Bagaimana mencerminkan rasa manis di CP?
1. Permintaan
Beberapa penulis secara naluriah menolak menulis protagonis wanita meminta sesuatu kepada protagonis pria karena takut protagonis wanita dianggap terlalu serakah atau tidak masuk akal. Tetapi kita bisa menambahkan beberapa permintaan kecil yang lucu dan tidak berbahaya dari protagonis wanita kepada protagonis pria. Misalnya:
Protagonis wanita meminta untuk makan junk food, protagonis pria dengan enggan setuju, atau protagonis wanita ingin berciuman di depan umum, protagonis pria tidak ada pilihan selain setuju.
Permintaan kecil yang disengaja, imut, dan alami ini akan membawa perasaan manis kepada pembaca setelah permintaan ini ditoleransi oleh protagonis pria. Harap dicatatj uga bahwa di antara perilaku manis protagonis wanita, ada plot seperti ini: Meskipun susu yang diberikan protagonis pria tidak cukup baik dan protagonis wanita memprotes, tapi ini adalah penolakan manja yang hanya dilakukan terhadap orang dapat dipercayainya, bukan penolakan yang sungguh-sungguh dari hati. Pada dasarnya, protagonis wanita adalah orang yang bijaksana. Ketika penulis menggunakan trik "permintaan" dalam bukunya, harap lakukan dengan halus dan alami, diselingi dengan setting protagonis wanita yang masuk akal, dan hindari menulis protagonis wanita sebagai pribadi yang tidak pernah puas.
2. Mentalitas ayah
Mentalitas ayah mengacu pada fakta bahwa protagonis pria sangat perhatian dan merawat protagonis wanita dengan cara yang bahkan tidak disadarinya sendiri. Protagonis pria meperlakukan protagonis wanita dalam segala aspek seolah-olah dia membesarkan seorang anak perempuan.
Mentalitas ayah dapat ditunjukkan dalam bentuk berikut ini.
Protagonis pria yang hangat memiliki rencana yang matang, dia selalu khawatir bahwa protagonis wanita akan merasa tidak nyaman setelah makan mie instan, jadi dia mengganti mie instan dengan mie yang dia masak sendiri. Protagonis pria sengaja memasak mie sedikit lebih lembut. Setelah makan mie, protagonis wanita tidak mengatakan apa-apa, dan protagonis pria menuangkan susu panas untuk diminum oleh protagonis wanita, karena dia takut perut protagonis wanita tidak nyaman. Perbedaan antara mentalitas ayah dan permintaan adalah bahwa protagonis wanita tidak mengatakan apa-apa, dan protagonis pria melalui semua jenis detail kecil dan tanpa lelah mencari tahu semua aspek tentang protagonis wanita. Sekali lagi, banyak dari pembaca kami paham kenyataan, sangat kecil kemungkinannya mereka pernah bertemu dengan pria yang hangat. Perasaan diperlakukan seperti putri kecil yang digandeng di telapak tangannya, bisa jadi adalah sesuatu yang tidak mereka miliki. Ini bisa menjadi ledakan yang manis ketika ditulis dengan baik. Selain itu, jangkauan adaptasi mentalitas Ayah sangat, sangat luas, bahkan jika protagonis pria adalah orang yang kasar, kita tetap bisa menulis plot protagonis pria jatuh cinta dan melakukan semua yang dia bisa untuk merawat protagonis wanita.