Episode 4

Nisha benar-benar berusaha melupakan kejadian itu. Pada hari itu dia diantar pengacara Aji pulang ke kosannya dengan membawa salinan surat perjanjian dan dua lembar cek ditangannya. Sebenarnya dia baru kali ini melihat bentuk cek. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana cara menggunakan ataupun mencairkan cek. Pada akhirnya dia hanya menyimpan dua lembar kertas itu dilemarinya.

Pagi itu seperti biasa Nisha bangun pagi. Setelah sholat Subuh, dia mulai mandi dan bersiap-siap untuk berangkat kerja. Dia tinggal disebuah kosan kumuh yang terletak di gang sempit. Tapi itu tidak masalah baginya, karena dia sudah terbiasa dengan kekumuhan. Di kampungnya pun dia beserta keluarganya tinggal di lingkungan kumuh. Sungguh luar biasa dia bisa lulus SMA dan merantau di Jakarta.

Terlepas dari kejadian menyakitkan yang dialaminya, dia masih bersyukur dengan kondisinya sekarang. Dia masih memiliki pekerjaan, memiliki tempat tinggal juga. Dia masih memiliki kesempatan untuk mengirimi ibunya sejumlah uang untuk beberapa bulan ke depan. Dia hanya berharap kejadian itu tidak terulang lagi.

Nisha mengambil sepeda kayuhnya dan mulai mengayuh. Sepeda itu dibelinya dengan mengumpulkan gaji selama dua bulan. Dia merasa sangat pemborosan bila harus memesan ojek online atau naik bus setiap kali dia berangkat kerja, maka dari itu dia memilih untuk membeli sepeda kayuh bekas sebagai moda transportasinya.

Jam 06.50 wib, dia sudah tiba di tempatnya bekerja. Biasanya teman-temannya yang lain akan datang pukul setengah delapan, tapi dia memilih untuk datang lebih awal setiap harinya. Dengan rajin dia mulai melakukan pekerjaannya. Dia hanya berharap bisa terus bekerja di perusahaan itu tanpa harus bertemu dengan direktur menakutkan itu.

Hari-hari berjalan dengan biasa. Selama beberapa hari dia bekerja tanpa bertemu dengan Zico. Nisha merasa sangat beruntung. Dia berharap selamanya tidak akan pernah bertemu dengan direktur jahat itu lagi.

Seperti biasa, teman-temannya selalu memberikan pekerjaan lebih terhadapnya. Malam itu pun tak terkecuali. Lagi-lagi mereka meninggalkannya dan menyuruhnya untuk membersihkan empat lantai di gedung tersebut.

Membersihkan gedung di malam hari membuatnya teringat kejadian di malam itu. Dia begitu trauma untuk naik ke lantai paling atas dimana terdapat ruang direktur. Nisha sengaja berlama-lama membersihkan tiga lantai. Dia berharap semakin lama dia melakukan hal itu, maka kesempatan untuk bertemu dengan direktur jahat akan nihil.

Jam menunjukkan pukul 19.56 wib ketika Nisha naik ke lantai atas. Lagi-lagi Nisha terkejut melihat lampu ruang direktur masih nyala. Dengan cepat dia berbalik dan laki-laki itu ternyata berdiri di hadapannya.

“Apa yang Kamu lakukan?”

“Euhh…Ehh…Uhh…” Nisha begitu gugup, tangannya mulai gemetar. Mulutnya tercekat, suara tidak bisa keluar dari mulutnya.

Zico memperhatikannya dari atas ke bawah. Memperhatikan peralatan kebersihan yang dibawanya.

“Kemana teman-temanmu yang lain? Kenapa membersihkan gedung sendirian?”

“Ehh…Ehmm…” Nisha masih tidak bisa berbicara. Tubuhnya menjadi kaku.

Sepertinya Zico menyadari kondisi tubuh Nisha. Dia sadar sepertinya Nisha takut padanya. Dia tidak ingin wanita itu semakin ketakutan, maka dari itu dia lebih memilih mengakhiri percakapan itu.

“Sudahlah. Kamu pulanglah. Kerjakan semuanya esok hari.” Dan Zico pun berlalu. Membuat Nisha kembali bisa bernapas lega. Pelan-pelan Nisha berusaha menggerakkan tubuhnya yang kaku, kemudian setelah tubuhnya bisa digerakkan dia mulai berlari kencang. Berusaha menjauhi direktur itu sejauh-jauhnya.

Zico menatap Nisha dari kejauhan. Bukan manusia namanya kalau dia tidak merasa bersalah. Dia merasa sangat bersalah atas perbuatannya terhadap wanita itu. Namun dia begitu pengecut. Dia tidak ingin kasus itu terblow up, dan mencoreng nama baiknya. Pada akhirnya dia memutuskan untuk melakukan perjanjian itu.

Di luar dugaannya, wanita itu dengan mudah menerima syarat-syaratnya. Dia berharap kedepannya dia tidak lagi berhubungan dengan wanita itu.

***

Pagi itu Nisha merasa sangat tidak enak badan. Badannya terasa meriang, kepalanya pusing dan lidahnya terasa pahit. Nisha memejamkan matanya sebentar, berusaha menghilangkan pusing yang melandanya. Kemudian dia mulai mengoleskan minyak kayu putih di beberapa bagian tubuhnya.

Dia tidak boleh sakit, dia harus berangkat kerja. Dia sudah menerima gaji, jadi tidak boleh mangkir dari kerja hanya karena sakit sepele seperti ini.

Nisha bangkit dari tempat tidurnya, dia merasa sekeliling kamarnya bergoyang. Kepalanya begitu pusing, dan perutnya begitu mual. Pada akhirnya dia kembali berbaring di ranjangnya. Dengan hati-hati Nisha mengambil uang receh di atas meja, kemudian dia mulai kerokan. Tak berselang beberapa lama, tubuhnya mulai dipenuhi bulir-bulir merah bekas kerokan. Setelah dirasa tidak begitu pusing lagi, Nisha mulai bangun dari tempat tidurnya dengan hati-hati dan melangkah ke kamar mandi di luar kamar kos.

Sepertinya pagi ini tubuhnya tidak bisa diajak kompromi untuk mandi, Nisha memilih untuk mencuci mukanya dan membasuh tubuhnya dengan kain untuk menghilangkan bau keringat di tubuhnya. Setelah beberapa menit bersiap, akhirnya dia berangkat kerja.

Meskipun tubuhnya sedang tidak sehat, namun Nisha tetap memaksakan diri untuk mengayuh sepedanya. Dia harus menghemat pengeluarannya, karena gajian masih lama. Nisha mengayuh sepedanya dengan pelan-pelan. Sesekali dia kehilangan konsentrasinya karena rasa sakit dikepalanya sehingga menyebabkan sepedanya keluar jalur, namun sejenak kemudian dia berhasil mengarahkan sepedanya lagi. Hal itu terjadi selama beberapa kali, namun akhirnya Nisha berhasil tiba dikantor dengan selamat.

Meskipun tubuhnya sangat lemah, namun Nisha berusaha menyelesaikan tugas-tugasnya. Dia mengepel setiap ruangan, mengelap setiap meja, membuang sampah, membersihkan kaca-kaca, mencuci bekas makan dan minum karyawan. Tugas terakhirnya adalah membersihkan kamar mandi.

Biasanya pekerjaan itu akan menjadi pekerjaan yang sepele baginya, namun karena tubuhnya sedang lemah dia tak kuasa menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Ketika sedang meggosok closet, Nisha merasa penciumannya menjadi sangat tajam. Bau closet yang menyengat langsung menyerangnya. Membuat kepalanya semakin pusing dan perutnya bergejolak dan dia pun memuntahkan isi perutnya.

“Hoeeeekkk…Hoeeeekkk…Hoeeekkkk…!!” Beberapa kali Nisha muntah, namun perutnya juga tidak kunjung membaik. Nisha menyandarkan tubuhnya yang lemah di dinding kamar mandi, berusaha menghela napas dalam-dalam. Wajahnya begitu pucat, keringat dingin mulai bermunculan di dahinya.

Nisha menutup hidungnya dengan masker. Dia mengambil minyak kayu putih di saku celananya. Mengoleskan minyak itu dipelipis dan diperutnya. Setelah merasa tubuhnya sedikit membaik, dia mulai berdiri. Keluar dari kamar mandi itu.

Dengan sempoyongan Nisha berjalan ke arah lift. Masih ada dua lantai lagi yang perlu dibersihkannya. Dia harus cepat membersihkannya sebelum para karyawan datang. Sembari menunggu pintu lift terbuka,Nisha menyandarkan tubuhnya di dinding.

TING!!

Dan pintu lift pun terbuka. Tanpa melihat penghuni di dalam lift, Nisha segera masuk dan memencet tombol lantai yang akan dituju. Begitu pintu lift tertutup Nisha segera bergerak ke belakang, berusaha untuk menyandarkan tubuh lemahnya kembali.

DEG

Dan dia melihat laki-laki itu!! Laki-laki jahat yang telah memperlakukannya dengan tidak manusiawi! Bos jahatnya sedang berdiri di depannya!! Dan mereka hanya berdua di dalam lift itu!!

Nisha merasa tubuhnya bergetar dengan sangat hebat. Perasaan takut dan tidak berdaya melandanya. Mulutnya tak bisa berkata-kata, tenggorokannya pun mengering. Tiba-tiba tubuh dan lututnya mulai terasa lemah, serasa tidak bertulang. Kepalanya berputar dengan sangat hebat. Di detik berikutnya Nisha merasa pandangannya mulai menggelap, sebelum tubuhnya belum benar-benar jatuh ke lantai dia merasa ada sepasang tangan yang menangkapnya.

“Hei, Kamu gak apa-apa?!”

Itu kata terakhir yang diingatnya. Nisha kehilangan kesadaran sepenuhnya.

***

 

 

 

 

 

 

Hot

Comments

Risye Iceu

Risye Iceu

j

2023-03-17

0

Pitaloka Arsyad

Pitaloka Arsyad

I like this story

2021-12-30

0

Shila Raman

Shila Raman

👍👍👍

2021-12-23

0

See all
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download NovelToon APP on App Store and Google Play