Alexander "Lion" Kennedy, mantan komandan pasukan elite terhebat Amerika, sedang menikmati masa pensiunnya yang damai di pedalaman hutan. Namun sebuah kunjungan tak terduga dari Gedung Putih memaksanya kembali ke dunia yang ditinggalkannya - dunia operasi rahasia, konspirasi, dan bahaya yang tak terlihat.
Dengan masa lalu yang penuh luka dan dendam yang belum terselesaikan, Lion harus memimpin misi penyusupan paling berbahaya dalam kariernya. Didampingi oleh Tanikawa, sahabat lamanya yang jenius teknologi, perjalanan mereka segera berubah menjadi permainan kucing dan tikus yang mematikan di jalanan Moskow.
Ketika misi resmi berubah menjadi urusan pribadi, Lion menemukan dirinya terjebak dalam jaringan konspirasi dimana tidak ada yang bisa dipercaya. Setiap langkah membawanya lebih dalam ke dalam labirin pengkhianatan, sementara masa kelamnya terus membayangi setiap keputusan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MR. IRA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10: APM Mulai Berbahaya
Lion lalu memasukkan senjatanya kembali ke dalam tasnya, kemudian dia mengambil kunci motor dari salah satu mayat perampok itu. Dia mendapatkan kuncinya, walaupun agak berlumuran noda darah.
Lion lalu naik ke motor kedua perompak itu, menyalakan motornya kembali "Tanikawa, ayo naik. Kita cari tempat bermalam dulu!!!" ucap Lion.
Tanikawa lalu naik ke motornya, mereka kemudian pergi meninggalkan kedua mayat itu tergeletak di pinggir jalan dekat lapangan golf. Selama lebih dari satu jam mengendarai motor, akhirnya mereka menemukan sebuah hotel untuk bermalam alias tidur sebentar sebelum melakukan misi nanti.
Mereka lalu turun dari motor, menggendong tas mereka. Kemudian berjalan pelan ke hotel yang sepertinya cukup mewah itu. Mereka masuk ke dalam, dan memesan dua kamar.
"Ada yang bisa saya bantu, tuan?!" tanya resepsionis.
"Pesan dua kamar untuk satu hari," ujar Tanikawa sambil mengeluarkan kartu kreditnya.
"Baik, Pak. Ini kuncinya, tas kalian akan saya bawakan!!" ucap resepsionis.
Lion langsung menolak dengan agak tegas, karena dia tidak ingin ada orang yang tahu isi tasnya adalah senjata dan pakaian tugasnya "Tidak usah, kami bisa sendiri!!" ucap Lion.
"Baik, pak!!" seru resepsionis.
Mereka berdua kemudian pergi ke kamar masing-masing. Di kamar Lion, terlihat dia sedang merapikan isi tasnya. Sementara Tanikawa, terlihat dia sedang mengurusi dokumen-dokumen palsu yang ia buat saat di pesawat tadi.
"Ah!!! Dokumen ini tidak bisa digunakan, aku lupa kalau dokumen aparat di Rusia itu. Ada cap hologram yang tidak terlihat, dengan tulisan khasnya!!" ujar Tanikawa sambil merobek dokumennya.
Tanikawa lalu pergi ke kamar Lion untuk memberitahukan soal dokumennya "Komandan!!" seru Tanikawa dari luar kamar Lion.
Lion lalu membuka pintunya, Tanikawa langsung masuk dan dengan cepat menutup pintunya. Tanikawa duduk di kursi, Lion yang agak bingung dengan tingkahnya lalu bertanya "Ada apa?!" tanya Lion sambil mengemasi senjatanya lagi.
"Gawat!! Dokumen palsu yang aku buat di pesawat tadi, tidak akan berfungsi. Karena aku lupa, kalau semua dokumen aparat di Rusia memiliki cap hologram khusus yang sulit di tiru!!" ujar Tanikawa sambil memperlihatkan sebuah dokumen asli dari ponselnya.
Lion berhenti mengemasi senjatanya, dia lalu berdiri dengan tatapan tajam ke mata Tanikawa "Itu artinya, kita akan mudah dilacak jika melakukan sesuatu. Tetapi, tidak apa-apa. Karena kita adalah mantan pasukan elite yang sangat terlatih!!" ujar Lion dengan yakin.
Tanikawa ikut berdiri "Bener, komandan. Kita adalah veteran, kita pernah menjalani puluhan bahkan ratusan misi bersama-sama!!" tambah Tanikawa.
"Ya sudah, kamu keluar. Aku ingin beristirahat sejenak sebelum ke Disneyland!!" ujar Lion sambil berjalan ke kasurnya.
"Baik, komandan!!" seru Tanikawa.
Tanikawa dan Lion kemudian beristirahat sejenak sebelum mencari Nadachi. Di tempat lain, di sebuah ruangan yang cukup terang. Dengan logo garuda hitam yang terpajang di dinding, dan juga terlihat ada seseorang menggunakan jas duduk di kursi, dan di mejanya. Bertuliskan agen 4.
"Tik... Tik... Tik..." suara detikan jam.
"Alexander Lion Kennedy, lokasimu sudah kami ketahui. Tugas ini bukan hanya soal uang dari Pak Viktor, tapi juga soal balas dendam!!" ucap agen 4 dengan suara berat.
"Tok... Tok... Tok..." suara ketukan pintu.
"Masuk!!" ucap agen 4.
Seseorang masuk ke ruangan, dia lalu duduk di kursi. Tepat di depan agen 4 "Pak, agen 56 dan agen 72 berhasil menemukan lokasi tempat tinggal milik Tanikawa. Mereka menemukannya, saat sedang membuntuti Lion dan Tanikawa dengan van hitam. Menunggu instruksi selanjutnya!!" ucap agen 12 dengan kepala tertunduk.
Agen 4 tersenyum tipis "Bagus, kita bisa memanfaatkan ini. Bunuh semua orang yang ada di rumah itu!!" seru agen 4 dengan nada bengis yang tinggi.
Agen 12 tidak menjawab, dia langsung keluar dari ruangan. Di luar ruangan agen 4, agen 12 menelpon agen lapangan. Pembantaian di rumah Tanikawa, akan berlangsung malam ini. Kembali lagi ke Lion dan Tanikawa.
Lion bangun dari tidurnya, kemudian melihat ke arah jam yang terpajang di atas "Jam 09.00, mungkin aku harus membeli pakaian terlebih dahulu. Sudah beberapa hari aku memakai pakaian yang kubeli di Magheraferlt, Irlandia Utara!!" ujar Lion sambil memegangi pakaiannya.
Lion keluar dari kamarnya, dia menuju ke parkiran untuk mengambil motornya. Kemudian dia pergi ke sebuah toko. Di toko, dia lumayan bingung untuk mencari pakaian yang cocok dengannya. Hampir satu jam mencari, akhirnya ketemu, kemudian dia pergi. Namun, dia terpikirkan untuk melewati tempat dia menembak perampok tadi pagi.
Di sana, tidak ada polisi. Tidak ada pembatas kuning polisi, Lion yang kebingungan lalu berhenti kemudian menghampiri tempatnya "Aneh, seharusnya masih ada garis polisi di sini!!" gumam Lion yang bingung.
Dia terus mencari, lalu tanpa sengaja. Dia melihat sebuah logo garuda hitam di jalan "Logo ini, APM!!" ujar Lion.
Lion Langsung menaiki motornya, lalu dengan cepat pergi dari sana. Di jalan kembali ke hotel, dia terpikirkan logo itu terus.
Bersambung...