Pembahasan materi kali ini: Ketika menulis novel dengan sudut pandai orang ketiga, apa saja masalah yang sering ditemui dan bagaimana solusinya? jika kekurangan rasa simpati, apa yang harus kita lakukan, dan bagaimana cara menambah simpati? Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kami telah menyediakan panduan menulis detail yang dapat dijadikan referensi.
Apa itu sudut pandang ketiga terbatas?
Sudut pandang ketiga terbatas adalah menggunakan karakter memandu arah jalan cerita, menampilkan apa saja yang dilihat oleh karakter tersebut, merasakan keinginan dan pemikiran karakter.
Singkat cerita adalah pembaca melalui karakter memahami isi hati karakter.
Keunggulannya : pembaca dapat jauh lebih gampang terbawa oleh alur cerita kita
Misalnya: Dari awal hingga akhir menggunakan sudut pandang protagonist Wanita untuk memandu alur cerita :
A berdiri di depan B, sedikit menaikkan kepala untuk melihatnya, tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang asing. ——> Gerakan karakter + menggunakan rendering emosional memunculkan konflik.
Mengapa mereka bisa jadi seperti ini ? daripada saling menyiksa hingga mati, mending lepaskan saja sejak awal. ——> pendeskripsian psikologis menunjukkan masalah dalam hubungan kedua orang tersebut.
A tersedak dan berkata “kita putus saja” ——> pendeskripsian lewat dialog, mempersiapkan konflik selanjutnya.
Selain itu, dalam pembuatan novel dilarang menggunakan sudut pandang orang kedua.
Sudut pandang kedua biasa menggunakan “kamu” sebagai penutur.
Misalnya : Kamu sekarang adalah tukang pembersih, sekarang berangkat ke rumah majikan untuk membersihkan rumahnya.
Sudut pandang kedua jauh lebih sulit dalam penulisan dibanding sudut pandang pertama/sudut pandang ketiga, perlu skill penulisan yang cukup tinggi baru dapat membuat pembaca terbawa oleh alur cerita kita, sehingga disini kita kurang merekomendasikan.
Terakhir, jika ingin pendeskripsian kita menggunakan sudut pandang protagonist Wanita di campur sudut pandang pria harus bagaimana ——>
Masalah ini gampang diselesaikan, yaitu kita hanya perlu menggunakan sudut pandang protagonist Wanita semua dalam pendeskripsian saja sudah cukup, saat bagian protagonist pria hanya perlu tambah beberapa kalimat pendeskripsian psikologis saja sudah cukup.
