Aqira duduk termenung di tepi ranjang, dengan kepala yang tertunduk diam, sambil mempermainkan jari-jari tangannya. Rasa takut dan gelisah terus menyeruak di dalam diri, bahkan raut wajah perempuan itu tampak sangat pucat, ketika sosok pria di hadapannya tak henti menatap dengan tatapan tajam.
Malam pertama yang seharusnya berakhir indah, berubah menjadi malam yang begitu mencekam setelah Bimasena mengetahui jika perempuan yang sudah menjadi istrinya itu bukanlah wanita yang dapat menjaga kesuciannya.
"Bagaimana bisa, Aqira?" Suaranya terdengar rendah, dengan rasa kecewa yang terlihat semakin mendalam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggika15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
After 250 Days Komentar