NovelToon NovelToon
Balas Dendam

Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Balas Dendam / Dendam Kesumat / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Sulastri tak menyangka kalau dia akan jadi korban pemerkosaan oleh pria yang tak dia kenal, dia sampai hamil dan dihakimi oleh warga karena merasa kalau Sulastri merupakan wanita pembawa sial. Sulastri meninggal dunia dan menjadi kuntilanak.

Wanita yang menjadi kuntilanak itu datang kembali untuk membalas dendam kepada orang-orang yang dulu membunuhnya, dia juga terus gentayangan karena mencari siapa yang sudah merenggut kesuciannya.

Jangan lupa follow Mak Othor biar gak ketinggalan up-nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BD Bab 10

Juragan Saleh sebenarnya merasa kesal terhadap adik iparnya itu, karena Sadam terlalu mengungkit masalah warisan. Perkebunan sudah dijual, uangnya sudah dibagi dua. Namun, pria itu masih saja datang ke rumahnya. Juragan Saleh merasa kalau kedatangan pria itu pasti karena ada maunya.

"Mau apalagi datang ke sini?"

"Sabar, Kang. Aku ke sini karena ingin mengobrol, datang juga dengan baik-baik."

Padahal sang pemilik rumah belum mempersilahkan untuk masuk, tetapi Sadam tanpa tahu malu langsung masuk dan melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga. Lalu, dia duduk di salah satu sofa yang ada di sana. Mau tak mau juragan Saleh mengikuti pria itu.

"Duduklah, Kang. Jangan berdiri saja, ada hal penting yang ingin aku bicarakan."

Juragan Saleh menghela napas kasar, lalu dia duduk di sofa yang berseberangan dengan Sadam. Sadam tersenyum karena juragan Saleh mengikuti keinginannya, pria itu lalu mulai bersuara.

"Akang masih ingat kan' kalau rumah ini adalah warisan dari kedua orang tuaku?"

"Ya, tentu saja aku masih ingat."

"Kalau begitu aku ingin Akang menjual rumah ini, terus uangnya dibagi dua."

"Astagfirullah, Sadam. Kenapa yang dipikiran kamu itu hanyalah uang? Padahal bapak belum lama meninggal, tapi kamu itu sudah mempermasalahkan tentang warisan terus."

"Masalah uang itu tidak ada saudaranya, Kang. Semua yang diwariskan oleh bapak dan juga Ibu harus dibagi sama rata, karena anak bapak sama ibu bukan mbak Karmila saja."

"Aku tidak setuju kalau rumah ini harus dijual dan dibagi dua, jangan serakah kamu."

Bukan juragan Saleh yang menjawab, justru yang menjawab adalah Karmila. Wanita itu merasa kalau suaminya tidak segera masuk ke dalam kamar, makanya dia cepat keluar kamar dan mencari keberadaan suaminya.

Alangkah kagetnya dia mendengar apa yang dikatakan oleh adik kandungnya itu, dia merasa sudah sangat keterlaluan.

"Justru kamu yang serakah, Mbak. Karena tidak mau membagi sama rata warisan bapak dan juga Ibu," ujar Sadam.

"Kamu itu aneh loh, lagi bujang aja kamu sering menjual sawah. Mau punya mobil saja kamu harus menjual sawah, mau punya usaha saja menjual Sapi dan juga kambing di peternakan. Lalu, apa pantas sekarang kamu mau mempermasalahkan masalah warisan?"

Kedua orang tua Karmila dan juga Sadam sudah berpesan, kalau semua yang tersisa akan diberikan kepada Karmila dan juga juragan Saleh. Karena Sadam sudah menghabiskan banyak harta selama kedua orang tuanya hidup, sedangkan Karmila sama sekali tidak pernah menghabiskan uang kedua orang tuanya.

"Halah! Itu masa lalu, Mbak. Nggak bisa kalau nggak dibagi dua, apa yang aku habiskan adalah harta di mana bapak dan juga Ibu masih hidup. Aku meminta harta bagianku setelah bapak dan juga Ibu meninggal, karena yang namanya menghabiskan harta sewaktu bapak dan juga Ibu hidup, itu namanya bukan warisan."

Karmila begitu kesal sekali mendengar apa yang dikatakan oleh adik kandungnya itu, dia hendak mengeluarkan kata-kata yang sudah tidak terbendung lagi, tetapi dengan cepat juragan Saleh memeluk istrinya.

"Turuti saja apa kemauan adik kamu, aku tidak keberatan. Aku tidak mau mempermasalahkan hal yang menyangkut warisan, toh tanpa warisan dari bapak dan ibu kamu juga aku masih bisa menghidupi kamu, Sayang."

"Mas!"

Karmila rasanya ingin protes, tetapi juragan Saleh malah memeluknya dengan lebih erat. Lalu, pria itu mengecup kening istrinya dengan mesra.

"Aku tidak butuh harta yang melimpah tapi sengketa, aku ingin hidup tenang bersama kamu dan juga putri kita. Oke?"

Karmila hanya bisa mengganggukan kepalanya di dalam pelukan suaminya, walaupun hatinya kesal luar biasa, tetapi dia merasa senang memiliki suami yang selalu bersikap seperti itu. Tenang dan sangat manis.

"Bagus kalau kalian setuju, besok jangan lupa pindah. Ada juragan dari kampung sebelah yang ingin membeli rumah ini, dia berani membeli rumah ini dengan harga mahal. Nanti kalau sudah terjual uangnya kita bagi dua," ujar Sadam.

"Hem, kalau begitu kamu cepat pulanglah. Aku sudah mual melihat wajah kamu," ujar Karmila yang tidak tahan melihat wajah adiknya sendiri.

Walaupun kakaknya mengatakan hal seperti itu, tetapi Sadam tidak terlihat tersinggung. Dia malah tertawa-tawa lalu pergi, Karmila sampai menangis setelah kepergian dari adiknya itu.

"Padahal rumah ini banyak kenangannya loh, Mas. Banyak kenangan dari aku kecil sampai aku jadi ibu seperti ini," ujar Karmila sambil terisak.

"Sabar, Sayang. Kita bawa saja semua barang yang menyangkut tentang kedua orang tua kamu, sekarang mending kita salat saja. Kita harus berserah diri kepada Allah, jangan sampai hati kita diisi dengan kedengkian."

"Ya," jawab Karmila.

Saat malam hari tiba, juragan Saleh mengemasi semua barang-barang milik dan juga barang-barang milik istrinya. Dia juga mengamati barang-barang yang ada sangkutannya dengan mendiang kedua mertuanya.

Pria itu sampai tak tidur, karena barang-barang yang harus dikemasi sangatlah banyak. Setelah semuanya rapi dia memasukkannya ke dalam mobilnya.

Juragan Saleh tidak lupa menghubungi teman-temannya, dia menanyakan tentang rumah yang bisa dia tempati dengan segera. Walaupun mengontrak untuk sementara tidak apa, yang terpenting mendapatkan tempat tinggal terlebih dahulu.

Setelah itu dia bisa membeli rumah sesuai dengan keinginannya, karena untuk uang, juragan Saleh sudah memiliki uang yang begitu banyak. Hanya saja dia memang tidak pernah pamer uang, karena takut nantinya akan jadi permasalahan.

Terlepas dari apa pun yang terjadi, juragan Saleh merasa bersyukur. Karena ternyata ada yang menjual rumah walaupun sederhana, rumah yang jauh dari kata mewah seperti rumah yang sekarang dia tempati.

"Loh, Yah? Kenapa Ayah berkemas? Kenapa barang-barang ayah dan juga bunda sudah berada di dalam mobil semua?"

"Kita akan pindah ke rumah yang sederhana, biar gak cape bersihin rumahnya."

"Loh! Ayah bangkrut?"

"Nggak, kita nggak bangkrut. Kamu mau bikin usaha baru saja Ayah tidak masalah, uang Ayah banyak."

"Terus, kenapa harus pindah?"

"Kan' Ayah udah bilang, biar gak cape bersihin rumah."

Dea sebenarnya tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya itu, tetapi dia yang tidak mau pusing tak mau kembali bertanya.

"Ck! Terserah apa kata Ayah aja, Dea ikut. Mau tinggal di tempat yang sangat sederhana pun Dea mau, asal sama Ayah dan juga Bunda."

Juragan Saleh langsung tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh Dea, dalam hati dia merasa bersyukur karena memiliki putri yang tidak tamak akan harta. Dia merasa bersyukur karena Dea tak banyak bertanya apalagi marah ketika dia akan mengajak putrinya pindah ke rumah yang sederhana.

1
Yuli a
syukuri kamu syahdan...😂😂😂
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
semoga warga warga cepet tau si syahdan pea ini si pelakunya, kalian Lastri hik hik, kabar itu apa tea nenek atau ibunya Lastri gimana ya thor🤔🤔🤔🤔
Cindy
lanjut kak
Yuli a
loh... ini part yang dibilang kk othor kemarin....🤭
ternyata begitu ceritanya... dasar laki-laki...
jahat pula...
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
menunggu update🫰🏻
Bunggo Sikumbang
mudah2an mng kuis ny q
Rembulan menangis
gk ada fitur mnggeplak nih
kalo ada udaku geplek pala abg syahdan 🤣
Cucu Suliani: Wkwkwkwk
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mau gebukin syahdan pake selang infusan 😭😭😭😭😭😭
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
Alhamdulillah ya thor, selamattt yaaa🌹🌹🌹🌹🌹🌹aku ikutt senenggg dehh, semoga cerita yang ini juga retensi nya baguss teruss, ningkat ningkat ningkat ningkat sampe mentok🤗🤗🤗🤗🤗semangat terus thor nulisnya🫰🏻🫰🏻🫰🏻🫰🏻
Cucu Suliani: Aamiin, makasih ya, Kak🥰
total 1 replies
Ass Yfa
ternyata Syahdan yg merkosa si Lastri
stela aza
lanjut thor
Yuli a
beneran syahdan kan yang memperkaus Lastri... tapi ngomongnya maaf dah punya anak istri... emang syahdan dah nikah y??
Yuli a: oh.... apa iya ya...🙈🙈🙈 maafkanlah aku kk othor....
mungkinkah wanita itu Lastri...😂😂😂
seru kak... lanjut...
Cucu Suliani: Kakak pasti lupa part Syahdan lagi ngobrol sama Dea, dia udah nikah tapi pisah karena ketahuan tidur sama.wanita lain. Terus, Syahdan pernah datang untuk tanggung jawab, tapi dia lupa wanita mana yang pernah dia tiduri😁
total 2 replies
Yuli a
Alhamdulillah... selamat ya kk....🥳🥳🥳🥳
Yuli a
masalahnya udah mau terselesaikan ini ya...satu demi satu udah bisa diatasi... semangat Salman...
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
keren ya salman, istrinya sakit dia sabar bngt nungguin, ngerawat, dan ga berpaling🥲kebanyakan kan cowo gitu ya, jangankan pas sakit, pas sehat aja banyak yang main belakang🫠 cowo kaya gini tuh kebanyakan di novel doang, di reall life paling 2%🤣
Bunggo Sikumbang
thor up yg bnyak
Yuli a
oh... begitu... bener tenyata Bu mudah ibunya syahdan.
syahdan ini udah termakan omongan ibunya.. kasihan juga sih.. nggak tau apa-apa, malah dimanfaatkan ibunya..
Yuli a
lha... gimana Wandi...??? 👻👻👻👻
stela aza
knp tadi g di rekam pas mereka lagi ngobrol kan bisa buat barang bukti
Cucu Suliani: Settingnya awal tahun 2000, Kak. Masih jarang alat elektronik di pelosok😊
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hiiih jahat bngt syahdan sama ibunya, pelakor kok malah bales dendam😡😡lanzuttt thor semangatt terus nulisnya🌹🌹🌻🌻🌻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!