NovelToon NovelToon
Lorenzo Irsyadul

Lorenzo Irsyadul

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri
Popularitas:518
Nilai: 5
Nama Author: A Giraldin

Seorang pria bernama Lorenzo Irsyadul, umur 25 tahun hidup seorang diri setelah ibunya hilang tanpa jejak dan dianggap tiada. Tak mempunyai ayah, tak mempunyai adik laki-laki, tak mempunyai adik perempuan, tak mempunyai kakak perempuan, tak mempunyai kakak laki-laki, tak mempunyai kerabat, dan hanya mempunyai sosok ibu pekerja keras yang melupakan segalanya dan hanya fokus merawat dirinya saja.

Apa yang terjadi kepadanya setelah ibunya hilang dan dianggap tiada?

Apa yang terjadi kepada kehidupannya yang sendiri tanpa sosok ibu yang selalu bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A Giraldin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10: Exit

Keduanya tiba-tiba duduk saling menghadap satu sama lain sambil menundukkan kepala masing-masing. Lorenzo berpikir keras di dalam hatinya. “Oke ... tidak mungkin aku mau melakukannya. Lebih tepatnya ... untuk apa juga aku melakukannya?”

Clayra memikirkan hal yang mesum di dalam hatinya. “A-aku akan bercocok tanam dengannya. Ci-ciuman dilarang dan kalau kulakukan akan terpental, tapi kalau melakukan cocok tanam ... hukuman apa yang akan kuhadapi?”

“Dan juga ... kenapa aku malah membawanya kesini?” bisiknya yang terdengar sampai ke kedua telinganya.

“Eeehh ... apa yang kau katakan tadi?” tanyanya balik karena bisikannya tak terdengar dengan jelas olehnya.

Wajahnya memerah tak karuan dan hanya bisa memalingkan wajahnya ke arah kiri. Dengan berani ia mendorong tubuhnya. Clayra di atas dan Lorenzo di bawah. Apakah ini yang namanya ... pengalaman pertama?

Lorenzo tak bisa berhenti panik serta dengan cepat langsung berkata-kata akan apa yang dilakukannya ini. “A-Apa yang mau kau lakukan kepadaku?!”

Pertanyaannya yang cepat sambil teriak kecil ke arahnya membuat wajahnya lebih memerah lagi dan langsung dijawab olehnya. “Te-Tentu saja be-bercocok ta-tanam de-denganmu.”

Untuk mengulur waktu, Lorenzo memutuskan untuk bertanya kepadanya tanpa adanya rasa malu yang tergambar di wajahnya. “Huhh,” mengembuskan napas. “Clayra, siapa yang membuat semua pria terbunuh?”

Pertanyaan dengan ekspresi tersenyum kecil membuatnya sedikit ketakutan serta langsung menjawabnya dengan cepat. “Aku yang melakukannya.”

Lorenzo harusnya membencinya tapi, ia hanya lanjut bertanya tanpa adanya rasa dendam kepadanya. “Kenapa kau melakukannya?”

“Waktu itu ... seorang pelukis terkenal yang bernama Berlin Parking berusia 35 tahun menciptakanku yang usianya 10 tahun lebih muda darinya.”

Jawabannya membuatnya semakin penasaran dan lanjut bertanya kepadanya. “Apakah ia ada hubungannya dengan senjata pemerintahan?”

Apa yang ditanyakannya membuatnya terkejut dan langsung berteriak kecil ke arah depan wajahnya. “Ke-kenapa kau mengetahuinya?!”

“Ternyata benar ya. Bisa kau ceritakan lebih lanjut tentangnya! Kumohon!” mohonnya kepadanya dengan tampang datar serius.

Clayra yang awalnya sedikit ketakutan, langsung tersenyum kecil. “Umurmu berapa?”

“Sama sepertimu.”

Jawabannya membuatnya semakin senang. “Kita memang jodoh ternyata.”

“Mungkin saja.”

Keduanya sama-sama tersenyum manis dan memposisikan diri mereka sambil berdiri tegak. Lorenzo berdiri di samping kanan sejajar dengannya di tengah-tengah Love cube ini.

Clayra langsung menundukkan kepalanya dan langsung mengatakan semua informasi yang ia ketahui tentang salah satu senjata pemerintahan yang bernama dengan Berlin Parking. “Berlin Parking adalah ...

Seorang pria yang tinggal di Rusia. Tepatnya di kota Moskow. Hanya seorang pria pelukis yang mengabaikan segala tugas pemerintah untuk terus melukis sepanjang hidupnya.

Apa yang ia lukis bisa menjadi kenyataan. Lukisan yang bisa ia perintah adalah ... membosankan. Saking membosankannya, ia memutuskan untuk melukis sesuatu yang lebih hebat lagi. Karena waktunya hanya tinggal 1 jam lagi sebelum ia dicabut nyawanya oleh salah satu dari 9 objek normal yang menjadi pemimpinnya, ia berusaha keras untuk menciptakan sebuah mahakarya.

Karya terakhirnya, tentu saja ... diriku. Wanita yang sangat cantik yang bisa berpikir sendiri. Aku menyaksikan tuanku mati dan saking marahnya ... aku menarik salah satu pria yang membawaku ku museum yang merupakan salah satu dari 5 anggota utama sang pemimpin.

Apakah aku bisa menariknya karena ia mencintaiku? Ya. Semua yang mencintaiku dan itu semua adalah pria, kecuali wanita atau lesbi yang tak bisa masuk, hanya tersisa badan dan kepala ku ambil ke dalamnya.

Kenapa? Perintahnya adalah mutlak. Bunuh semua pria yang mecintaiku. Ambil kepala, tinggalkan badan, hilangkan badan serta masukkan ke dalam dasar danau, dan kalau ada yang tidak mencintaiku ... aku harus mencintainya dan merawatnya seumur hidupku.

Apakah ia bisa keluar? Kalau masih di kota modern bisa, tapi kalau berada di dalam Love cube ada dua syarat. Bercocok tanam dan si pria membuat si wanita berubah.

Apa yang terjadi kepada tuanku? Ia dimakan oleh sang pemimpin dan kenapa aku dipindahkan kesini? Kata-kata terakhir darinya dan karena salah satu dari petinggi pemimpin menyukaiku, jadi ... seperti itulah.

Kalau ditanya apakah aku menyukai tuanku, jawabannya ... tidak. Aku hanya marah karena tuanku dibunuh dengan sadis dan alasan aku menurutinya adalah ... aturan. Aturan yang kalau dilanggar hanya akan membuatku terus terkurung di dalam sini.

Bercocok tanam itu harus diawali oleh si pria dan dilanjutkan oleh si wanita. Kalau melaksanakan satu syarat lagi, si pria bisa keluar, tapi si wanita terus di dalam. Bukan di dalam Love cub, tapi di dalam kota modern.

Pemandangan mengerikan itu kenapa terlihat di luar dan kenapa berbeda isinya di dalam? Singkatnya ... itu adalah pemikiranku agar semua pria menjauhinya. Mereka malah mendekat, dan mau melakukan hal yang buruk denganku begitu saja.

Tanpa Love cube, diriku hanya akan mati saja. Tabu tak mungkin kulakukan dan aku harus melaksanakan perintah. Perintah yang tak dilaksanakan hanya akan membuatku mati. Kalau tidak mau mati, bunuh saja.

Aku tahu ini membingungkanmu tapi, yang harusnya bilang itu ... adalah aku. Tuanku ini ... alasan terbesar aku membencinya apa? Satu hal, ia ... menyukai anak perempuan umur 5 tahun.

Kenapa aku bisa mengetahuinya? Setiap tidur, selain dibayang-bayangi oleh mimpi buruk berupa aku membunuh banyak pria yang terjebak akan kecantikanku, ingatan dari tuanku yang tertanam di dalam otakku selalu muncul di dalam mimpiku.

Kau tahu apa yang parah darinya? Ia melakukan pelecehan seksual yang membuat 30 anak perempuan cacat setengahnya dan setengahnya lagi mati. Pria mesum brengsek ini tidak mungkin tidak kubenci. Lalu, kenapa aku harus marah? Wajah tersenyumnya, seperti ... senang karena bisa menciptakanku.

Entah ini balas budi atau apa, yang pasti ... aku tidak perlu memikirkannya lebih lanjut, karena ... hal itu hanya akan membuatku semakin stres saja. Saat ini, yang harus kita berdua lakukan adalah ... keluar dari sini.”

Selesai mendengarkan keseluruhan ceritanya, ia meletakkan tangan kanannya di atas kepalanya dan Clayra hanya bisa tersenyum bahagia dengan wajah merah tak karuan. “Berat sekali hidupmu. Hidup dengan perintah sangatlah mengerikan. Hidupku juga ... mungkin ... sama mengerikannya denganmu.”

Clayra menatapnya lurus dan langsung bertanya kepadanya. “Memangnya hidupmu seperti apa, Lorenzo?”

“Ibu yang merawatku mati. Satu-satunya keluargaku ... mati. 3 hari penuh penyiksaan ... itu sangat mengerikan.” Senyum kecil ia keluarkan saat menjawab pertanyaannya.

Clayra mengangkat kepalanya dan Lorenzo melepaskan tangan kanannya dari kepalanya. Mereka berdua langsung mengatur ulang membalikkan badan dan perubahannya adalah ... saling menghadap satu sama lain.

Clayra mengelus-elus kepalanya yang membuatnya tersipu malu dengan wajah merah tak karuan. “Hidup Lorenzo berat sekali. Lalu, sepertinya aku berubah karenamu.”

“Eeehh ... apa yang kau mak__

Sekelilingnya berubah dan tempat awal ia berhenti atau pertengahan kota modern terlihat dengan jelas. Berarti ... Lorenzo berhasil mengubahnya. Clayra dan Lorenzo sekarang berada di kota modern lagi.

Sud?!” tanyanya sambil menatap sekitaran.

Wajahnya tersenyum manis dan langsung memeluknya dengan sangat erat. Wajah Clayra menjadi merah tak karuan dan hanya bisa melihat dirinya saja.

Saat keduanya merasa malu, berbarengan menundukkan kepala dan langsung tertawa kecil bersama. Pandangan masing-masing melihat ke arah masing-masing dan saat mendekatkan diri untuk mencium bibir satu sama lain, yang terjadi adalah ... Clayra terpental lagi ke tembok besi.

“Aaaa, Clayraaa!!!” teriaknya kencang sambil berlari ke depan tempat Clayra terpental. Clayra yang kesakitan hanya bisa menunggunya dengan posisi duduk setengah dengan kaki agak dibaringkan dan menundukkan kepalanya sambil sedikit tersenyum manis.

Pengalaman pertama ... tidak, cinta pertama Lorenzo ... terjadi di sini.

Bersambung...

1
Siti H
tadi matanya dicongkel, kenapa masih bisa terbuka, Thor?

Tulisanmu bagus, Loh... semoga sukses ya...
ayo, Beb @Vebi Gusriyeni @Latifa Andriani
Kaginobi: siap 😁
Siti H: aamiin..
tetap semangat...
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!