Secara sederhana, informasi yang tidak berguna adalah adegan yang tidak berguna bagi pembaca yang membacainya ataupun tidak.
Misalnya : cerita protagonis wanita dicurlik, apa saya informasi yang berguna dan tidak berguna?
Informasi yang berguna: alasan protagonis wanita diculik ( contohnya wanita kedua cemburu pada protagonis wanita dan menjebaknya untuk menculiknya) setelah diculik, adegan apa yang terjadi, perubahan dan pertumbuhan mentalitas protagonis wanita, kemajuan garis asmara, cara penyelesaiaan konflik, dll.
Informasi yang tidak berguna : pengalaman hidup penculik, cara dan proses penculikan dari protagonis wanita diculik, diikat dan diangkut ke mobil, dll.
Serangkaian plot ini bukan berarti tidak boleh menulis, tapi tinta dan perannya tidak sama, menulis adegan proses protagonis wanita diculik, lebih bagus menulis kalau setelah diculik, protagonis pria melihat protagonis wanita berluka, kemudian mendorong garis asmara kedua protagonis
Ini hanya tentang seberapa banyak penderitaan yang dialami protagonis wanita, betapa penampilan jeleknya pada saat diculik, kalau misal hal ini tidak membangkitkan rasa kesedihan protagonis pria, maka adegan tersebut tidak menunjukkan fungsi apapun.
Secara langsung : adegan yang tidak menunjukkan konflik, tidak mendorong perkembangan plot, perkembangan asmara, perkembangan settingan bisa dikategorikan sebagai informasi yang tidak berguna.
Terlepas dari contoh ini, deskripsi fisik yang berulang, kacau dan non-kontekstual, penjelasan latar belakang yang tidak perlu, dan perilaku yang tidak perlu pada saat menceritakan interaksi adegan/karakter, semuanya merupakan informasi yang tidak berguna.
Bagaimana menghindari menulis terlalu banyak informasi yang tidak berguna
Usahakan meninggalkan konflik atau titik ketegangan bagi pembaca di setiap bab novel
Konflik kecil, kerugian protagonis, plot dasar buat balas dendam pun bisa terhitung.
Setiap bab mempunyai satu konflik adalah skill penulisan yang sangat tinggi bagi pembaca, namun hal ini bisa membuat plot drama konflik dapat dibagi menjadi serangkaian informasi yang berguna, setiap bab meninggalkan satu informasi yang berguna dapat memastikan setiap bab menarik.
Konflik dalam novel adalah konsentrasi poin informasi, jadi ini sangat menarik, tetapi persiapan sebelum konflik dan ketidakpuasan dengan kerugian protagonis adalah poin informasi sebelum konflik, cumannya ini tersusun lebih longgar dan kacau. Setiap bab meletakkannya sedikit dapat mengurangi kepadatan informasi yang tidak berguna, meningkatkan persentase informasi yang berguna.
Bagaimana menggambarkan apa yang terjadi di masa lalu tanpa bertele-tele?
Banyak author pada biasanya akan menampilkan serangkaian masa lalu pada awal bab, namun adegan seperti inilah seringkali merupakan informasi yang tidak berguna ataupun informasi yang kurang penting.
Cara menyelesaikannya : Picu masa lalu dari titik tertentu, dan hindari masa lalu yang berturut-turut.
Misalnya, protagonis wanita adalah seorang yatim piatu. Maka pada saat dia melihat keluarga orang lain yang bahagia, dia akan beringat kembali dirinya adalah seorang yatim piatu ( disini memasukin moment masa lalunya) pada saat yang sama, bisa meletakkan suatu barang sebagai tanda cinta, seperti contoh kalung sebagai pengantar untuk mengingat kembali hubungan conta sebelumnya.
