NovelToon NovelToon
Terjebak Dalam Dunia Pria Yang Mengaku Suamiku

Terjebak Dalam Dunia Pria Yang Mengaku Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Time Travel / Dokter Genius / Cinta Beda Dunia / Penyeberangan Dunia Lain / Dark Romance
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Azida21

bijak dalam memilih bacaan!


"Kamu... siapa?" bisik Zeya lirih, tangan kirinya memegangi kepala yang berdenyut hebat.

Pria itu tersenyum lembut, menatapnya seolah ia adalah hal paling berharga di dunia ini.
"Aku suamimu, sayang. Kau mungkin lupa... tapi tenang saja. Aku akan membuatmu jatuh cinta lagi...seperti dulu."

*****

Zeya, seorang mahasiswi kedokteran, tiba-tiba terbangun di dunia asing. Ia masih dirinya yang sama,nama, wajah, usia..tak ada yang berubah.

Kecuali satu hal, kini ia punya suami.

Ares Mahendra. Dosen dingin yang terlalu lembut saat bicara, terlalu cepat muncul saat dibutuhkan… dan terlalu mengikat untuk disebut sebagai “suami biasa.”

Zeya tidak mengingat apa pun. Tapi dokumen, cincin, dan tatapan Ares terlalu nyata untuk disangkal. Ia pun mulai percaya...

Hingga satu rahasia terkuak,zeya bukan istri nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azida21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 09 :Seikat Mawar dan Sebuah Kecupan

Langkah kaki Ares Mahendra bergema pelan di lobi rumah sakit yang mulai lengang menjelang malam. Seragam putihnya masih rapi meski wajahnya menyimpan lelah. Baru saja ia hendak keluar dari pintu utama, suara seorang perawat wanita menghentikan langkahnya.

“Dokter Ares, sudah mau pulang?” sapa perawat itu dengan senyum canggung, sedikit berlari mengejarnya.

Ares menoleh sekilas, wajahnya datar. “Hmm,” gumamnya singkat sambil terus berjalan.

Perawat itu ragu sejenak, lalu mempercepat langkah, menyamakan irama jalannya dengan Ares. “Saya boleh numpang mobil dokter? Soalnya hari ini saya nggak bawa kendaraan.”

Langkah Ares terhenti. Ia menatap perawat itu lama, dingin, sebelum akhirnya membuka mulut. “Saya tidak suka mobil saya dinaiki orang lain... selain istri saya.”

Perawat itu tampak kaget, tapi mencoba tersenyum ramah. “Tapi... bukannya istri dokter sudah... meninggal?” tanyanya pelan, tapi tetap terdengar jelas di tengah sunyi lobi.

Tatapan Ares langsung berubah. Rahangnya mengeras.

“Siapa yang menyebarkan gosip sampah seperti itu?” Suaranya pelan, tapi tajam seperti pisau. “Istriku masih hidup.”

Perawat itu melongo. Belum sempat berkata apa-apa, Ares melanjutkan dengan nada penuh emosi, “Lain kali jangan percaya omong kosong murahan yang bahkan kamu sendiri nggak tahu kebenarannya.”

Tanpa menunggu reaksi, Ares langsung melangkah pergi, meninggalkan perawat itu terpaku di tempat.

Di meja resepsionis, dua perawat yang sejak tadi memperhatikan dari kejauhan mulai berbisik pelan.

“Udah, biarin aja. Dokter Ares emang begitu,” kata salah satu dari mereka, yang bertugas malam itu.

“Dia belum bisa move on, ya?” sahut perawat yang berdiri di sebelahnya.

“Udah setengah tahun, lho. Tapi dia masih ngomong seolah-olah istrinya masih ada.”

“Katanya sih, dia bucin banget sama istrinya. Saking sayangnya, sampai nggak bisa terima kalau... ya, istrinya udah nggak ada.”

Perawat yang tadi ditolak oleh Ares mendekat ke meja, wajahnya sedikit kesal.

“Padahal aku cuma minta tumpangan. Rumah kita satu arah, pikirku bisa sekalian. Lagian mobil dokter kan luas, bukan mobil mini juga.”

“Tapi kamu tahu sendiri kan gimana dokter Ares. Dingin banget.”

“Iya, dan reaksinya tadi… serem sih,” gumam perawat itu, menatap pintu rumah sakit yang tadi dilalui Ares.

“Dia emang keliatan cool dan kalem, tapi kalau soal istrinya, bisa berubah drastis.”

“Kasihan juga ya. Kalau bener dia belum bisa nerima kenyataan... berarti luka hatinya dalam banget.”

“Makanya jangan main-main kalau soal perasaan. Sekali patah hati, susah sembuhnya.”

Ketiganya saling pandang. Ada rasa simpati, tapi juga rasa penasaran yang tertahan.

Di luar sana, Ares masuk ke dalam mobilnya. Tangannya menggenggam setir erat. Di kursi penumpang, ada baju wanita yang terlipat rapi. Wangi lembut lavender menyebar dari sisa-sisa parfum yang terserap ke dalam kain.

Ia menatapnya sejenak, lalu tersenyum samar.

"Zeya..." bisiknya pelan, seolah nama itu mampu menenangkan semua badai di dalam dadanya.

Mobil pun melaju perlahan, meninggalkan rumah sakit dan segala bisik-bisik yang belum tentu mengerti rasa kehilangan sebenarnya.

****

Ares menyetir dengan kecepatan sedikit di atas rata-rata. Hatinya gelisah, pikirannya hanya dipenuhi bayangan Zeya. Meskipun hari itu tubuhnya lelah setelah operasi panjang, ada satu hal yang tak pernah ia lewatkan—melihat wajah istrinya sebelum tidur.

Di pinggir jalan, ia sempat menghentikan mobil saat melihat kios bunga yang masih buka. Ia turun, membeli seikat mawar merah muda yang segar dan harum.

"Yang ini, ya," ucapnya pelan, mengelus kelopak bunga sebelum membayar.

Tak lama kemudian, mobilnya berhenti di halaman rumah. Langkahnya tergesa, tapi penuh kehati-hatian saat membuka pintu. Suasana rumah hening, lampu kamar remang-remang. Di sana, Zeya masih terbaring di atas ranjang, tertidur pulas dengan selimut setengah menutupi tubuhnya.

“Sayang…” gumam Ares pelan, senyum mengembang di wajahnya saat melihat wanita yang amat ia cintai itu.

“Aku pulang,” ucapnya dengan lembut, lalu duduk di sisi ranjang, menyibak anak rambut Zeya yang menempel di keningnya. Ia mencium dahi istrinya dengan penuh kasih.

Zeya mengerutkan alis, tubuhnya bergerak pelan. Kelopak matanya terbuka setengah, suara seraknya terdengar mengantuk. “Ares...”

“Apa aku mengganggu tidurmu, sayang?” bisik Ares, menatapnya penuh perhatian.

Zeya menggeleng pelan. “Kamu baru pulang?”

Ares mengangguk sambil tersenyum tipis. “Pekerjaanku baru saja selesai. Maaf... aku nggak bisa menemani kamu tidur lebih awal.”terselip nada menyesal saat Ares bicara

Zeya tersenyum lemah. “Nggak apa-apa.”

“Mau aku buatkan teh hangat?” tawarnya, melihat wajah Zeya yang masih terlihat pucat.

Zeya justru mengerutkan dahi, merasa iba. “Harusnya aku yang buat. Kamu yang keliatan capek.”

Ares menggeleng. “Aku baik-baik aja. Tapi aku bawa sesuatu untukmu.” Ia mengangkat seikat bunga mawar yang sejak tadi digenggamnya.

Zeya memandangnya, matanya membulat pelan. “Ini... untuk aku?”

Ares mengangguk. “Bunga favoritmu, kan?”

Zeya mengambilnya dengan kedua tangan. Aromanya segar dan menenangkan. Hatinya terasa hangat,bahkan untuk sesaat, ia melupakan kecurigaan dan kebingungan yang sempat memenuhi pikirannya tentang Ares dan hubungan mereka.

“Kamu suka?” tanya Ares, penuh harap.

“Sangat suka,” jawab Zeya tulus. “Terima kasih...”

“Sama-sama, sayang.”

Zeya mencoba bangkit dari ranjang. “Aku mau taruh bunganya di vas biar nggak cepat layu.”

Namun tangan Ares langsung menahan bahu Zeya dengan lembut. “Kamu mau ke mana? Kenapa berdiri?”

“Mau cari vas, kasih air ke bunganya.”

“Biar aku saja. Kamu istirahat lagi, ya?” ujar Ares, menekan tubuh Zeya pelan agar bersandar kembali ke bantal.

“Tapi...”

“Enggak usah khawatir. Aku tahu di mana kamu taruh vas nya. Kamu tinggal tiduran, oke?”

Zeya mengangguk kecil, tak ingin membantah lebih jauh. Tatapannya mengikuti langkah Ares yang perlahan keluar dari kamar, membawa bunga itu dengan hati-hati seolah memegang sesuatu yang sangat berharga.

Zeya menarik napas dalam, lalu menatap langit-langit.

"Aneh...kenapa hatiku malah tenang sekarang?,padahal aku masih belum tahu kebenaran tentang dia.."pikir zeline dalam hati.

Namun cara Ares tersenyum , cara dia menyebut “sayang”, dan bunga mawar segar yang kini mengisi kamarnya,semuanya membuat pertahanan hati Zeya mulai goyah.

1
Gedang Raja
bagus
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
Kem mlem 🍨🍨🍨
Gimana sih thor, nggak sabar ni...
Azida21: Sabar yah,Author usahain update bab nya banyak hari ini❤️
total 1 replies
Kami
Bener-bener nggak bisa berhenti baca!
Azida21: terima kasih sudah baca,di tunggu kelanjutan nya yah🤭
total 1 replies
kawaiko
Jauh melebihi harapanku.
Azida21: terima kasih☺️,Author senang kalau kamu puas dengan karya nya☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!