Lyanna tak pernah menyangka kejadian malam itu meninggalkan benih di rahimnya.
happy reading guys💧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fransiska simanjuntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"Adrian! Aku akan membuatmu semakin menderita kalau Lyanna tidak bisa membiayai shoping ku dengan Luretta! Putrimu memang benar-benar tidak berguna sepertimu!" Helena memukul kepala Adrian dengan bantal.
Adrian memejamkan mata rapat-rapat. Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada hinaan Helena tentang dirinya dan Lyanna. Dan ketidakberdayaannya yang membuat putrinya harus berkecimpung mencari uang. Dia sadar telah menjadi beban dan kepala keluarga yang tidak berguna. Kakinya masih lumpuh hingga Helena bisa berbuat sesukanya kepada dirinya dan Lyanna.
"Kau bisa mencari uang untuk dirimu sendiri Helena! Jangan membebani putriku!"
Helena menyeringai. "Aku akan menyuruh putrimu menikah dengan rentenir kaya agar dia mendapatkan uang banyak untukku. atau kalau tidak..dia bisa tidur dengan pria kaya supaya mendapat banyak kompensasi!! Bagaimana menurutmu?" Helena tertawa puas dengan ide cemerlangnya. Sedikitpun tidak ada rasa kasihan.
***
"Aku menyuruhmu tidur dengan para bos besar agar mengandung anaknya, bukan malah kerja kecil seperti sampah! Dasar bodoh!!" Helena terus memaki. Tidak ada satupun kata-kata baik yang keluar dari mulutnya.
Lyanna seperti kutukan, malapetaka bagi hidupnya. Sampai kapanpun Helena akan terus membenci nya, jika bukan karna satu alasan dia mungkin sudah meninggalkan keluarga ini dari dulu.
Lyanna menggeleng cepat, "tidak akan! Aku tidak mau melakukannya!!"
Melempar tubuh pada bos besar hanya akan membuat rumor itu menjadi kenyataan. Lyanna tidak memiliki sesuatu yang berharga kecuali keperawananya, satu-satunya hal yang bisa ia banggakan di hadapan suaminya kelak. Jadi dia ingin mempertahankan keperawananya.
Helena berjongkok di depan Lyanna, mengapit kuat dagu anak tirinya dengan telunjuk dan ibu jari. Sorot matanya penuh kebencian. Lyanna adalah orang kedua yang sangat Helena benci setelah Floren, ibu kandung Lyanna.
"Kau hanya perlu tidur dengan bos besar dan mendapatkan banyak kompensasi!! Apa kau lebih senang melihat daddymu sekarat?!!" Cengkraman di dagu Lyanna menguat. Kulit di sekitar dagu Lyanna tampak memerah akibat cengkraman itu. "Jika tidak aku akan meracuni daddymu, biar dia mati sekalian!!"
Darah Lyanna terasa berdesir, dia tau Helena sangat nekat dan tidak berpikir panjang untuk mencelakai daddynya. Tidak ada seorang pun yang dia miliki selain Andrian. "Baik, baik! Aku akan melakukannya!" Lyanna menyetujui perintah ibu tirinya dengan keterpaksaan. Membuat daddynya tetap bertahan hidup jauh lebih penting dari pada kebahagiannya, Lyanna berpikir seperti itu.
***
Lyanna kini berdiri di depan hotel mewah. Tidak mudah masuk ke dalam gedung ini, tapi ibu tirinya melakukan segala cara supaya Lyanna bisa menyusup ke dalam hotel, menyamar sebagai housekeeping hotel.
Malam ini ada pesta pernikahan besar-besaran. Lyanna tidak begitu tau pasti pernikahan siapa yang jelas itu pasti pernikahan anak konglomerat.
Semua tamu undangan bukan berasal dari keluarga sembarangan. Mereka memiliki kekuasaan dan kekayaan yang tidak ada habisnya. Helena lebih licik dari yang Lyanna bayangkan. Kini Lyanna hanya bisa pasrah, dia tidak yakin akan mendapat target sesuai keinginan ibu tirinya. Lyanna pikir hanya ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama bisa jadi dia di bunuh. Kedua, dilempar ke penjara karena menjebak pengusaha kaya raya.
Lyanna merogoh ponselnya dengan tangan gemetar. Dia menerima pesan dari Helena berupa foto dan sederet pesan. "Dia adalah targetmu! Aku tidak mau mendengar kata gagal, jika tidak kau akan pulang melihat daddymu sudah tak bernyawa!!"
Lyanna melotot tak percaya. Foto pria yang Helena kirimkan menyambar jantungnya seperti pisau. Bagaimana tidak, target yang diberikan Helena adalah Mike! Orang yang sudah Lyanna anggap sebagai musuh.
"Tamatlah riwayatmu, Anna!" Lyanna bergumam pelan. Dia menyimpan kembali ponselnya selesai membalas pesan dari Helena.
Jam menunjukkan pukul 9 malam. Ballroom hotel terbesar do kota LA itu mulai di penuhi tamu undangan, barang-barang branded melekat di tubuh mereka. Tidak ada yang murah, pebisnis kelas kakap hidup dalam gemerlap barang-barang mewah yang menunjukkan bahwa kerja keras mereka berhasil.
Lyanna menjalankan tugas sesuai instruksi Helena. Walaupun dia tidak begitu yakin mau tidur dengan musuhnya sendiri, namun dia sudah berada di lubang buaya. Setidaknya kalau bukan Mike, dia bisa memilih target lain. Dia akan memainkan perannya ketika malam semakin larut, mungkin disaat orang-orang mulai lengah dan sibuk minum-minum.
Sejauh ini Lyanna pura-pura sibuk membersihkan toilet, membersihkan lantai jika tamu tidak sengaja menumpahkan minuman atau makanan. Tapi bukan berarti dia tidak bergerak. Sedari tadi dia memindai orang-orang disekitarnya. Jangan sampai Mike dan anggota lainnya melihat keberadaannya. Itu akan sangat memalukan.
"Mike! Kau berani-beraninya datang sendiri ke pestaku!" Mike mendapat pukulan di bahunya ketika ingin menyalami Jareth. Pria 30 tahun itu kesal lantaran Mike lebih tua darinya tapi dia harus lebih dulu menikah. Jareth adalah anak dari pamannya yang kedua setelah Zayden.
"Kai, Lio, dan yang lain." Panggil Mike yang berdiri tak jauh darinya. Ia ingin menunjukkan bahwa ia tidak datang sendiri, melainkan bersama anggota-anggotanya.
Kai yang mendengar namanya disebut mendekat, ia menyapa Jareth dan memberikan ucapan selamat atas pernikahannya.
"Hey Jare! Selamat atas pernikahanmu, akhirnya kau akan merasakan surganya dunia." Kai terbahak diikuti oleh Jareth, Kai memang paling suka mengungkit kenyataan hahaha..
Jareth mengibaskan tangannya, "kalian kapan nyusul? Kalau dilihat-lihat Kau sama Mike bakalan single sejati ya?"
Lyanna mendengar percakapan ketiga orang itu. Dari ratusan orang yang memenuhi ballroom kenapa dia harus bertemu lagi dengan Mike! Akan begitu apes hidupnya kalau Mike dan anggota lainnya melihatnya berada di sana.
"Mike! Mommy menunggu sejak tadi." Lyanna menyipitkan matanya melihat seorang wanita paruh baya yang begitu anggun menggandeng tangan kekar Mike. "Jareth, aunty bawa dulu kakak sepupumu yang nakal ini." Ucap wanita paruh baya itu. Lyanna bisa menilai bahwa mommynya Mike adalah orang yang tidak seangkuh anaknya. Entahlah kita tidak bisa menilai orang dari luarnya.
"Baik aunty! Jangan lupa suruh pria tua itu menikah!" Ujar Jareth terkekeh.