dipusatkan pada tokoh utama, sama seperti lensa yang mengikuti tokoh utama, menjadikannya sebagai titik pusat untuk memudahkan penulis menggali empati pembaca.

NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!