Episode 2

Zico berhasil menguasai tubuh Nisha. Zico menciumi bibir Nisha dengan lembut. Dia mengeksplore mulut Nisha dengan hati-hati. **** dan mengigit bibir itu, bermain-main dengan lidah lembutnya. Zico benar-benar menikmati percintaan ini.

Zico mulai meracau. Sesekali dia mencium kening Nisha yang dipenuhi dengan keringat, mengecup bibir ranumnya dan menciumi tengkuknya. Wanita itu tidak bergerak, tatapannya kosong, air mata terus mengalir di sudut matanya. Namun tubuh wanita itu tidak bisa berbohong.

Mungkin wanita itu menolaknya, tapi tidak dengan tubuhnya. Setelah lama berpacu, Zico mulai merasakan batas dirinya. Zico mengerang panjang. Selama beberapa waktu, hanya keheningan yang ada di antara mereka. Zico berusaha mengatur napasnya kembali, kemudian dia mulai tersadar dengan apa yang dilakukannya. Zico menatap wanita dibawahnya, dia kaget melihat kenyataan bahwa wanita itu bukan Zee, tunangannya.

Zico segera melepas pelukannya. Dengan buru-buru dia bangkit dari sofa. Menatap wanita yang terbaring di sofa itu dengan tidak percaya. Siapa wanita ini? Mengapa ada diruangannya? Tadi dia ingat menarik tangan Zee ke ruangannya. Apa dia salah ingat? Apakah sebenarnya yang ditariknya adalah tangan wanita itu?

Arrgghhh!! Bodoh!! Bodoh!! Mabuk ini sungguh membuatnya menjadi orang bodoh. Zico mencari-cari pakaiannya, kemudian dia mulai membersihkan diri sebelum memakai pakaiannya kembali. Zico melihat hal yang janggal. Dia melihat ada darah di tissue.

Dengan cepat Zico memeriksa tubuhnya. Dia khawatir tubuhnya terluka. Namun dia tidak menemukan luka pada tubuhnya, lalu darah siapa di tissue ini? Zico menatap wanita yang masih berbaring itu, dia mulai memperhatikan tubuh wanita itu.

DEG

Ada darah di tubuh wanita itu. Apakah wanita itu masih perawan? Akhhh, apa yang harus dilakukannya? Benarkah dia sedang memperkosa seorang perawan? Pantas saja rasanya sangat berbeda dengan  wanita-wanita yang pernah bercinta dengannya selama ini.

Zico menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia kembali memakai pakaiannya dengan cepat. Kemudian tanpa menoleh pada wanita itu, dia menulis sejumlah cek.

“Pakai bajumu. Dan ini ceknya. Aku pikir jumlah ini cukup untuk harga keperawananmu.” Zico meletakkan cek itu di meja, kemudian dia mulai pergi meninggalkan ruangan. Sebelum mencapai pintu dia kembali berkata.

“Jangan lupa tutup pintu setelah Kamu keluar.” Dan dia pun menghilang dari balik pintu.

***

Nisha masih terbaring kaku. Dia benar-benar tidak menyangka dengan apa yang dialaminya malam ini. Air mata tak henti-hentinya keluar dari sudut matanya. Dia benar-benar tidak menyangka akan menjadi korban pemerkosaan oleh bosnya sendiri.

Lama Nisha terdiam dengan tubuh yang masih telanjang. Pikirannya begitu kosong. Dia tidak bisa mencerna kejadian yang baru saja dialaminya. Hanya air mata yang menjadi saksi penderitaannya. Setelah puas menangis, dia mulai menggerakkan tubuhnya. Memunguti setiap pakaiannya yang tercecer dilantai dan memakainya dengan pelan-pelan.

Dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya, terutama di area itu. Dia menatap tubuhnya dengan pandangan jijik. Tiba-tiba dia merasa menjadi wanita paling kotor di bumi. Nisha menutup wajahnya dan mulai menangis dengan keras. Malam itu dihabiskannya dengan menangis dan menangis.

Menjelang tengah malam, Nisha menghentikan tangisnya. Dengan terseok-seok dia berjalan keluar dari ruangan itu. Meninggalkan beberapa lembar cek tetap berada di atas meja.

Di parkiran, dia berusaha mengambil sepeda dan mengayuhnya. Namun karena tubuhnya yang begitu lemah, dia tidak sanggup mengayuh sepeda itu. Akhirnya dengan tangan gemetar dia memesan ojek online.

Sesampainya di kosan, Nisha merebahkan tubuhnya dengan hati-hati. Dia menatap dinding kamarnya dengan mata kosong. Pikirannya menjalar kemana-mana. Dia begitu bingung harus bersikap seperti apa. Ketiadaan saudara, teman serta pendidikannya yang rendah membuatnya bingung harus bersikap seperti apa. Haruskah dia melaporkan apa yang dilakukan bosnya kepada polisi? Tapi bagaimana bila laki-laki itu melaporkannya juga? Dia pasti kalah melawan laki-laki itu. Di Jakarta dia tidak memiliki seseorang yang bisa membantunya. Di kampung halamannya pun keluarganya tidak akan bisa berbuat banyak, karena dia hanya berasal dari kalangan bawah.

Selain itu, bila dia melaporkan laki-laki itu dia pasti akan kehilangan pekerjaannya. Sangat susah mencari pekerjaan di Jakarta dengan ijazah yang dimilikinya. Dia tidak ingin mengecewakan keluarganya yang telah menaruh harapan besar padanya. Haruskah dia mendiamkan saja dan membiarkan kasus ini? Menganggap seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa?

Nisha kembali menangis. Kenapa nasibnya menjadi seperti ini? Dia sudah bersusah payah untuk tiba di Jakarta. Dengan bermodal sedikit uang, dia mencoba peruntungannya di kota metropolitan itu. Berharap dengan bekerja di Jakarta bisa mengubah perekonomian keluarganya. Bisa mengobati ibunya yang sakit-sakitan. Tapi kenapa menjadi seperti ini?

Nisha menelungkupkan wajahnya dibantal, menangis sepuas-puasnya. Menangisi nasibnya yang malang. Menangisi ketidakmampuannya, menangisi kelemahannya. Mungkin ini adalah nasib seorang kalangan bawah yang harus diterimanya.

Menangis sepanjang malam membuatnya kelelahan. Pada akhirnya menjelang subuh, dia pun ketiduran.

***

Nisha terbangun ketika jam menunjukkan 12.43 wib. Dia begitu terkejut. Seharusnya pagi ini dia masuk kerja jam 07.00 wib, lebih awal dari karyawan yang lain. Nisha segera melihat ponselnya. Pantas saja dia tidak mendengar suara alarm, ternyata ponselnya dalam kondisi off.

Nisha segera mencharge ponselnya, menunggu beberapa saat sebelum menghidupkannya. Ada begitu banyak panggilan telepon dari seniornya. Ada puluhan pesan juga. Rata-rata isinya sama, menanyakan posisinya dan mengancam akan memecatnya bila tidak segera ke kantor saat itu juga.

Dengan gugup Nisha menghubungi nomor seniornya, pada deringan pertama seniornya mengangkatnya.

“Lu kemana aja?! Masih niat kerja gak sih Lu?!”

“Ma...maaf Kak... Sa...Saya sakit Kak...”

“Lu dimana sekarang? Lu dicari direktur!! Apa yang Lu lakuin sampai-sampai dicari direktur?! “

DEG

Nisha merasa tubuhnya menjadi kaku. Kenapa direktur mencarinya? Apa untuk mengancamnya agar tidak membuka mulut? Sebelum dia sempat berpikir lebih jauh, terdengar suara ketukan di pintu kamarnya.

Tok…Tok…Tok…

Dengan ragu Nisha membuka pintu kamarnya, dan dia melihat seorang pria berpakaian rapi berada dibaliknya. Dia merasa familiar dengan pria tersebut.

“Dengan Nona Tanisha Alifya?”

“Iy…Iya benar Pak.”

“Silakan ikut Saya. Direktur menunggu Anda di depan.”

***

 

 

Hot

Comments

Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope

Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope

🙏👍❤️🤗 Suka 🔥 Liked 2x ❤️🤗🔥👍🙏

Salam dari / greetings from "The Prince & I"

2021-03-13

1

indhun surabaya

indhun surabaya

ckckck 🤦 tak bertanggung jawab sama sekali,ga jentel kuwi

2020-09-30

0

ciciatjeh

ciciatjeh

kok direktur bisa tahu niyh... udah sadar?

2020-06-06

0

See all
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download NovelToon APP on App Store and Google Play