NovelToon NovelToon
Mantan Menantu Yang Pura-Pura Miskin

Mantan Menantu Yang Pura-Pura Miskin

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: LC

Stella yang anak konglomerat hanya berpura-pura miskin di hadapan mertuanya. Dia menikah dengan Soni,yang merupakan karyawan swasta di sebuah bank ternama yang ternyata punya Stella sendiri. Tetapi Soni tidak tahu kalau bank itu milik mertuanya.

Semenjak Stella menikah dengan Soni,mertuanya mengira dia anak orang biasa. Dan di rumah dia di suruh kerja layaknya pembantu.

Kalau ada kesalahan sedikit dia di marahin dan di maki sama ibu mertuanya sendiri. Stella dan Soni sudah empat tahun menikah dan mempunyai putri yang sangat cantik. Sebenarnya Stella sudah capek hidup di rumah mertuanya seperti di neraka. Tetapi demi anak dia bertahan sampai akhirnya dia jenuh.

Akankah rumah tangga Soni dan Stella akan bertahan. Atau Stella memutuskan untuk bercerai dari Soni?

Ini hanya ringkasan cerita saja ya. Untuk selengkapnya silahkan di baca per bab nya ya. Terima Kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Keesokan paginya mereka sudah kumpul di ruang makan. Mami Lucy menyiapkan sarapan bukan seperti biasa. Tapi kali ini mami Lucy menyiapkan steak buat mereka semua permintaan sang cucu si Evan. Dan Celia hanya ikut-ikutan saja. Sedang kan burger tetap tersedia di meja siapa tahu kalo mereka malas makan steak mereka bisa makan burger.

Sang cucu-cucu kali ini minumnya susu coklat. Sedangkan orang dewasa orange juice.

"Silahkan makan Soni. Saya tidak tahu biasa kamu sarapan apa. Tetapi inilah sarapan kita. Tidak ada nasi. Di keluarga kita nasi hanya untuk makan siang dan makan malam",Mami Lucy memberi penjelasan ke Soni.

"Tidak apa-apa,mam. Saya makan apa saja. Yang penting kenyang",jawab Soni sambil tersenyum agar tidak gugup.

"Baiklah begitu ayo kita makan",ajak Lucy.

Semua makan dengan tenang dan lahap.

Setelah makan,Evan dan Cherry pergi ke sekolah di antar sama sopir. Sedangkan sang ayah untuk hari ini menggantikan Stella pergi ke kantor. Stella tidak mungkin ke kantor karena ada Soni. Sekalian ada yang mau Stella bicarakan sama Soni.

"Celia,ajak papa ke gazebo belakang ya",ucap Stella dengan lembut.

"Baik mama. Yuk Pa",ajak Celia.

Di saat Soni dan Celia sudah ada di taman belakang,Lucy mengingatkan Stella.

"Keputusan Soni sudah bulat. Kamu juga sudah bulat. Apakah kalian berdua akan ke Palembang untuk melanjutkan sidang perceraian",tanya Lucy.

"Justru itu yang mau aku bicarakan sama Soni,mi. Mudah-mudahan perceraian ini cepat selesai ya mi. Pusing kalo lama-lama harus bolak balik Jakarta - Palembang."

"Ya sudah. Kamu ke belakang gih. Untuk hari ini papi yang menggantikan mu kerja. Sedangkan waktu Soni cuma sebentar. Nanti jam Sembilan dia akan ke kantor sama Rico."

"Rico di mana,mi."

"Rico sedang mandi di kamarnya."

"Baiklah mi,aku ke belakang dulu."

Stella berjalan ke belakang menyusul Soni dan Celia.

Stella duduk di samping Celia. Dia senang akhirnya Celia bisa dekat dengan papanya kembali.

"Mas,aku harap jika kita bercerai tetap seperti ini ya. Jangan menjauh lagi dari Celia."

"Iya,mas akan tetap dekat dengan Celia walaupun nantinya kamu akan mendapatkan pasangan baru."

"Mas ngomong apa sich,aku belum memikirkan pasangan. Masih fokus bekerja dan fokus ke Celia dulu. Apalagi Celia bentar lagi mau masuk sekolah."

"Memangnya mau kamu daftarkan Celia ke sekolah mana",tanya Soni.

"Kayaknya yang dekat rumah aja,mas. Apalagi kan Celia baru play group. Jadi belum benar-benar belajar. Setidaknya dia bersosialisasi dulu",jawab Stella dengan mantap."

"Baguslah. Biar dia ada kegiatan juga bersama teman-temannya nanti."

"Celia mau sekolah kan",tanya Soni kembali.

"Mau papa. Celia mau sekolah sekalian beltemu teman-teman,jawab Celia dengan senang."

"Good",Soni mengelus pucuk kepala Celia.

"Oh ya mas,berkas-berkasnya sudah di masukkan ke pengadilan. Tinggal tunggu sidangnya saja. Mas yang akan ke Palembang atau aku saja yang ke Palembang. Kita salah satu saja pergi supaya sidang perceraiannya cepat selesai."

"Kamu saja yang pergi. Mas juga setelah tanda tangan kontrak langsung kerja. semalam mas sudah telepon Dika dan menceritakan sama dia. Dika setuju. Dan untuk barang-barang yang mas perlukan seperti beberapa baju kerja akan di kirim sama Dika."

"Syukurlah kalo begitu. Dika adik yang baik. Dia tidak berpihak sama siapa-siapa. Sama seperti papa",curhat Stella.

"Aku mewakili mama minta maaf ya jika mama sudah menyakiti kamu dan Celia. Aku tidak menyangka mama seperti itu. Bahkan mama juga menjodohkan ku dengan Gaby. Sudah keliatan Gaby itu ganjen dan perasaanku dia bukan cewek yang baik. Dan tidak cocok menjadi ibu sambung Celia."

"Iya,aku juga tidak mau Celia mempunyai ibu sambung yang kejam. aku akan selidiki Gaby dengan orang suruhan papi. Biar mama kamu terbuka mata dan hatinya. Biar tahu sifat dan kelakuan Gaby seperti apa."

"Baiklah terserah kamu saja. Aku ikut saran kamu saja."

"Oh ya mas,sudah jam delapan ini. Kamu siap-siap gih. Kan bentar lagi kamu mau pergi sama Rico."

"Oh iya,untung kamu ingatkan mas."

"Bajunya ada di kamar mas. Tadi pelayan yang meletakkan baju di kasur mas."

"Ok. Terima kasih."

Soni berjalan dan masuk ke dalam rumah. Dan bersiap-siap ke kantor pusat bersama Rico.

setelah rapi,Soni dan Rico pergi ke kantor pusat dengan mobil Rico untuk menanda tangani surat perjanjian dengan Roni dan HRD bagian pusat sebagai saksi.

Sesampainya di kantor pusat,Soni dan Roni mengikuti Rico masuk ke dalam lift dan menuju lantai paling atas yaitu lantai sepuluh.

Ya,kantor pusat atau Bank Asia Pusat hanya berlantai sepuluh. Tidak tinggi. Akan tetapi gedung tersebut milik sendiri.

Sesampai di lantai atas,Rico,Soni dan Roni memasuki ruangan CEO. Rico menyuruh sekretarisnya memanggil sang HRD.

tok..tok..

"Masuk",sahut Rico.

Pak Bayu sang HRD masuk ke ruangan Rico.

"Ada yang saya bantu pak",tanya Bayu.

"Duduk Pak Bayu",titah Rico.

Bayu duduk di sofa beserta Soni dan Roni.

"Pak Bayu,kenalin ini Soni dan Roni. Mereka karyawan saya yang berada di Palembang. Dan saya memanggil Bapak untuk menyaksikan tanda tangan kontrak yang akan ditanda tangani oleh Soni. Saya mengangkat Soni sebagai kepala cabang yang berada di Jakarta Pusat. Pak Bayu dan Pak Roni sebagai saksinya",Rico memberi penjelasan kepada Bayu.

Bayu mengangguk pertanda sudah mengerti. Tanda tangan pun di mulai dari Rico sebagai sang CEO lalu dilanjutkan oleh Soni sebagai kepala cabang yang baru serta Bayu dan Roni sebagai saksi.

"Pak Soni selamat ya anda sekarang sudah diangkat sebagai kepala cabang",ucap Roni sembari bersalaman dengan Soni. Begitu juga dengan Bayu.

"Selamat ya kak. Dan sebagai fasilitas kantor kakak akan mendapat apartemen tipe studio di dekat kantor sama motor. Agar kakak ke mana-mana bisa mengendarai motor."

"Kakak bisa mengendarai motor kan",tanya Rico.

"Tenang saja. Kakak bisa kok mengendarai motor. Dulu waktu kakak kuliah juga kakak mengendarai motor kok",jawab Soni dengan tenang.

"Besok aku antar kakak ke kantor cabang. Sekalian pengenalan para karyawan yang ada di sana. Dan sekalian aku tunjukkan apartemen yang akan di tempati kakak dan besok kita akan beli motor yang akan kakak pakai."

Bayu bingung melihat pembicaraan antara Rico dan Soni yang begitu santai. Rico yang peka melihat Bayu bingung lalu berkata kepada Bayu.

"Pak Bayu,Pak Soni ini mantan kakak ipar saya. Walaupun sudah mantan tetapi Pak Soni tetaplah keluarga kami."

Pak Bayu mengangguk. Dia mengerti. Ternyata masih ada hubungan keluarga.

Setelah selesai,Pak Bayu pun keluar untuk melanjutkan pekerjaannya. Sedangkan Rico,Soni dan Roni masih di dalam ruangan.

Pak Roni,terima kasih ya sudah datang ke sini . Padahal saya tahu pekerjaan bapak banyak.

"Tidak apa-apa pak. Memang ini sudah tugas saya. walaupun bagaimana pun Soni dulu karyawan saya."

"Bapak kapan pulang ke Palembang",tanya Rico.

"Nanti sore pak",jawab Rico dengan singkat.

"Baiklah kalo begitu nanti sore ada sopir kantor yang akan mengantar bapak ke bandara."

"Baik pak,terima kasih. Kalau begitu saya permisi",pamit Roni.

Kalau begitu saya juga permisi ya,pamit Soni juga.

Rico mengangguk. Sedangkan Roni dan Soni meninggalkan ruangan Rico dan kembali ke hotel.

1
Anonymous
membisankan cerita’a🥱🥱
LC: maaf jika ceritanya membosankan Krn ini cerita tentang rumah tangga...🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!