NovelToon NovelToon
HOT POLICE VS DOKTER MAFIA

HOT POLICE VS DOKTER MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:307k
Nilai: 5
Nama Author: zarin.violetta

Menjadi seorang dokter bedah ilegal di dalam sebuah organisasi penjualan organ milik mafia berbahaya, membuat AVALONA CARRIE menjadi incaran perburuan polisi. Dan polisi yang ditugaskan untuk menangani kasus itu adalah DEVON REVELTON. Pertemuan mereka dalam sebuah insiden penangkapan membuat hubungan mereka menjadi di luar perkiraan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Negosiasi?

Devon mengerang kesakitan sambil menekan luka di pinggangnya meskipun sudah diobati oleh Ava tadi.

Ava memandangnya dengan tatapan biasa. “Itu memang akan terasa sakit karena tak ada obat penghilang nyeri atau pun bius. Kau kehilangan cukup banyak darah.”

“Hmm … aku tahu.”

Devon merogoh kantong celananya dan mengeluarkan borgol perak. Dengan gerakan cepat, dia mengaitkan salah satu sisi ke pergelangan tangannya sendiri dan yang lainnya ke Ava.

“Kau pikir aku akan kabur?” Ava mengernyit.

"Aku tak bisa mengambil risiko," gumamnya, suaranya berat.

Ava menarik tangan yang kini terikat, wajahnya memerah. "Aku sudah menolongmu!”

"Kau disumpah untuk itu, Dokter." Devon membalas sambil menggeser posisi duduknya, mencari posisi yang nyaman untuk menahan sakit. "Aku butuh tidur. Dan kau butuh tetap di sini sampai kita aman untuk keluar. Mungkin anggotaku akan menemukan kita secepatnya."

Ava menggerutu, tapi dia tahu melawan adalah hal yang sia-sia untuk saat ini. Devon sudah kehilangan banyak darah, dan meski dia terlihat masih waspada, tubuhnya jelas di ambang kelelahan.

*

*

Malam semakin larut. Suara binatang malam dan bunyi gesekan dedaunan menjadi pengiring sunyi di tengah hutan tempat mereka terjatuh di dalam gua.

Devon memejamkan mata, tapi tidurnya tak nyenyak. Setiap tarikan napas terasa seperti pisau mengiris dagingnya.

Ava memperhatikan pria itu. Wajahnya yang keras, bekas luka di beberapa bagian wajahnya, tak menghapus jejak ketampanannya sama sekali.

Ava menelan salivanya dan memalingkan wajahnya. Dia mengutuk dirinya—bisa-bisanya dia memikirkan hal itu.

"Kau yang memimpin operasi penangkapan ini?" tanya Ava tiba-tiba, suaranya hampir berbisik.

Devon membuka satu matanya. "Hmm … cukup lama. Tapi sepertinya ada penghianat di tubuh kepolisian hingga operasi ini bocor.”

Ava mendengus. “Penghianat ada di mana pun. Bahkan orang terdekat kita.”

“Apakah itu yang membuatmu masuk ke dalam organisasi mafia ini?”

Ava menghela napas. Borgol di pergelangannya terasa dingin. Dia mencoba mengingat bagaimana bisa terjebak dalam organisasi kejam itu.

“Kakakku. Dia adalah salah satu orang kepercayaan Don Vittorio. Dia lah yang menjadi alasanku di sini.” Akhirnya Ava mengatakan hal itu pada Devon.

“Apa saja yang kau kerjakan selama menjadi dokter di organisasi itu?”

“Hanya mengambil organ orang yang baru saja mati.” Ava menghela napasnya. “Itu … sangat sulit. Tapi … aku tak punya pilihan.”

“Kau punya pilihan jika kau memakai logikamu. Mereka pasti mengancammu menggunakan kakakmu. Itu trik lama, dan kau seharusnya—“

“Bicara itu sangat mudah, karena kau tak mengalaminya sendiri,” potong Ava.

Devon menatap Ava dan terpaku sejenak. “Ya, mungkin saja.”

Lalu situasi kembali hening, hingga akhirnya mereka berdua tertidur karena kelelahan.

*

*

Saat matahari pagi sedikit memasuki gua dari lubang di atas, Devon terbangun oleh sentakan kecil di pergelangannya.

Ava sedang mencoba melepaskan borgol dengan sepotong kawat kecil yang entah dari mana dia dapatkan.

"Kau serius?" Devon mengangkat alis, sama sekali tak terkesan. “Kau dokter, bukan spesialis pembobol kunci.”

Ava berhenti, sedikit berdecak kesal. "Aku tidak mau terjebak bersamamu selamanya di sini. Bagaimana jika tak ada yang menemukan kita?”

Devon mendesah, lalu dengan gerakan cepat, dia menarik tangan Ava mendekat. Wanita itu terkejut, hampir kehilangan keseimbangan, namun tubuhnya tetap jatuh ke atas tubuh Devon.

"Jangan coba kabur dariku. Aku mungkin masih bisa bernegosiasi denganmu. Dan kita pasti bisa keluar dari sini," bisik Devon.

Ava menatap tajam mata Devon. “Negosiasi? Untuk apa?”

“Aku akan mengeluarkanmu dari sini. Dan mungkin kau bisa membantuku untuk bertemu Don Vittorio melalui kakakmu. Dia seperti belut, sulit ditangkap.”

"Lalu, apa imbalanku? Lepas dari segala tuntutan hukum?" tanyanya akhirnya.

“Setidaknya hukumanmu bisa dikurangi dan mungkin kau bahkan bisa bebas dari segala tuntutan karena kau diancam oleh Don Vittorio.”

“Oke, aku menerima tawaranmu,” jawab Ava tanpa berpikir panjang.

“Pilihan yang bagus.” Devon akhirnya melepas borgol itu dengan kunci kecil dari saku lain.

1
shabiru Al
ceritanya bagus..
Diandra Kirana
Tidak lapor antara rasa terimakasih dan ingin menyelamatkan, kayaknya sejak awal bertemu Devon dah tertarik juga
Tribudi Nuraini
up
Pandin Beatrix
Nenek Kate benar benar malaikat y dikirim Tuhan untuk Anya , tidak disangka Anya mendapatkan warisan yang sangat besar dari Kate
Pandin Beatrix
Kate dan Anya saling membutuhkan disaat yang tepat mereka bisa saling terhubung oleh masalah masing-masing yang akhirnya menemukan jalannya dgn baik
Pandin Beatrix
Anya mendapatkan pekerjaan dantempat tinggal yang nyaman dan aman
Pandin Beatrix
syukurlah Anya cepat bisa mendapatkan solusi dari masalahnya, semoga keadaan ditempat baru bisa membuat nya betah bertahan
Pandin Beatrix
betul betul keluarga ayahnya keluarga yang tidak tau diri, semoga kondisi ini tidak lama dihadapi Anya
Pandin Beatrix
pilihan yang sangat sulit sebenarnya pergi meninggalkan apartemen milik sendiri untuk ditempati orang lain yang tidak tau diri tidak tau terimakasih
Pandin Beatrix
wah ini sih sudah keterlaluan, segera usir mereka dari apartemen mu Anya
Pandin Beatrix
kasian Anya sekarang semua beban keluarga ayahnya ditaruh dipundaknya
Pandin Beatrix
pada saat masih punya harta duniawi ayahnya melupakan Anya setelah terpuruk miskin baru ingat kalau punya anak , hadeuh 🤦
HR_junior
di rasa sakitmu Karana ayah km ..km ketemu orang baik ya Anya..
Pandin Beatrix
kasian Anya begitu pergi selesai dari tugas merawat Alex langsung lagi dihadapkan dengan masalah ayahnya
Pandin Beatrix
pulang dari bulan madu sudah langsung ada hasilnya , tokcer juga AVA dan Devon
Pandin Beatrix
berdua mereka sudah saling tertarik dengan kedekatan mereka selama ini tapi mereka berdua masih ragu
Pandin Beatrix
sudah mulai timbul riak riak ketidak percayaan diri pada Alex dan Anya , ayo kalian semangat hilang rasa yang negatif itu jangan mundur lagi
Pandin Beatrix
kedekatan yang dijalani selama periode latihan fisik selama ini menimbulkan kedekatan hati yang tidak mereka berdua sadari
Pandin Beatrix
setelah rutinitas latihan yang melahirkan mulai terbukti ada kemajuan, Alex sudah mulai mandiri mandi sendiri wkwkwk 😂🤣
Pandin Beatrix
berhasil mulai dari langkah pertama menuju langkah langkah berikutnya dengan Anya yang setia dan tulus melatih Alex , bravo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!