Di khianati adik tiri dan pacar nya, Airin langsung memilih seorang Pria secara acak hari itu. Tanpa ia tahu, Pria itu adalah seorang narapidana yang sedang menghadiri sebuah acara penting. Airin pun terjebak. Ia tak bisa menghindar dan terpaksa menikah dengan laki-laki itu.
Bagaimana kah kehidupan Airin setelah menikah dengan seorang narapidana? Akan kah ia bertahan atau kah ia harus menyerah?
Selamat membaca. Jangan lupa tinggalkan komentar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Pernikahan Airin dan juga Leo, akan dilangsungkan bulan depan. Nyonya Lina sudah tidak sabar lagi untuk menjadikan Airin menantu nya.
Ternyata Nyonya Lina mencari tahu tentang pekerjaan Airin selama ini. Airin yang pintar dan juga cerdas, bisa membuat perusahaan milik orang tua Arman semakin maju.
Di sana lah Nyonya Lina baru tahu. Jika semua itu adalah hasil kerja keras Airin selama ini.
Nyonya Lina pun tak ingin menunggu waktu lama. Ia tak ingin Airin di rebut kembali oleh mereka. Jangan sampai, menantu kesayangan nya di ambil oleh orang-orang yang jahat dan tak tahu berterima kasih itu.
Nyonya Lina pun mulai menyiapkan segala hal yang akan di berikan sebagai mahar. Semua urusan itu, di urus sendiri oleh Nyonya Lina.
Nyonya Lina juga pergi ke rumah keluarga Airin untuk meminta Ayah nya menjadi wali.
"Apa yang anda lakukan di sini?" Ucap Ibu tiri nya Airin saat melihat Nyonya Lina ada di depan pintu.
"Suami mu, ada?"
"Ada. Lagi istirahat dan tak bisa di ganggu."
"Baiklah kalau begitu. Jika ia tak bisa di ganggu, maka kami akan pulang saja." Ucap Nyonya Lina yang berniat pergi.
Namun, beliau di hentikan oleh Ibu tiri nya Airin dengan cepat. Ibu tiri nya Airin tidak ingin kehilangan kesempatan.
"Eh, jangan pergi dulu. Masuk lah. Biar ku panggil kan suami ku."
Nyonya Lina pun masuk sambil menghela nafas nya. Pantas saja Meta menjadi seperti itu. Ternyata Ibu nya juga memiliki sikap tidak tahu sopan santun.
Nyonya Lina duduk di kursi ruang tamu bersama dengan asisten kepercayaan nya. Ia melihat rumah sederhana itu. Tak ada satu pun foto Airin terpampang di sana.
Hanya ada foto-foto Meta dan juga keluarga nya. Airin seperti dilupakan dan tak ada jejak nya sama sekali di rumah itu.
"Nyonya Lina. Ada keperluan apa anda datang ke sini?"
"Langsung saja. Bulan depan Airin dan anak ku akan menikah. Aku berharap, sebagai Ayah nya kamu mau menjadi Ayah yang bertanggung jawab."
"Baik. Tapi, anda harus melepaskan Meta dari penjara. Dan, mengizinkan ia menikah dengan Arman."
"Kalau aku tidak mau, apa yang akan kau lakukan. Apakah anak mu hanya Meta saja? Bagaimana dengan Airin?"
"Jangan sebut lagi nama anak durhaka itu."
"Lalu kau? Apakah kau Ayah yang durhaka? Pilih kasih dan hanya menyayangi anak dari istri kedua mu itu. Jangan sombong. Bahkan rumah ini saja bukan lah milik mu. Jika aku mau, aku bisa menyuruh Airin mengusir kalian dari sini."
Nenek Lina, walaupun sudah berumur tapi masih bisa untuk menggertak. Sejak dulu, beliau adalah wanita yang tangguh dan berani.
Jika tidak, mana mungkin beliau bisa bertahan di usia yang tak lagi muda. Persaingan bisnis dan juga kejahatan dimana-mana.
"Dari mana anda tahu?"
"Aku tahu semua tentang mu. Aku hanya bisa mengabulkan satu permintaan mu. Mengeluarkan anak kesayangan mu dari penjara, atau restu utuk jadi cucu menantu ku."
Ayah nya Meta dan Airin pun terdiam. Akhirnya beliau setuju untuk menjadi wali nikah Airin. Dan sebagai rasa terima kasih nya, Nyonya Lina pun mengeluarkan Meta dari penjara.
Setelah mendapat kan apa yang di inginkan nya, Nyonya Lina pun pergi dari rumah itu. Ada banyak hal yang harus ia urus untuk Airin. Termasuk jabatan Airin di perusahaan.
Namun semua itu, masih di rahasiakan oleh Nyonya Lina. Wanita tua itu ingin memberikan kekuatan pada menantu nya itu.
*****
Di sebuah rumah sakit, terbaring lemah seorang laki-laki. Dia adalah adik kesayangan nya Leo. Anak kedua dari Nyonya Lina. Saat ini, laki-laki itu dalam keadaan koma.
Nyonya Lina dan juga Leo ada di sana untuk melihat keadaan nya. Mereka berdua, benar-benar sangat merindukan laki-laki itu.
Kejadian yang menimpa nya saat itu, masih belum ditemukan titik terang nya. Leo dan juga orang-orang kepercayaannya, masih mencari tahu, apa yang menyebabkan adik nya bisa menjadi seperti itu.
"Leo, apa benar kamu ingin menikah dengan Airin? Ibu tidak mau memaksa mu jika kamu tidak mau. Hanya saja, Airin adalah gadis yang baik."
"Bu. Jika Leo sudah mengatakan iya. Maka Leo tak akan berubah pikiran. Leo akan menikah dengan Airin dan akan membahagiakan nya."
"Bagus. Terima kasih, nak. Ibu juga sudah sangat ingin menggendong cucu dari mu."
"Bu. Kami belum menikah." ucap Leo dengan wajah datar.
"Iya. Ibu tahu. Tak perlu wajah mu menjadi seperti itu. Leo, apakah kita harus jujur pada Airin tentang diri mu?"
"Semua terserah Ibu. Ibu lebih tahu apa yang terbaik untuk kami."
Leo dan Ibu nya terdiam. Mereka menatap laki-laki yang ada di hadapan nya. Adik laki-lakinya Leo, bernama Aris.
Seorang laki-laki tampan dan juga berbadan tegap. Kejadian yang menimpa Aris, benar-benar di luar dugaan. Sampai saat ini, yang membuat Leo berubah menjadi orang yang seram, karena adik nya itu.
Leo akan mencari tahu siapa dalang nya. Yang membuat adik nya koma hingga saat ini. Dan Leo, tak akan melepaskan mereka yang terlibat.
"Leo, ayo kita pulang. Sebentar lagi kamu harus kembali ke dalam sel. Tak perlu terlalu sering keluar penjara. Nanti tak ada waktu mu ketika sudah menikah."
"Tenang saja, Bu. Semua nya sudah aku atur. Tak ada yang akan mempermasalahkan nya. Yang penting ada duit, semua nya mulus."
"Apa kau menyuap mereka, Leo?"
"Bu. Jangan terlalu di pikirkan. Biarkan ini jadi urusan Leo. Ibu urus saja Airin. Jangan sampai nanti ia kabur karena tak ingin menikah dengan ku."
"Tidak! Tidak akan Ibu biarkan Airin kabur. Dia adalah menantu idaman."
"Bagus kalau begitu." Leo pun tersenyum saat mendengar kan apa yang dikatakan oleh Ibu nya.
Mereka pun pulang dari rumah sakit, dan berjalan ke arah yang berbeda. Leo kembali ke sel. Sedangkan Ibu nya pergi ke apartemen. Beliau ingin melihat Airin dan berjaga-jaga supaya tidak kabur.
Bukan itu saja. Nyonya Lina juga merindukan gadis itu. Dan ingin segera menemui nya. Semoga saja Airin tidak terkejut ketika di kunjungi oleh Nyonya Lina secara tiba-tiba.
Bel pun di bunyikan.
Pelayan yang ada di apartemen itu langsung membuka pintu setelah melihat siapa tamu yang datang.
Setelah beliau masuk, Pelayan pun memanggil Airin di dalam kamar. Namun, Airin tidak ditemukan di mana pun.
"Nyonya besar. Nona Airin tidak ada di kamar nya."
"Apa? Bagaimana mungkin? Apa calon mantu ku kabur?"
wkwkwk
jgn pula nnati bnyk drama kasihan no leo
ya kan
aq harap nnti airin jd kuat kk thor biar yg menindas tau klo airin yg skrg bukan lemah
dlu pembacamu bnyk lho kk dr nopel pertama mu itu ayok kk smgt dong
ohh airin rontok.sudah rasa malu mua kek mana pun dia suami mu lho wkwkwk
mkne kau liaht dlu baik2 siapa lawan mu kali ini gooo
nahh kann ayo nyonya lina
kek di ibutiri ku agen kusgus keren
saiki rasak no wae
teus nikmati wae hasil.pilihan mu ya kann
wkwkk
benerw bodoh macam itu pun jadi sekertaris ohh ya ampum jadi apa coba nnti
akal.licik sudah berjalan
ohh demi harta smpe mengorbN kan sodara