Love Me Please, Hubby

Love Me Please, Hubby

Episode 1

“Nis, Kita cabut dulu. Lu beresin semua ya.”

“Baik Kak.”

Nisha dengan rajin membersihkan semua ruangan. Jam menunjukkan pukul 18.37 WIB. Semua karyawan kantor sudah pulang, hanya dia saja yang masih tinggal. Nisha menyapu setiap ruangan dengan hati-hati. Merapikan dan mengelap setiap meja karyawan. Mengumpulkan setiap sampah yang ada di meja dan memasukkan ke dalam kantong sampah besar. Mencuci piring dan gelas sisa makan para karyawan.

Ini adalah pekerjaannya setiap hari. Memastikan kondisi ruangan dikantor itu menjadi bersih dan nyaman untuk dibuat aktivitas kerja. Ya, dia adalah seorang cleaning services. Dia menekuni pekerjaan ini sudah hampir dua bulan. Memang pekerjaan yang berat, namun dia harus bertahan demi Rupiah.

Gedung itu terdiri dari beberapa puluh lantai. Hanya empat lantai yang digunakan sebagai aktivitas kerja perusahaan pengembang software tempatnya bekerja sekarang, sementara lantai gedung yang lain disewakan. Dia bersama lima temannya yang lain bertugas untuk membersihkan empat lantai gedung itu. Namun karena dia anak baru, teman-temannya yang lain selalu membuatnya bekerja lebih, seperti misalnya hari ini.

Di saat yang lain pulang, dia harus bekerja ekstra membersihkan seluruh ruangan. Nisha membersihkan lantai per lantai dengan tekun. Kemudian tibalah dia di lantai paling atas, lantai tempat ruangan direktur utama berada.

Nisha sedikit terkejut melihat lampu diruang Dirut menyala. Belum pulang kah pak Zico? Apa yang dilakukan beliau pada jam segini? Kenapa beliau belum pulang, ketika sekretaris dan asistennya sudah pulang? Apa yang harus dilakukannya? Haruskah dia menunggu pak Zico pulang baru membersihkan ruangannya? Atau menunggu besok pagi saja?

Jujur saja, selama dua bulan dia bekerja di perusahaan ini dia belum pernah melihat direkturnya itu secara dekat. Dia hanya bisa melihat pak Zico dari kejauhan, itu pun hanya sekilas. Tapi menurut informasi dari sesama teman CS (cleaning services), pak Zico itu orangnya tampan dan dingin. Sangat menjaga jarak terhadap bawahannya. Beliau hanya mau berhubungan dengan orang-orang yang dianggapnya penting saja. Orang-orang seperti Nisha sangat tidak mungkin bisa berkomunikasi dengan pak Zico.

Lama Nisha berdiri dengan bingung, namun setelah pertimbangan agak lama pada akhirnya dia memilih untuk menunggu.

Dari dalam ruangan tersebut, Nisha mendengar atasannya sedang berbicara dengan nada tinggi. Untuk ukuran orang sedingin dan setenang pak Zico, rasanya cukup luar biasa mendengarnya berbicara seperti itu. Sepertinya atasannya itu sedang berdebat dengan seseorang dan pada akhirnya…

PRAAANGGG!!

Tiba-tiba terdengar barang pecah, disusul dengan suara barang pecah lainnya. Nisha terhenyak dalam diamnya. Seketika nyalinya menjadi ciut. Pak Zico benar-benar marah. Moodnya benar-benar tidak bagus saat ini. Sepertinya ini bukan waktu yang tepat untuk membersihkan ruangan beliau.

Nisha memutuskan untuk pulang, dan membersihkan ruangan itu keesokan harinya. Dia berbalik dengan tiba-tiba dan…

PRAAANGGG!!

Dia memecahkan pot bunga yang ada di meja sekretaris. Nisha cepat-cepat berjongkok, mulai mengambil satu-persatu pecahan pot dengan tangan gemetar. Dia berharap Dirut yang sedang marah itu tidak mendengar suara pot yang pecah.

“Siapa disana?!!”

DEG!!

Nisha mendengar suara pintu dibuka dan suara langkah kaki berjalan mendekat padanya. Dengan pelan-pelan dan ketakutan dia menoleh ke belakang, dan benar saja. Laki-laki itu sudah berdiri di belakangnya dengan sikap mendominasi.

Benar kata temannya, Pak Zico laki-laki yang sangat tampan. Tingginya mungkin 185 cm, badannya berotot dan raut wajahnya sangat maskulin. Wajahnya perpaduan antara Jawa dan Eropa. Benar-benar eksotik. Hidungnya mancung, bibirnya tipis dan sangat sensual. Sedangkan matanya, matanya terlihat sangat marah ketika melihatnya. Dilihat dari sudut pandang manapun, laki-laki tampan ini sepertinya sedang mabuk. Bau minuman keras mulai tercium dari tubuhnya.

“Siapa Kamu?!!”

“Saa…saa… saya petugas cleaning services Pak…”

“Sedang apa disini?!!”

“Eh…Uhmm…Se..sedang membersihkan ruangan Pak…”

“Kamu menguping pembicaraanku kan?!”

“Tii…Tidak Pak…”

“Jangan berbohong Kamu!! Sini Kamu!!”

Zico menarik tangan Nisha, menyeretnya ke ruangannya. Kemudian dia menghempaskan tubuh Nisha di sofa ruang kerjanya.

BRUUUKKK

Nisha terjatuh ke atas sofa dengan keras. Sebelum dia menyadari apa yang terjadi Zico tiba-tiba sudah berada di atasnya. Mengunci dan **** tubuhnya. Dengan satu tangan Zico memegang kedua tangan Nisha, sedangkan tangannya yang lain mencengkram wajah wanita itu.

“Hei wanita!! Berani-beraninya Kamu mencampakkanku!!”

Zico mulai meracau. Matanya merah dan tidak fokus, kemudian dia menutup mulut Nisha dengan bibirnya. Melumat habis bibir wanita itu. Tangannya mengunci wajah Nisha agar tidak bisa menghindar dari ciumannya.

Nisha berusaha berteriak. Namun suara tak kunjung keluar dari mulutnya. Nisha berusaha melepaskan diri dari Zico, tapi tubuh laki-laki itu terlalu kuat. Dia benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan perlakuan seperti ini. Sepertinya bosnya itu sedang mabuk parah, itu terlihat dari bau napasnya dan tingkah lakunya yang salah mengenali orang.

Nisha meronta-ronta, berusaha menggunakan kakinya untuk menendang. Tapi semua itu percuma. Tubuhnya sudah terkunci, tidak ada kesempatan baginya untuk melepaskan diri.

Nisha mulai menangis. Bulir demi bulir air mata mulai mengalir disudut matanya. Sementara Zico masih terus menciuminya. Melumatnya dengan keras dan menggigitnya. Ciuman yang brutal, penuh kemarahan.

Tangan Zico mulai menjelajah. Menarik paksa baju Nisha sehingga membuat kancing-kancing baju itu terlepas dan berserakan dimana-mana. Zico menatapnya dengan mata nanar. Pancaran api gairah dan kemarahan terlihat dimatanya. Secepat kilat dia menerkam Nisha.

“To…tolooonngg!! Tooloonngg!! Paaakkk, tolonggg lepaskan Saya Pak!!”

Nisha berusaha berteriak dengan suaranya yang tercekat. Dia begitu putus asa. Sepertinya dia sudah merasa bahwa hal buruk akan terjadi padanya. Yang bisa dilakukannya hanyalah berteriak untuk meminta pertolongan.

Zico menyumpal mulut Nisha dengan tangannya, dia masih saja terus melanjutkan aktivitasnya. Dengan tidak sabar Zico melepas pakaian Nisha dengan paksa, setelah berhasil membukanya kemudian dia melepaskan Nisha sebentar dan melepaskan pakaiannya sendiri. Kesempatan ini digunakan Nisha untuk bangkit dan berlari ke arah pintu. Namun sebelum dia mencapai daun pintu, tubuhnya sudah disergap dari belakang dan digendong dibahu laki-laki itu.

“Pakk!! Lepaskan Saya!! Jangan perkosa Saya Pak!! Tolong Pak!!”

Nisha berteriak-teriak menghiba. Wajahnya terlihat panik, air mata mengalir dengan derasnya. Namun Zico mengabaikannya. Matanya sudah tertutup nafsu, pikirannya sudah tidak lagi jernih. Yang ada dipikirannya hanyalah dia harus menyiksa wanita ini, membuatnya tunduk. Agar wanita itu tahu bagaimana rasanya dicampakkan!!

“Diam Kamu wanita!! Bukankah ini yang Kamu mau? Hah?! Sekarang rasakan akibatnya! Tidak ada seorang wanita pun di muka bumi ini yang bisa mencampakkan seorang Zico!!”

Zico kembali menghempaskan tubuh Nisha ke sofa dan menindihnya. Dengan seluruh tubuhnya dia menutup tubuh Nisha. Menekan tubuh Nisha dengan berat tubuhnya, berusaha untuk menaklukan tubuh wanita mungil itu.

Dia kembali melumat bibir Nisha, tidak memberikan kesempatan Nisha untuk melawan. Sementara tangannya menjelajah kesana kemari. Zico mulai memposisikan tubuhnya.

“Pak, tolong lepaskan Saya. Saya hanya seorang karyawan Pak. Tolong Pak…”

Nisha mulai menangis sesegukan. Suaranya mulai lirih karena terlalu banyak menangis. Tubuhnya mulai lelah karena terlalu banyak melawan. Dengan lemah Nisha memukul-mukul dada Zico, yang tidak berdampak apa-apa pada pria itu.

Zico tetap tidak menghiraukannya. Matanya sudah sangat tertutup oleh nafsu, dia sudah tidak peduli dengan siapa dia bercinta. Yang dibutuhkannya sekarang adalah dia harus melepaskan dorongan hasratnya saat ini juga. Akhirnya dengan sekali hentakan Zico menguasai tubuh Nisha.

Nisha menjerit kesakitan, Zico menutup mulut wanita itu dengan mulutnya. Dia tetap mendorong tubuhnya ke dalam tubuh Nisha dengan kasar, membuat tubuh wanita itu gemetar kesakitan. Nisha tidak mampu melawan, hanya air mata yang masih mengalir dari sudut matanya. Tatapan matanya menjadi sayu dan kosong. Dia sudah ternoda.

***

 

 

Hot

Comments

✨ᥣᥱs𝗍ᥲshin✨

✨ᥣᥱs𝗍ᥲshin✨

❣️❣️❣️❣️❣️❣️

2021-11-02

2

Diandra Aulia

Diandra Aulia

Nis

2021-06-13

0

Mama Joshua

Mama Joshua

Wow merenggut mahkota milik seseorang Zico

2021-06-11

0

See all
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download NovelToon APP on App Store and Google Play