Maura terpaksa menyetujui ajakan Elvano yang memintanya untuk melakukan pernikahan palsu setelah mengetahui kekasihnya berselingkuh dengan sahabat baiknya sendiri.
Elvano sendiri adalah seorang pengusaha sukses yang masih betah menyendiri karena sedang menunggu kekasihnya kembali. Tekanan dari keluarga membuat Elvano terpaksa harus mengikat perjanjian dengan seorang gadis yang baru saja dikenalnya.
Apakah mereka mampu menjaga rahasia pernikahan palsu mereka, ataukah cinta sejati akan mengubah rencana mereka?
Simak kisahnya yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Purple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 : Membatalkan Rencana Pertunangan.
Elvano menutup matanya sejenak, napasnya tertahan. Kembali dia membuka mata dan menoleh ke arah asistennya yang sedang menutupi senyumannya dengan punggung tangan, memberikan tatapan tajam pada asistennya itu.
Satu tangannya meraih pergelangan tangan Maura, menurunkan tangan gadis itu dengan gerakan sedikit kasar lalu kembali berdiri dengan tegak.
"Maura, buka matamu!" bentak Elvano dengan wajah yang mulai kesal.
Mata Maura terbuka perlahan saat mendengar suara berisik yang menganggu tidurnya. Samar-samar melihat Elvano yang kini tengah berdiri di hadapannya dengan kedua tangan di pinggang, mengucek matanya untuk memperjelas penglihatannya.
"Ehm," Maura menggeliat pelan. "Sudah selesai meeting-nya?" tanyanya tanpa rasa berdosa.
Elvano menahan amarahnya, matanya menatap Maura tak percaya. "Apa kamu tidak ingat dengan apa yang kamu katakan saat tidur tadi?"
Maura menggeleng, "Aku tidur ya mana ingat. Memangnya apa yang aku katakan?"
Sungguh, Elvano benar-benar dibuat kesal, apalagi saat melihat asistennya yang kembali menahan tawa untuk menertawakannya. Setelah semalam masalah bra, tadi pagi pakaian dalam dan sekarang perkara burung pun sampai di igaukan oleh Maura.
"Apa? Aku mengigau apa tadi?" ulang Maura, bertanya dengan polos.
"Sudah lupakan saja," Elvano menurunkan tangannya dari pinggang, merasa malas melanjutkan percakapan yang menurutnya sebenarnya tidak begitu penting. "Kamu lanjut tidur dikamar saja, aku mau membahas pekerjaan dengan asistenku dulu."
"Tidak ah," Maura bergegas bangun. "Aku mau keluar cari angin segar, sekalian mau beli boba." ujarnya lalu melangkah pergi.
Elvano tidak menghalangi Maura pergi, pria itu mendudukkan dirinya di sisi meja dan bernafas lega sembari memijat-mijat pelipisnya yang pusing. Sepertinya dia harus mulai terbiasa jika ketenangannya akan selalu diganggu oleh Maura selama gadis itu menjalani pernikahan palsu dengannya.
"Ini baru satu hari, tapi hidupku sudah mulai tidak tenang sejak kehadiran gadis itu," keluh Elvano yang kini sudah duduk di kursi kebesarannya.
Asisten Ryan mendekat dan duduk di kursi depan meja Elvano. "Anda harus terbiasa, karena pernikahan palsu ini bukan untuk satu atau dua hari saja, Tuan."
"Dan saya lihat Nona Maura sangat pandai berakting, bukankah ini sangat membantu kebohongan Anda supaya keluarga Anda semakin percaya dengan pernikahan palsu ini." lanjut asisten Ryan.
"Kamu benar, dia sangat pandai berakting sampai membuat aku pusing." Elvano kembali mengeluh.
"Sudah aku bilang kalau hanya berakting sudah menikah tapi dia malah melebih-lebihkan dengan berbohong hamil segala. Bisa-bisanya dia menunjukkan testpack dengan hasil positif semalam, apa dia seniat itu untuk membalas dendam pada mantannya," Elvano tidak habis pikir dengan testpack yang ditunjukkan oleh Maura semalam, entah darimana gadis itu mendapatkan testpack dengan hasil positif seperti itu.
Asisten Ryan menanggapinya dengan senyuman, tuan mudanya ini memang tidak pernah dekat dengan wanita lain setelah kepergian Karina. Apalagi kalau harus menghadapi gadis muda dan bar-bar seperti Maura, jelas saja kalau Elvano yang kesehariannya bersikap dingin dan sangat kaku ini merasa kuwalahan.
"Tapi... Apa semalam Anda tidur satu ranjang dengan nona Maura?" asisten Ryan bertanya dengan ragu.
"Apa aku harus bercerita padamu?" sahut Elvano seraya menyenderkan tubuhnya pada punggung kursi. "Aku bahkan tidak bisa tidur semalaman gara-gara dia."
"Sepertinya nona Muara juga kelelahan dan terlihat sangat nyenyak sekali tadi saat tertidur di kursi. Mungkin semalaman dia juga tidak tidur dengan nyenyak karena takut Anda khilaf," asisten Ryan menyuarakan dugaannya.
"Apa menurutmu aku akan melakukan hal macam-macam pada gadis itu?" Elvano menatap tajam wajah sang asisten, merasa tidak terima atas dugaan bawahannya itu.
"Untuk sekarang memang tidak, tapi kemungkinan iya nya bisa 90 persen," sahut asisten Ryan terkekeh kecil.
Elvano tak menjawab lagi, seandainya saja Karina sudah kembali mungkin dia tidak perlu sampai melakukan pernikahan palsu seperti ini dengan Maura.
"Karina... Aku merindukanmu."
...------------...
Malam ini Jordan dan istrinya tengah menunggu tamu penting. Siang tadi Heru menelpon dan mengatakan jika Heru dan keluarganya akan datang berkunjung untuk membicarakan hubungan Maura dan Alex.
"Alex, wajah kamu kenapa?" tanya Jordan begitu melihat putranya datang dengan wajah lebam.
"Maura dan keluarganya akan datang tapi wajah kamu malah babak belur seperti ini. Memalukan!" lanjutnya dengan wajah kesal.
Alex tetap terkejut meskipun Rio sudah memberitahunya tadi siang jika keluarga mereka akan datang berkunjung. Tapi apakah benar kedatangan mereka kali ini adalah untuk membatalkan pertunangan dirinya dengan Maura?
"Keluarga Maura akan datang? Apa yang akan mereka katakan, Pa?" tanya Alex penasaran.
"Sebaiknya kamu bersihkan diri kamu dulu sayang, kita harus jawab apa kalau nanti keluarga Maura bertanya kenapa wajah kamu babak belur seperti ini," ucap Sofia dengan suara lembut.
"Memangnya kamu berkelahi dengan siapa, Nak?" lanjutnya bertanya.
"Ini tadi tidak sengaja jatuh, Ma." jawab Alex berbohong.
Suara mobil beriringan terdengar memasuki halaman rumah mereka. Jordan beserta istri dan anaknya langsung keluar untuk menyambut. Rio keluar dari mobil dengan wajah masamnya, sementara Heru dan Sandra langsung memberikan senyuman hangat pada Jordan dan istrinya.
Dimobil lainnya, asisten Ryan membukakan pintu mobil untuk Maura dan Elvano. Alex dan kedua orang tuanya terkejut dan saling pandang saat melihat Elvano menggenggam tangan Maura dengan mesra.
"Heru, ini sebenarnya ada apa? Pria ini... Bukankah dia Elvano Ferdinand, putra pemilik perusahaan Galaxy Group. Lalu kenapa dia bisa ikut datang kemari?" tanya Jordan dengan wajah bingung.
"Ah, Jordan." Heru menghela napas, "Sebenarnya memang ini tujuan kami datang kerumah kalian. Kami ingin membatalkan rencana pertunangan Maura dan Alex, karena sekarang Maura sudah menikah dengan Elvano."
Alex dan keluarganya tidak bisa menutupi keterkejutannya, terutama Jordan. Selama ini dia dan Heru bersahabat baik, tapi kenapa tiba-tiba Heru malah menikahkan putrinya dengan pria lain.
"Saya dan keluarga meminta maaf yang sebesar-besarnya atas semua ini, Jordan." ucap Heru dengan tulus. "Tapi kita benar-benar tidak bisa melanjutkan pertunangan anak kita."
"Apa kamu mau mempermainkanku, Heru!" seru Jordan tak terima dengan keputusan mendadak yang diambil sepihak. "Kita sudah sepakat, tapi kamu mengingkarinya!"
"Om jangan menyalahkan Papa saya maupun Maura adik saya!" Rio angkat bicara. "Salahkan putra Om ini yang sudah berselingkuh duluan dengan Rina, sahabat baik Maura!" tatapnya sinis pada Alex.
Kembali Jordan dan istrinya dibuat terkejut. Meskipun sudah mencurigai putranya memiliki hubungan dengan Rina, tapi Jordan tak pernah menyangka jika Heru dan keluarganya juga akan curiga, sama seperti dirinya.
"Dan ini bukan sebatas kecurigaan saja, Om. Karena kami memiliki bukti perselingkuhan mereka berdua!" lanjut Rio.
Alex merasa keberatan dan tidak terima dengan tuduhan yang dilayangkan padanya. Dia bergerak cepat ke arah Maura dan meraih tangan Maura yang bebas.
"Maura, kita harus bicara. Kamu sudah salah paham, sayang." Alex berusaha bersikap lembut.
"Lepaskan tangan kotormu dari istriku." perintah Elvano dengan nada dingin dan tegas.
"Cih," Alex berdecih sinis. "Jangan ikut campur urusanku! Aku ini calon suaminya Maura. Dan kamu... Aku tahu Maura pasti hanya berpura-pura dan memintamu bekerjasama untuk membuat lelucon ini kan?"
"Maura sangat mencintaiku, jadi dia tidak mungkin menikah dengan pria lain selain ak---"
Plakkkk...
...
...
...
Bersambung...
semua perbuatan yg dipilih ada yg harus dipertanggungjawabkan bukan?
itu jalan yg lu pilih
nikmati aja😏
..pertama dan terakhir😏😏😏
emang kenapa?
kepo deh🤣🤣
mau gak?
🤣🤣
up lagi Thor 😭😭
semangat Thor updatetan ya
selalu ditunggu
mudah mudahan terjadi yg diinginkan 🤣🤣
keguguran ni jgn jgn alesannya