Rena sedang asik membaca sebuah novel fantasi favoritnya, tak lama kemudian dia tertidur. Ketika dia membuka matanya dia sudah berada di dalam novel yang tadi di bacanya.
"Putri.Rena, apakah kamu sangat membenciku, mengapa kamu ingin bunuh diri"
" Siapa dia, mengapa dia terlihat bersedih, dan kenapa dia memanggilku putri Rena dan apa katanya aku ingin bunuh diri? ", tanya Rena dalam hati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mira Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Setelah iblis yang keluar dari tubuh putri Arumi telah keluar, putri Arumi langsung pingsan. Para murid memindahkan tubuh putri Arumi ke tempat yang lebih aman. Karena pintu yang menutup ruangan mereka sudah hancur, para murid berdiskusi memutuskan ingin ikut membantu para guru yang ada di luar, kecuali murid yang tidak memiliki ilmu bela diri, mereka bisa tetap tinggal. Murid yang memiliki bela diri dan sihir pertahanan berbagi tugas, ada yang tetap tinggal untuk berjaga ditempat, ada yang membantu para guru dan pengawal di luar . Putri Rena, pangeran Deren dan tiga murid lainnya memutuskan keluar membantu para guru dan pengawal penjaga di luar. Sedangkan pangeran Helios memilih tetap tinggal untuk berjaga.
Putri Rena sudah memindahkan racun buatannya ke dalam wadah khusus. Sekarang putri Arumi, pangeran Deren dan tiga murid sudah bersiap keluar menuju arena pertempuran tadi. Untunglah seragam di akademi ini di desain dengan sangat bagus, bisa di gunakan sewaktu - waktu jika ada pertempuran, jadi tidak perlu harus berganti baju dulu bila ada kejadian tak terduga seperti saat ini. Pangeran Deren dan yang lainnya tadi juga tak lupa membawa senjata yang mereka ambil dari gudang persenjataan, yang memang dekat dengan tempat persembunyian mereka tadi.
Tempat yang dipakai pertempuran rusak parah. Para guru dan pengawal penjaga banyak yang terluka. Saat ini mungkin di pihak akademi hanya berharap menunggu bantuan yang datang. Di pihak lawan hanya beberapa iblis yang tumbang. Bila pertempuran terus di lakukan disini, akan berakibat fatal para guru dan murid, dan bangunan di akademi lama kelamaan akan rusak parah, dan itu akan membahayakan murid - murid yang ada di dalam. Setelah berdiskusi pangeran Deren, putri Rena dan tiga murid tadi, mereka memutuskan akan memancing semua iblis keluar ke lapangan. Mereka sebisa mungkin mengulur waktu, sambil menunggu bantuan yang datang. Pangeran Deren, putri Rena dan tiga murid lainnya memilih jalan memutar untuk menuju kelapangan. Mereka berjalan mengendap - endap agar jangan sampai ketahuan oleh para iblis.
Sekarang pangeran Deren dan lainnya sudah berada di lapangan. Untuk memancing semua iblis keluar dari akademi, dengan cara memasang jebakan. Yaitu menaruh sisa daging hewan buruan yang diawetkan yang lalu. Daging itu akan di beri ramuan khusus dan di panggang di tempat yang memang banyak anginnya. Siapapun iblis pasti tergoda oleh aroma daging bakar yang telah di beri ramuan tadi.
Sekarang pangeran Deren dan lainnya sudah selesai menyiapkan jebakan. Mereka kemudian bersembunyi di tempat tak terlihat. Tinggal menunggu buruan yang datang. Benar sepuluh menit telah berlalu, rupanya aroma daging bakar telah tercium oleh para iblis. Sekarang tinggal menunggu umpan masuk jebakan. Putri Rena bahkan menghitung dengan isyarat tangan.
"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh"
Pas tangan putri Rena menunjuk jari tangan yang ke sepuluh. Para iblis yang sudah memakan daging tadi jadi berhalusinasi. Mereka tak bisa membedakan kawan atau lawan. Mereka saling menyerang bahkan saling membunuh. Tak ada seorang iblis pun yang bisa menghentikan perbuatan saling menyerang dan saling membunuh diantara mereka. Halusinasi yang mereka lihat yaitu mereka seperti berhadapan dengan para pemangsa iblis. Jadi mereka akan saling menyerang untuk melindungi diri. Bagi para iblis yang belum sempat memakan daging tersebut menjadi sangat geram, ternyata daging itu adalah jebakan yang di pasang untuk mereka. Hampir dari separuh pasukan mereka mati sia - sia karena jebakan itu.
Putri Rena dan lainnya, juga telah memasang jebakan yang ke dua.
Di daerah sekitar perburuan ada lubang dengan ukuran panjang enam meter dan lebar lima meter sedalam lima meter. Biasanya lubang di pasang untuk hewan buruan. Tapi sekarang situasinya sedikit berbeda, buruannya adalah
para iblis yang menyerang akademi. Jebakan sudah disamarkan dengan ditutup sampah daun - daunan. Iblis yang tersisa sangat marah melihat rekannya banyak yang mati. Putri Rena memanfaatkan kemarahan para iblis. Untuk memancing iblis agar masuk jebakan, putri Rena sengaja berdiri di belakang jebakan yang dia pasang. Putri Rena berakting tersenyum mengejek dan seakan menantang pada para iblis. Tentu saja melihat itu kemarahan dan kekesalan para iblis semakin menjadi - jadi. Tanpa berpikir panjang mereka semua berlari menuju jebakan yang telah di pasang putri Rena.
"Bruk.. bruk.. bruk... " bunyi kawanan iblis jatuh ke dalam lubang jebakan. Tanpa membuang waktu Putri Rena menyemprotkan racun racikannya yang telah dia masukkan ke alat penyemprot dan sekarang dia semprotkan ke arah iblis. Para iblis menjadi lemas dan langsung mati. Beberapa iblis yang tersisa langsung melarikan diri, melihat banyak teman - temannya yang mati. Pangeran Deren, putri Rena dan tiga teman lainnya bersorak rencana mereka berhasil.
Tak lama kemudian bantuan datang. Kerajaan terdekat pun segera memberi bantuan obat - obatan dan prajurit penjaga untuk sementara waktu, karena menggantikan pengawal penjaga yang sakit atau yang terluka. Para guru yang terluka pun juga telah mendapatkan perawatan oleh tabib. Untunglah kondisi murid - murid di akademi tidak ada yang mengalami luka yang serius. Para guru berterima kasih, mereka memberikan apresiasi pada semua murid bintang penghargaan khususnya bagi pangeran Deren, putri Rena dan tiga murid yang berhasil melumpuhkan dan mengusir para iblis.
Karena keadaan bangunan di akademi banyak yang rusak dan porak - poranda. Semua murid terpaksa di liburkan sampai keadaan di akademi baik kembali.
Para murid sudah kembali ke kerajaannya masing - masing mereka di jemput oleh keluarganya masing - masing. Putri Rena juga telah sampai di kerajaan Angkasa.
Putri Rena sekarang berada di istananya dia sedang berada di tengah - tengah keluarganya, yaitu ayah dan ibundanya. Mereka sedang mengobrol bertiga.
"Putriku Rena, ayahanda mendapatkan lamaran pernikahan dari pangeran Deren dari kerajaan Bintang. Bagaimana pendapatmu putriku?. Karena ayahanda dan ibunda tidak akan pernah memaksakan jodoh untukmu", kata raja Baruna.
"Rena akan selalu menuruti apapun yang ayahanda dan ibunda katakan. Bila ayahanda dan ibunda menganggap pangeran Deren adalah jodoh terbaik, Rena tanpa ragu mau segera menikah dengan angeran Deren", kata putri Rena.
"Baiklah putriku, utusan yang membawa lamaran pernikahan dari pangeran Deren sedang menunggu, ayahanda akan menulis balasan bahawa lamaran diterima. Ayahanda dan ibundamu akan segera mencari tanggal dan hari yang baik untuk pernikahan kalian"
Raja Baruna kemudian meninggalkan istana kediaman putrinya. Dia kemudian menulis balasan lamaran pernikahan ke kerajaan Pelangi.
Sementara itu di kerajaan Bulan tempat pangeran Helios tinggal.
"Putraku kapan kamu merencanakan akan meminang putri Arumi dari kerajaan Awan?. Ayahanda merasa kamu sudah cukup umur untuk melaksanakan pernikahan. Ayahanda lihat putri Arumi sangat mencintaimu, kalian bahkan juga telah mengenal sejak kecil", tanya Raja Salwa pada pangeran Helios.
"Ayahanda kan sudah tahu Putri Arumi hanya saya anggap sebagai teman saja, tak lebih dari itu"
Raja Salwa menghela nafas mendengar jawaban putranya.
"Apakah ada wanita lain yang kamu sukai di hatimu? "
Pangeran Helios memandang wajah ayahandanya, dia agak ragu - ragu mengungkapkan isi hatinya.
"Benar ayah dia adalah putri Rena dari kerajaan angkasa. Apakah ayahanda mau menolong saya. Saya ingin meminang putri Rena!"
"Mengapa kamu tidak mengatakan sejak dulu isi hatimu pada ayah dan ibundamu. Baiklah ayahanda akan membantumu, dengan mengirim surat lamaran untuk putri Rena. Semoga putri Rena bisa berjodoh denganmu"
Saat raja Salwa sedang berbincang - bincang dengan putranya, tak sengaja putri Arumi mendengar percakapan mereka. Putri Arumi kebetulan saat ini ikut ayahnya berkunjung ke kerajaan Bulan sahabatnya. Putri Arumi menjadi sangat sakit hati mendengar percakapan pangeran Helios dengan putranya yang lebih memilih meminang putri Rena daripada dirinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
perbaikan tulisannya Thor